tag:blogger.com,1999:blog-46516406490599874372024-03-12T23:04:04.681-07:00Pusat Kajian Alqur'an & HadistPusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.comBlogger84125tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-52280869128345493532011-10-12T09:11:00.000-07:002011-10-12T09:11:00.233-07:00Kenapa Agak Lama Membujang<span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/03/kesendirian.jpg" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5727" height="224" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/03/kesendirian.jpg?w=300&h=224" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="kesendirian" width="300" /></span></a></strong></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">S</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">yaikh Muhammad al-Munqadir terkenal akan kehidupan membujangnya yang sangat lama. Bukan apa-apa, ia sangat miskin. Ia tidak memiliki harta untuk membayar mahar pernikahannya. Bayangkan, ia hanya memiliki pakaian yang melekat di badannya dan sebuah tempat tidur yang usang. Tetapi, ia ridha dan menjalaninya sebagai ujian dari Allah SWT.</span></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Terima kasih, ya Allah. Aku masih selalu diberi kesehatan yang membuatku bisa terus-menerus beribadah dan bermunajat kepada-Mu,” {doa Syeh Muhammad al-Munqadir suatu hari.}</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hamba Allah yang masih mempunyai kekerabatan dengan Abu bakar ash-Shiddiq ini adalah orang yang sangat dekat dengan Allah SWT. Tapi, tampaknya tak seorang pun yang tahu bagaimana gerangan kedekatan lelaki tersebut. Suatu hari, karena kelaparan yang sangat, ia datang ke rumah Aisyah binti Abu Bakar. Ia berharap Aisyah dapat memberinya sedikit makanan untuk mengganjal perutnya yang sudah meronta-ronta. Namun, alangkah sedihnya beliau ketika Aisyah mengatakan bahwa ia pun tidak mempunyai apapun untuk diberikan.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Wahai Muhammad, aku pun hidup di dalam keadaan serba kekurangan. Andaikata aku mempunyai uang 10.000 dinar sekarang, niscaya akan kuberikan kepadamu,” ujar Aisyah.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan lunglai Muhammad al-Munqadir pun pergi. Ia mafhum bahwa Aisyah pun hidup tidak lebih sulit daripadanya. Atas takdir Allah SWT, tiba-tiba datang utusan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan kepada Aisyah. Ia membawa 10.000 dinar titipan Khalifah dan menyerahkannya kepada Aisyah sebagai hadiah. Aisyah terus-terang merasa takjub atas hal ini. “Alhamdulillah, alangkah cepatnya apa yang aku angan-angankan. Ini sudah dikabulkan Allah.”</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana yang ia ucapkan tadi, Aisyah segera mengutus orang untuk mencari Muhammad al-Munqadir. Alangkah gembiranya Muhammad al-Munqadir ketika mendapat uang sebanyak itu. Tidak hanya cukup untuk mengganjal rasa laparnya, di kemudian hari, ia menggunakan pemberian Aisyah itu untuk menikahi seorang budak wanita yang dibelinya. Maka, berakhirlah kehidupan membujang Muhammad al-Munqadir yang sangat lama itu.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh Allah SWT, mereka dikarunia tiga orang anak laki-laki. Ketiganya diberi nama Muhammad, Abu bakar dan Umar. Waktu pun berlalu, ketiga anak lelaki itu tumbuh menjadi pemuda-pemuda yang sangat gagah berani dan tidak berbeda dengan ayahnya.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada suatu malam, Muhammad al-Munqadir mengurung dirinya di dalam bilik bersendirian. Tidak ada yang tahu apa gerangan yang dilakukannya saat itu. Keluarganya telah terbiasa melihat Muhammad seperti itu. Mereka mengira, paling Muhammad al-Munqadir menyendiri untuk beribadat, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setelah beberapa lama, terdengar suara menangis dan sangat kuat dari dalam bilik itu. Tentu suara Muhammad al-Munqadir. Tetapi kenapa, dan apa yang menyebabkannya? Muhammad menangis sangat keras dan tanpa henti sehingga keluarganya merasa cemas. Akhirnya mereka memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Ketika masuk, tidak ada siapa-siapa lagi di tempat itu selain Muhammad al-Munqadir. Mereka bertanya kepadanya mengapa dia menangis. Tetapi, tidak ada jawaban. Malah tangisannya bertambah kuat sehingga mereka menyangka dia sedang mendapat suatu musibah.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akhirnya mereka memanggil seorang sahabat yang bernama Abu Hazim. Setelah mendapat izin, maka Abu Hazim pun masuk dan bertanya, “Wahai Muhammad , apa yang menyebabkan engkau menangis?”</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alih-alih menjawab, tangis Muhammad semakin menjadi-jadi, walau suaranya sudah tidak terlalu keras. Abu Hazim sampai harus berkali-kali menanyainya dan berusaha menyabarkan dirinya sendiri. Akhirnya, mau juga Muhammad al-Munqadir menjawab. “Aku menangis karena takut setelah membaca ayat Al-Qur’an yang berbunyi, <em style="font-style: italic;">“Dan telah nyata kepada mereka azab yang mereka tidak pernah pikirkan.”</em><em style="font-style: italic;"></em></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendengar hal itu, Abu Hazim ikut menangis bersamanya sehingga mereka yang menunggu di luar menegur Abu Hazim mengapa pula dia yang menangis, padahal dia dipanggil untuk menenteramkan hati Muhammad al-Munqadir. Abu Hazim memberitahu mereka tentang sesuatu yang menyebabkan mereka menangis.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut anak-anaknya beberapa tahun setelah itu, setiap kali membaca ayat-ayat Al-Qur’an, Muhammad al-Munqadir semakin sering menangis hingga kedua matanya buta. Menjelang hari kematiannya, wajah Muhammad al-Munqadir tampak gelisah. Ketika ditanya, “Mengapa kamu kelihatan gelisah?” Sekali lagi jawabannya tetap sama, “Aku takut pada ayat Al-Qur’an yang bunyinya, “<em style="font-style: italic;">Dan telah jelas nyata kepada mereka azab yang mereka tidak pernah pikirkan.”</em> Sambungnya lagi, “Aku takut siksaan Allah yang tidak pernah aku perkirakan sebelumnya.”</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika ajalnya sudah hampir tiba, Muhammad al-Munqadir kelihatan tenang sehingga sahabatnya telah melihat wajah Muhammad ketika itu bersinar seperti bulan purnama. Muhammad al-Munqadir sempat berkata pada hadirin dengan suara yang tersekat-sekat, “Andai engkau dapat melihat tempatku seperti yang aku lihat sekarang, niscaya kamu akan senang dan tersenyum.” Kemudian dia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tahun 131 hijriah.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">*****</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-25110359056153769512011-10-12T09:01:00.000-07:002011-10-12T09:01:00.098-07:00PENCURI YANG TERCURI<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/08/sufi-meditation.jpg" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-4856" height="251" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/08/sufi-meditation.jpg?w=200&h=251" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="sufi-meditation" width="200" /></a><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">M</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">alik ibn Dinar adalah seorang periwayat hadis dari generasi tabi’in. Ia orang miskin. Sangat miskin. Tidak ada barang berharga di rumahnya. Jelas, jika ada pencuri memasuki rumahnya, itu adalah keputusan yang sangat salah. Seperti pencuri yang satu ini. Saya nukilkan kisah Malik dan si pencuri dari buku Qashash min Siyar al-Musytaq al-Jannah (Kisah Para perindu Surga) karya Muhammad ibn Hamid Abdul Wahhab.</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Suatu malam, pencuri itu memasuki rumah Malik ibn Dinar. Ia mencari-cari barangkali ada barang berharga yang bisa dicuri. Semua ruangan dimasuki. Malik ibn Dinar yang saat itu sedang mengerjakan shalat di kamarnya tahu jika ada yang masuk ke rumahnya.</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ia tetap mengerjakan shalat, tidak khawatir sama sekali dengan kedatangan si pencuri. Ia yakin jika pencuri itu tidak akan menemukan apa pun yang bisa dibawa. Sebab, dirinya hanya orang miskin yang tidak punya apa-apa. Sampai kemudian si pencuri masuk ke kamar tempat Malik mengerjakan shalat, dan secara kebetulan, Malik baru selesai mengerjakan shalat. Si pencuri terkejut. Ternyata rumah ini ada penghuninya. Keduanya bertatapan. Malik mengucapkan salam kepada pencuri, sementara si pencuri hanya terpaku.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Saudaraku,” kata Malik. “Kau sudah memasuki rumahku tapi tidak menemukan apa-apa. Dan aku tidak akan membiarkanmu keluar dari rumahku tanpa membawa apa-apa.” Si pencuri masih terpaku.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Malik berdiri lalu ke belakang mengambil air dan menyodorkannya kepada si pencuri. “Berwudulah dengan air ini,” kata Malik, “Lalu kerjakanlah salat dua rakaat. Kau akan keluar dari rumah ini dengan membawa kebaikan.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Baik, Tuan,” kata si pencuri. Ia seperti terhipnotis, menuruti semua perintah Malik. Setelah selesai mengerjakan shalat, si pencuri mendekati Malik. “Tuan! Bolehkah aku menambah dua rakaat lagi?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Silakan. Kerjakan semampumu,” jawab Malik.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Si pencuri tampak menikmati shalat malam itu, sampai-sampai ia tidak hanya menambah dua rakaat, tapi terus mengerjakan salat sampai waktu subuh tiba.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Sekarang sudah saatnya kau pulang dari sini,” kata Malik. “Kau akan pergi dengan membawa hidayah.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Tapi si pencuri berkata, “Jika Tuan mengizinkan, aku ingin tinggal di sini untuk sehari ini. Aku sudah berniat berpuasa.” Malik pun mengizinkan. “Silakan, jika kau memang menghendaki.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Saat hendak pergi, si pencuri berkata kepada Malik, “Aku ingin bertobat.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Biar itu menjadi urusanmu dengan Allah,” kata Malik.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Pencuri itu berlalu. Sampai kemudian ia bertemu dengan temannya sesama pencuri. “Aku pikir kau membawa banyak hasil curian,” kata temannya itu. “Kemarin aku berniat mencuri di rumah seseorang bernama Malik ibn Dinar,” kata si pencuri. “Tapi dia ternyata orang miskin yang tak punya apa-apa. Dan, justru dia yang mencuri apa yang kumiliki selama ini.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kita telah memasuki Ramadan. Sering kita dengar ia disebut ‘Bulan Suci’. Dan penyebutan seperti itu kerap diterjemahkan dengan aksi sapu-bersih tempat-tempat yang dianggap menjalankan kemaksiatan. Tempat-tempat hiburan diminta ditutup agar tidak menodai kesucian bulan itu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Apakah seperti itu? Tidak, tentu saja. Kesucian ada di setiap hati kita, bukan di suatu tempat atau pada waktu tertentu. Benih-benih kebaikan dan keburukan tertanam di setiap hati kita. Begitulah fitrah manusia. Selanjutnya hanya perlu kesungguhan—dengan dukungan keadaan—saja bagi masing-masing benih itu untuk tumbuh.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Dan puasa yang kita laksanakan selama Ramadan ini adalah keadaan yang mendukung untuk menumbuhkan benih-benih kebaikan di hati, menjadi batang, bercabang, bunga-bunganya mekar dalam perilaku: kearifan, kasih sayang, cinta, kesabaran, kepedulian, disiplin, dan sifat-sifat ilahiah lainnya yang selama ini mungkin tak terawat. Itulah yang semestinya kita petik dari puasa, lalu kita jaga sebaik mungkin.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Setelah semua itu, bukan bulan yang berhak mendapat label suci, melainkan kita. Tidak ada yang disebut ‘bulan suci’, tapi yang ada adalah ‘diri yang suci’. Kita telah memasuki Ramadan. Dan jangan sampai nanti kita keluar darinya tanpa membawa pengaruh apa-apa. Sia-sia.</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-13797423960413174822011-10-11T08:56:00.000-07:002011-10-11T08:56:00.745-07:00Khalifah Umar Bin Khatab dan Gubernur Miskin<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/siluet_adzan2_boston.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5880" height="300" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/siluet_adzan2_boston.jpg?w=257&h=300" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="siluet_adzan2_boston" width="257" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">K</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">halifah Umar bin Khattab berniat menggantikan gubernur Syam yang semula dipercayakan kepada Muawiyah. Penggantinya yang diinginkan Khalifah adalah Said bin Amir Al-Jumahi. “Aku ingin memberimu amanah menjadi gubernur,” kata Umar kepada Said. Said berkata, “Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah, wahai Amirul Mukminin. Kalian mengalungkan amanah ini di leherku kemudian kalian tinggal aku.” Umar mengira bahwa Said menginginkan gaji, “Kalau begitu, kita berikan untukmu gaji.” Said menjawab, “Allah telah memberiku rizki yang cukup bahkan lebih dari yang kuinginkan.”</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Begitulah kursi gubernuran yang ditolak oleh Said dengan halus. Walau akhirnya dia harus menunjukkan ketaatannya kepada Khalifah dengan menaati keinginan Umar yang tetap bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Akhirnya hari yang ditentukan untuk keberangkatannya ke Syam tiba. Dari Madinah dia berangkat beserta istrinya menuju tempat tugasnya yang baru.</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Sesampainya di Syam, Said memulai hari-harinya dengan amanah baru, menjadi gubernur Syam. Hingga suatu saat Said terlilit kebutuhan yang memerlukan uang. Sementara tidak ada uang pribadinya yang bisa dia pakai. Sementara itu di Madinah Umar mendapatkan tamu utusan dari Syam. Mereka datang untuk melaporkan beberapa kebutuhan dan urusan mereka sebagai rakyat yang hidup di bawah kekhilafahan Umar bin Khattab.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar berkata, “Tuliskan nama-nama orang miskin di tempat kalian.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Mereka pun menuliskan nama-nama orang yang membutuhkan bantuan dari negara. Tulisan itu diserahkan kepada Umar. Dengan agak terkejut, Umar menemui sebuah nama. Said.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Apakah ini Said gubernur kalian?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ya, itu Said gubernur kami.” “Dia termasuk daftar orang-orang miskin?” tanya Umar lagi mempertegas.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ya,” jawab mereka meyakinkan.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar kemudian mengambil sebuah kantong dari kain yang terikat ujungnya. “Berikan ini kepada gubernur kalian,” kata Umar sambil memberikan kantong itu kepada mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Rombongan itu akhirnya kembali ke Syam. Setelah sampai, mereka menyampaikan amanah dari Umar itu kepada Said gubernur mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Sore harinya Said pulang ke rumah. Dia membuka kantong tersebut tanpa sepengetahuan istrinya. Dan ternyata kantong tersebut berisi uang seribu dinar. Jumlah yang tidak sedikit. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun,” katanya lirih. Ternyata istrinya mendengar perkataan tersebut. “Apakah amirul mukminin meninggal?” tanya istrinya. “Tidak, tetapi musibah yang lebih besar dari itu,” kata Said. “Maukah engkau membantuku?” sambung Said. “Tentu,” jawab istrinya. “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku,” kata Said.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Esok paginya, Said memanggil orang kepercayaannya untuk membagikan uang itu kepada para janda, anak yatim dan orang miskin yang membutuhkan. Tanpa tersisa sedikit pun. Barulah istrinya memahami kata-kata Said, “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Begitulah. Dan memang Said selalu berusaha untuk menjadikan dunia yang dimilikinya untuk membeli akhirat. Agar mendapatkan bidadari surga.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ketika suatu hari istrinya menuntut uang yang diberikan dari kakhilafahan, sementara uang itu telah habis disumbangkan kepada orang lain. Hingga tuntutannya itu membuat Said tersiksa. Said berusaha menghindari istrinya beberapa hari dengan selalu pulang malam. Agar dia tidak mendengar lagi tuntutan istrinya.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Sampai istrinya akhirnya tahu bahwa hartanya telah habis dibagikan cuma-cuma. Sang istri menangisi kepergian harta itu. Dan inilah yang dikatakan Said kepada istri tercintanya, “Sebenarnya istriku, dulu aku mempunyai teman-teman yang kini telah lebih dulu meninggalkanku. Aku tidak rela setelah mereka pergi aku bergelimang harta. Dan kemudian bidadari surga itu jika muncul di langit dunia akan menerangi seluruh penduduk bumi dan sinarnya itu akan memadamkan sinar matahari dan rembulan. Pakaian yang dia pakai lebih baik daripada dunia seisinya. Maka aku lebih memilih dirimu untuk menjadi bidadariku di surga nanti.” Kata-kata ini membuat istrinya Said ridho.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kehidupan seorang gubernur Said bin Amir tidak hanya terhenti sampai tingkat kesenangannya membagikan harta. Kalau kita menengok dalam rumahnya lebih ke dalam lagi, kita akan menjumpai kehidupan seorang gunernur yang tak kita jumpai hari ini. Gubernur yang sangat zuhud kepada dunia, tidak merasa begitu perlu dengan harta, maka mustahil kalau dia rela memakan harta rakyatnya.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Inspeksi mendadak yang dilakukan Umar ke Syam akan mengantarkan kita kepada kisah-kisah dalam rumah tangga Said. Begitu sampai Himsa, Umar mengumpulkan penduduk kota tersebut dan bertanya, “Wahai penduduk Himsa, bagaimana kalian mendapati gubernur kalian?” Jawaban mereka cukup mengejutkan, “Kami mengeluhkan empat hal. Pertama, dia selalu keluar kepada kami setelah siang datang.” “Ini berat,” kata Umar. “Kemudian apa?” tanya Umar kembali.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Kedua, dia tidak melayani siapa pun yang datang malam hari.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ini juga masalah serius, kemudian apa lagi?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ketiga, ada satu hari dalam satu bulan dimana dia tidak keluar sama sekali untuk menemui kami.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ini tidak boleh dianggap enteng, kemudian yang keempat?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Dia terkadang pingsan ketika bersama kami.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Mendengar aduan ini, Umar tidak bisa tinggal diam. Dia merasa perlu untuk cepat menyelesaikan permasalahan yang timbul antara pejabatnya itu dengan rakyatnya. Itulah pemimpin mulia yang langsung mendengar masalah rakyatnya dan langsung memberikan solusi konkrit dan bukan pepesan kosong serta janji memuakkan. Umar membuat pertemuan akbar antara Said sebagai gubernur dan rakyatnya yang siap mengadili gubernur mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ya Allah, jangan Engkau kecewakan prasangka baikku selama ini kepadanya.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kata Umar membuka pertemuan, “Baiklah, apa yang kalian keluhkan?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Pertama, Said tidak keluar menemui kami kecuali setelah siang datang menjelang.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Said angkat bicara, “Demi Allah sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku tidak mempunyai pembantu, maka aku harus mengadoni roti sendiri, kemudian aku tunggu sampai adonan itu mengambang dan kemudian aku panggang hingga menjadi roti, kemudian aku wudhu dan baru keluar.’</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Terus apa lagi?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Kedua, Said tidak mau melayani yang datang kepadanya di malam hari.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Apa jawabmu, wahai Said?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku menjadikan siang hariku untuk mereka dan aku menjadikan malamku untuk Allah Azza Wajalla saja.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Kemudian apa lagi?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Ada satu hari tertentu dimana dia tidak keluar sama sekali dari rumahnya.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Apa komentarmu?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Aku tidak mempunyai pembantu yang mencucikan pakaianku. Sementara aku tidak memiliki pakaian yang lain. Maka aku mencucinya sendiri dan aku tunggu sampai kering, selanjutnya aku keluar kepada mereka saat sudah sore.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Selanjutnya apa lagi?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Said suka pingsan.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Aku menyaksikan meninggalnya Khubaib Al-Anshari di Mekah. Kematiannya sangat tragis di tangan orang-orang kafir Quraisy. Mereka menyayat-nyayat dagingnya kemudian menyalibnya di pohon kurma. Orang Quraisy itu meledek, “Khubaib, apakah kamu rela jika Muhammad sekarang yang menggantikanmu untuk disiksa?” Khubaib menjawab, “Demi Allah, kalau saya berada tenang dengan keluarga dan anakku, kemudian Muhammad tertusuk duri sungguh aku tidak rela.” Ketika itu aku masih dalam keadaan kafir dan menyaksikan Khubaib disiksa sedemikian rupa. Dan aku tidak bisa menolongnya. Setiap ingat itu, aku sangat khawatir bahwa Allah tidak mengampuniku untuk selamanya. Jika ingat itu, aku pingsan.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengecewakan prasangka baikku kepadanya.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">***</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-73624399560861222352011-10-10T08:46:00.000-07:002011-10-10T08:46:00.930-07:00Lima Wasiat Abu Bakar Ash-Shiddiq<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/pelita-bnw.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5884" height="300" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/pelita-bnw.jpg?w=201&h=300" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="pelita - bnw" width="201" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">S</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata, ”Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ”Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kedua, berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha (tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.” (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83) ayat 14.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ketiga, kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah, ia akan masuk surga.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulallah, apa wujud keikhlasannya?” Beliau menjawab, ”Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Keempat, alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga ‘Adn. Mereka kekal di dalamnya.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kegelapan kelima adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan yaqin adalah penerangnya. Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati (eskatologis). Dengan keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat). Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi di surga. Amin.</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-11416424920509911482011-10-09T08:37:00.000-07:002011-10-09T08:37:00.214-07:00Sedekah yang Salah Alamat<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/sedekah.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5928" height="300" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/sedekah.jpg?w=270&h=300" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="sedekah" width="270" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">S</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">uatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka, “Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah!’ Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,’Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!’</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">***</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah)</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-54234201342798560702011-10-09T08:04:00.001-07:002011-10-09T08:04:31.525-07:00Aurat Kaum Wanita<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/hijab-2.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-6005" height="300" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/hijab-2.jpg?w=195&h=300" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="hijab 2" width="195" /></a></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">1. Bulu kening</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Bukhari <em style="font-style: italic;">“Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur (menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening)”</em></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">2. Kaki ( tumit kaki )</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Dan janganlah mereka ( perempuan ) membentakkan kaki ( atau mengangkatnya) agar diketahui perrhiasan yang mereka sembunyikan”</em> An-Nur : 31</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(1). menampakkan kaki (2). menghayungkan / melenggokkan badan mengikut hentakkan kaki</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">3. Wangian</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">” Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina “. Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">4. Dada</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka”</em>. An-Nur : 31</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">5. Gigi</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya”.</em> Riwayat At-Thabrani <em style="font-style: italic;">“Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik,yang merubah ciptaan Allah”.</em>Riwayat Bukhari dan Muslim</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">6. Muka dan leher</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu “</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(a). bersolek ( make-up ) (b). menurut Maqatil : Sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">7. Muka dan Tangan</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma ! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaidh tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja”. Riwayat Muslim dan Bukhari</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">8. Tangan</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya”</em>. Riwayat At Tabrani dan Baihaqi</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">9. Mata</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya”.</em> An Nur : 31</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan yang pertama, ada pun pandangan seterusnya tidak dibenarkan “. Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">10. Mulut ( suara )</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik</em>“. Al Ahzab : 32</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">” Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi “. Riwayat Ibn Majah</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">11. Kemaluan</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (jangan berzina)”.</em> An Nur : 31</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (tidak berzina) dan menta’ati suaminya, maka masuklah ia kedalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya”.</em> Riwayat Al Bazzar</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan dirumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah”</em>. Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">12. Pakaian</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhirat nanti”.</em> Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya”</em>. Riwayat Bukhari dan Muslim</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(a). Berpakaian tipis / jarang (b). Berpakaian ketat / membentuk (c). Berpakaian berbelah / membuka bahagian-bahagian tertentu</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="font-style: italic;">“Hai nabi-nabi katakanalah kepada isteri-isterimu, anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab ( baju labuh dan loggar ) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang”</em> Al Ahzab : 59</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="font-weight: bold;">13. Rambut</strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya”. Riwayat Bukhari dan Muslim.</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14. “Bagi wanita-wanita yang memelihara dirinya dan menta’ati suaminya, segala makhluk, burung yang terbang, ikan dilaut, malaikat dilangit, matahari dan bulan dan lain-lain memohon keampunan Allah untuknya”</span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wassalam</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-49030342560400517572011-10-08T08:30:00.000-07:002011-10-08T08:30:01.324-07:00Di Bawah Mizab Ka’bah<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/09/waktu.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5953" height="293" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/09/waktu.jpg?w=300&h=293" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="Waktu" width="300" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">S</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">eorang ulama Tabi’in Imam Thawus Al-Yamani mengisahkan, “Aku melihat seorang lelaki sholat di Masjidil Haram di bawah mizab Ka’bah. Ia berdoa dengan khusyuk dan menangis. Aku ikuti sampai ia selesai sholat dan berdoa, ternyata ia adalah Ali Zainal Abidin, putra Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang tak lain adalah cicit Rasulullah SAW. Aku katakan padanya:</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Wahai cicit Rasulullah, aku lihat kamu dalam keadaan begini dan begini (ibadahnya). Padahal kamu memiliki tiga hal yang aku harap akan membuatmu aman dari ketakutan. Pertama, kamu adalah cicit Rasulullah SAW. Kedua, kamu bisa mendapatkan syafaat kakekmu yaitu Rasulullah SAW. Ketiga, rahmat Allah SWT.”</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ali Zainal Abidin menjawab: “Hai Thawus, bahwa aku adalah cicit dan keturun Rasulullah SAW. Itu tidak menjamin keamananku. Aku mendengar firman Allah SWT: Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu (QS. 23:10).</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Sedangkan syafaat kakekku juga tidak menjadi jaminan bahwa kelak akan kudapatkan, sebab Allah SWT berfirman: Dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah (QS 21:28).</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Sedangkan rahmat Allah, sesungguhnya Allah mewahyukan bahwa rahmatNya dekat pada kaum muhsinin, yaitu orang2 yg berbuat kebajikan. Dan aku tidak tahu apakah aku termasuk mereka apa tidak.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">***</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-54169952175154441522011-10-07T08:21:00.000-07:002011-10-07T08:21:00.712-07:00Mata Air Hunain<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/sholat-1.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-5986" height="240" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/sholat-1.jpg?w=300&h=240" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="sholat 1" width="300" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">B</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">erapa pun kali kisah ini dibaca tetap saja, rasa haru menyeruak khususnya saat Rasulullah memberikan tausyiah pada kaum Anshar yang merasa tak dihargai perjuangannya. Saat kaum Anshar cemburu pada Rasulullah yang memberikan ghanimah (harta rampasan perang) amat besar kaumnya (Quraisy) dibandingkan Anshar. Kebersihan hati Kaum Anshar, keridhaan, pengorbanan dan kecintaan mereka atas keputusan Rasulullah ini patut ditiru. Semoga kita dianugerahi hati dan keikhlasan seperti kaum Anshar yang senantiasa menolong agama Allah tanpa pamrih kecuali cinta Allah dan Rasul-Nya semata</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">**</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;">Mata Air Hunain</strong></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Perang Badar baru saja selesai. Namun, peristiwa itu tidak mungkin hilang begitu saja dari benak fikiran para sahabat. Ini karena Badar merupakan pengalaman mereka yang pertama dalam keramaian genderang perang.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ketika perang Hunain berakhir dengan kemenangan kaum muslimin, Rasulullah SAW dan kaum muslimin mendapatkan harta rampasan perang yang melimpah. Perang ini berlaku pada tahun ke-8 hijrah. Dengan penaklukan kota Mekah, kaum kuffar Arab akhirnya bergabung, bersedia menyerang kaum muslimin. Bahkan, mereka turut membawa anak isteri mereka juga harta benda yang mereka miliki. Perang yang akan merka tempuh seolah-olah perang pertarungan harga diri sehingga mereka harus membawa semua yang mereka miliki untuk berada dalam kafilah perang mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Di pihak lain, kaum muslimin yang berjumlah 10 ribu orang anggota yang telah menyerbu dan menakluk kota Mekah sudah bersiap sedia berangkat ke Hunain. Pasukan ini telah pun ditambah dengan dua ribu orang mualaf, orang yang baru masuk Islam dari penduduk Mekah. Sebuah penghormatan dan harga diri kadang kala menjadi suatu yang amat berharga sehingga apaun yang dimiliki dapat dikerahkan untuk mendapatklan kembali harga diri tersebut. Begitulah yang terjadi kepada orang-orang Arab yang merasa kehormatannya diragut oleh umat Islam Madinah yang berhasil menduduki dan menakluk kota Mekah.Puncak perjuangan kaum kuffar untuk kembali merebbut kehormatan dan harga diri mereka adalah dengan menentang umat Islam.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Jumlah pasukan Islam yang banyak yang bersedia untuk berperang melawan kuffar Arab iaitu dalam 12 ribu orang telah menimbulkan sikap ghurur (bangga diri) pada sebagian kaum muslimin. Mereka beranggapan bahwa jumlah pasukan umat Islam yang besar akan mudah mengalahkan pasukan kuffar Arab sehingga mereka meremehkan kekuatan musuh. Penyakit ghurur ini menjadikan maknawiyah pasukan Islam menjadi kendur. Mereka kurang bersandar kepada Allah sebagai sumber kekuatan. Hal ini karena secara manusiawi mereka jauh lebih besar daripada pasukan musuh sehingga tidak terdorong atau melupakan bahwa sumber kemenangan adalah daripada Allah SWT, sama seperti maknawiyah kafir Quraisy ketika mereka menghadapi pasukan Islam di Badar. Akan tetapi, mereka yang sudah ditempa dengan tarbiyah Rasulullah SAW tergerak dan segera menyusun kembali barisan untuk menguasai keadaan sehingga pertempuran itu berakhir dengan kemenangan.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kemenangan kaum muslimin mendatangkan banyak harta rampasan perang dan tawanan, 6 ribu orang tawanan, 24 ribu unta, 40 ribu lebih kambing, dan 4 ribu lebih uqiyah perak.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;">Pembagian Harta Rampasan Perang</strong></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ketika perang berakhir dan setelah beberapa lama Rasulullah menunggu kaum Hawazin yang mungkin datang untuk menebus tawanan mereka di Ji’ranah. Rasulullah SAW membagi-bagikan harta rampasan perang kepada para muallaf, pemuka Mekah yang belum lama masuk Islam, dengan jumlah yang cukup besar untuk mengikat hati mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Abu Sufyan diberi 40 uqiyah dan 100 ekor unta, kemudian Abu Sufyan ,meminta bagian anaknya, Yazid. Rasulullah SAW meluluskan permintaan Abu Sufyan itu dengan memberikan anaknya jumlah yang sama seperti yang beliau perolehi. Begitu juga dengan anaknya yang bernam Mu’awiyah. Rasulullah SAW memberikannya dengan jumlah yang sama. Kepada Hakim bin Hizam, Rasulullah SAW memberikan 100 ekor unta, kemudian dia meminta lagi dan memberikannya tambahan 100 ekor lagi. Shafwan bin Umayyah diberi 100 ekor unta, kemudian 100 ekor lagi, dan ditambah lagi dengan 100 ekor.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Al-Haritsah bin Al-Harits bin Kaladah diberi 100 ekor unta dan beberapa pemuka Quraisy yang lain juga memperolehinya. Selain mereka, ada juga yang mendapat 50 ekor unta, 10 ekor unta, 5, 4, sehingga dikhabarkan bahwa Rasulullah memberikan setiap muallaf yang meminta atau minta tambahan bagian dan baginda tidak takut miskin. Orang-orang Arab berkerumun meminta bagian harta sampai baginda terdesak ke pohon pokok hingga baju baginda terlepas. Baginda berkata, “ Wahai kalian, kembalikan bajuku, demi Zat yang diriku di tangan-Nya, andaikan aku memiliki tanaman di Tihamah, maka aku akan memberikannya kepada kalian dan kalian tidak memanggilku sebagai orang kikir, takut, dan berdusta”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kemudian, bagindapun berdiri di samping unta miliknya sambil memegang sebiji gandum dan bersabda, “Wahai manusia, demi Allah, aku tidak lagi menyisakan harta rampasan kalian, termasuk biji gandum ini, kecuali seperlimanya dan seperlima itupun sudah aku serahkan kepada kalian”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Setelah membagikan rampasan kepada para muallaf, kepada orang-orang yang baru masuk Islam dan kepada orang yang hatinya masih lemah, Nabi Muhammad SAW memanggil Zaid bin Tsabitagar mengumpulkan sisa harta rampasan perang serta memanggil semua sahabat. Masing-masing sahabat mendapat 4 ekor unta dan 40 ekor kambing. Untuk penunggang kuda, diberikan 12 ekor unta dan 120 ekor kambing.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Pembagian ini berdasarkan pertimbangan yang sangat matang dan bijaksana. Di dunia, seseorang lebih mampu menerima kebenaran melalui perutnya daripada akalnya, sebagaimana binatang yang digiring ke kandangnya dengan memancingnya melalui dedaunan. Begitu juga manusia yang memerlukan variasi bujukan untuk menyusupkan keimanan.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;">Komentar Terhadap Tindakan Rasulullah SAW</strong></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Tindakan dan langkah baginda tidak difahami oleh sebagian sahabat sehingga timbul berbagai komentar yang tidak sedap didengar. Di antara sahabat yang tidak dapat menerima tindakan Rasulullah SAW ini adalah orang-orang Ansar, padahal merekalah yang paling banyak dilibatkan oleh Rasulullah pada saat-saat krisis hingga suasana pertempuran yang mula kelihatan kalah menjadi sebaliknya dapat dikuasai keadaan. Mereka tidak menerima bagian daripada harta rampasan perang Hunain.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, ia berkata, “Setelah Rasulullah SAW membagi-bagikan bagian rampasan perang kepada orang-orang Quraisy dan kabilah-kabilah Arab, sedangkan orang-orang Ansar tidak mendapat bagian apa-apa, maka kemudian tersebarlah berita-berita di antara mereka, ada yang berkata, “Demi Allah, Rasulullah SAW telah bertemu kaumnya sendiri”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Lalu Saad bin Ubadah datang ke tempat baginda seraya berkata, “Wahai Rasulullah, di hati orang-orang Ansar ada perasaan tidak puas hati terhadap engkau karena pembagian harta rampasan perang yang telah engkau lakukan. Engkau membagi-bagikannya kepada kaum engkau sendiri dan engkau memberikan bagian yang amat besar kepada beberapa kabilah Arab, sedangkan orang-orang Ansar itu tidak mendapat apa-apa”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Kalau demikian keadaannya, engkau berpihak kepada siapa wahai Saad?” Saad pun menjawab, “Wahai Rasulullah, tidak ada pilihan lain kecuali aku ikut bersama kaumku”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Kalau begitu kumpulkan kaummu di tempat ini!” kata Rasulullah SAW kepada Saad.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kemudian Saad mengumpulkan semua orang Ansar di tempat yang ditunjukkan Rasulullah. Ada beberapa Muhajirin hendak ikut masuk, namun mereka tidak diperkenankan masuk daan hanya orang-orang Ansar sahaja yang masuk ke dalam tempat itu. Setelah semua orang Ansar telah berkumpul, maka Saad memberitahu Nabi SAW dan baginda pun datang berjumpa dengan mereka.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;">Taujih Rasulullah SAW</strong></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Setelah memuji dan mengagungkan Allah, baginda bersabda, “Wahai kaum Ansar, aku sempat mendengar berita-berita dari kalian dan dalam diri kalian ada perasaan tidak puas hati terhadapku. Bukankah dulu aku datang ketika kalian dalam keadaan sesat dan Allah memberikan petunjuk kepada kalian? Bukankah dahulu kalian adalah miskin lalu Allah membuat kalian menjadi kaya dan hati kalian bersatu?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Mereka menjawab, “Begitulah, Allah dan rasul-Nya lebih murah hati dan banyak kurnianya”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Apakah kalian tidak ingin memenuhi seruanku wahai orang Ansar?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Mereka menjawab, “Dengan apa kami harus memenuhi seruanmu wahai Rasul? Segala anugerah dan kurnianya hanyalah milik Allah dan Rasul-Nya”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Lalu baginda bersabda, “Demi Allah, jika kalian mahu, kalian perlu membenarkan dan dibenarkan, maka kalian boleh katakan, “Engkau telah datang kepada kami ketika engkau didustakan kaum engkau, kami menerima engkau. Ketika engakau dalam keadaan lemah, kamilah yang menolong engkau. Ketika engkau diusir, kamilah yang memberikan tempat. Ketika engkau dalam keadaan papa, kamilah yang menampung engkau”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Setelah mengingatkan orang-orang Ansar bahwa mereka lebih berjasa kepada Rasulullah SAW dari orang-orang Quraisy, baginda kemudian bersabda, “Apakah di dalam hati kalian masih terdetik hasrat kepada dunia yang dengan keduniaan itu sebenarnya aku hendak mengambil hati segolongan orang agar masuk Islam. Sementara terhadap keislaman kalian aku tidak lagi meragukannya? Wahai sahabat Ansar, apakah di hati kalian tidak berkenan jika mereka membawa pulang kambing dan unta, sedangkan kalian pulang bersama Rasulullah ke tempat tinggal kalian?”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau bukan karena hijrah, tentu aku termasuk golongan Ansar. Jika para sahabat menempuh suatu jalan di celah gunung dan orang-orang Ansar menempuh suatu celah yang lain, tentu aku akan memilih celah yang dilalui oleh orang Ansar. Ya Allah, rahmatilah orang-orang Ansar, anak-anak Ansar, dan cucu orang-orang Ansar”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Setelah mendengar taujih dari Rasulullah SAW yang mengajak mereka mendahulukan akhirat dan nikmat yang besar, mereka pun menitiskan air mata hingga janggut mereka basah lembab dengan air mata sambil berkata, “Kami redha tindakan Rasulullah dalam urusan bagian dan pembagian. Setelah itu, mereka puas dan kembali ke tempat mereka semula”.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;">Renungan Peristiwa Hunain</strong></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kejadian pembagian rampasan perang ini merupakan tarbiyah bagi para sahabat. Kadang kala ketika kita merasa sudah banyak berbuat untuk dakwah, maka kita merasa bahwa kita berhak atas semua keuntungan duniawi dari dakwah. Oleh itu, seperti kejadian Hunain, sebagian sahabat merasa bahwa mereka lebih berhak atas rampasan perang Hunain dibandingkan dengan orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam ketika Fath Al-Makkah.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ketika hati kita dipenuhi dengan rasa protes karena kita merasa bahwa jasa kita tidak dihargai, maka prasangka pun akan menghinggapi hati kita sehingga dugaan buruk terhadap lain menguasai kita, seperti yang berlaku kepada orang-orang Ansar pada peristiwa pembagian harta rampasan perang.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Yang lebih berbahaya adalah jika kekecewaan atas tindakan itu menular kepada orang lain sehingga suasana ukhrawi tidak terlihat. Yang ada sebaliknya, ejekan disebabkan kekecewaan dan tidak puas hati terhadap qiyadah. Jika keadaan ini tidak cepat diselesaikan dengan penjelasan-penjelasan oleh pihak qiyadah, maka tidak mustahil keadaan ini akan bertambah parah menjadi pergaduhan atau perpecahan.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Di pihak yang lain, sebagai seorang qiyadah, Rasulullah SAW menyedari bahwa tidak seluruh landasan tindakannya diketahui oleh para sahabat. Oleh itu, baginda berinisiatif untuk menjelaskan i’tibarat, dan konsider kepada para tentera. Ini perlu cepat dilakukan agar keadaan tidak bertambah teruk. Semakin cepat akan semakin baik, kecuali jika ada program atau rancangan yang lebih efektif untuk menyelesaikan keadaan seperti itu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Kejadian Hunain telah berlalu sekian lama, tetapi pelajaran dan hikmah yang dapat diambil sentiasa mengalir bagai air dari pergunungan yang dapat menyegarkan dan menghilangkan rasa haus generasi penerus perjuangan. Mudah-mudahan Allah masih membuka hati kita agar kita dapat melihat sesuatu dengan benar dan hati pun tidak terfitnah, terjangkit penyakit dari keadaan yang sam,a dengan keadaan yang dialami oleh sahabt-sahabat Ansar pada masa-masa pertama perjuangan Islam.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Wallahu a’lam.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">***</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-35270025080089247232011-10-06T08:08:00.000-07:002011-10-06T08:08:48.815-07:00Saat – saat Kritis Umar ra dan Wasiatnya<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><strong style="font-weight: bold;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/silluet-masjid-14.jpg" style="text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-6001" height="200" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/silluet-masjid-14.jpg?w=300&h=200" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; vertical-align: top;" title="silluet-masjid 14" width="300" /></a></strong></span></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">D</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">isebutkan bahwa Umar ra ditikam setelah mengatakan, “Dirikanlah shaf – shaf kalian!” kepada orang – orang di masjid dan baru hendak melakukan takbhiratul-ihram. Akibat tikaman itu Umar roboh. Umar pun digotong menuju rumahnya. Saat itu matahari hampir terbit. Abdurrahman langsung menggantikan Umar ra mengimami shalat subuh dengan membaca surat pendek pada kedua rakaatnya.</span></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Dalam waktu yang kritis itu, orang – orang segera memberikan nabiz kepada Umar. Namun, nabiz yang diminumkan itu keluar lewat luka – luka bekas tikaman. Mereka pun lalu meminumkan susu, tapi susu itu juga keluar dari lukanya. Melihat demikian orang – orang menenangkanya, “Tak ada yang perlu engkau khawatirkan.”</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar pun berkata, “Tentu, sebab sekiranya ada yang pelu dikhawatirkan karena pembunuhan, pasti sekarang aku sudah mati terbunuh!”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">“Demi Allah!” Umar melanjutkan perkataannya, “Aku ingin, ketika aku meninggalkan dunia ini, aku berada dalam keadaan dengan rezeki apa adanya. Tiada kewajiban yang harus aku bayar dan hak yang harus kuambil. Sungguh persahabatanku dengan Rasulullah saw, suci murni.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Saat itu terdengar Ibnu Abbas ra memuji Umar. Umar ra berkata, “Seandainya aku memiliki emas sepenuh bumi ini, sungguh akan aku pergunakan untuk menebus diriku dari malapetaka hari kiamat. Adapun perkara kekhalifahan, aku serahkan pada permusyawaratan Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, az-Zubair ibnul Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash. “</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar ra pun memerintahkan Shuhaib untuk mengimami shalat. (mungkin maksudnya shalat Dhuhur dst-pen)</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Dalam saat – saat kritis itu, Umar juga mengatakan, “Segala puji bagi Allah, yang telah tidak menentukan kematianku di tangan orang yang mengaku dirinya muslim.” Umar kemudian memanggil putranya, Abdullah dan berkata, “Wahai Abdullah, periksalah berapa jumlah hutangku semua!” Setelah dihitung, ternyata jumlah hutang Umar sebanyak 86 ribu atau sekitar itu. Maka Umar berkata, “ Jika harta keluarga Umar cukup untuk menutupi utang – utang tersebut, bayarlah dengan harta mereka! Namun bila tidak cukup, tolong minta sisanya kepada bani Addi. Dan bila masih tidak cukup juga, tolong minta kepada kaum Quraisy!”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar kemudian menyuruh Abdullah, “Dan sekarang, wahai Abdullah, pergilah kamu menjumpai Ummul Mukminin, Aisyah, dan katakan kepadanya bahwa Umar mohon diizinkan untuk dimakamkan bersama kedua sahabatnya (Rasulullah saw dan Abu Bakar ra).”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Abdullah segera menemui Aisyah ra dan menyampaikan pesan ayahnya. Aisyah pun berkata, “Sebenarnya, tempat itu ingin kuperuntukkan untuk diriku sendiri, akan tetapi pada hari ini aku lebih mengutamakan Umar daripada diriku.”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Abdullah kemudian kembali kepada ayahnya untuk memberitahukan baahwa Ummul Mukminin memperkenankan permintaanya. Mendengar hal itu, Umar mengucapkan. “Alhamdulillah.” Ketika itu ada salah seorang yang hadir di sana dan mengatakan, “Wahai Amirul Mukminin, angkat dan wasiatkanlah bagi kami seorang khalifah penggantimu!”</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Umar menjawab, “Aku tidak melihat seorangpun yang lebih pantas dalam masalah ini selain beberapa orang yang pada saat Rasulullah saw wafat, beliau ridha terhadap mereka.” Umar ra lantas menyebutkan enam nama sahabat, yaitu Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, az-Zubair ibnul Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Ikut hadir bersama mereka Abdullah bin Umar, akan tetapi ia tidak menentukan apa – apa dalam perkara ini.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">Selain itu Umar ra juga mewasiatkan seperempat dari hartanya. Wasiat Umar kepada Khalifah Sesudahnya Aku wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah swt. Yang tiada sekutu bagi-Nya. Aku wasiatkan kepadamu agar memperlakukan kaum Muhajirin yang terdahulu dengan baik, yaitu dengan menghormati mereka karena hijrah mereka. Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan kaum anshar dengan baik, sambutlah kebaikan mereka dan maafkanlah kesalahan mereka. Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan penduduk setiap kota dengan baik karena mereka adalah penolong Islam, pemanas hati musuh, dan pemungut cukai. Janganlah engkau memungut pajak mereka jika kalau karena kebaikan mereka memberikannya. Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan penduduk desa dengan baik karena mereka adalah asal bangsa Arab dan termasuk Maddatul Islam. Hendaklah engkau mengambil yang berlebih dari harta benda orang – orang kaya diantara mereka untuk kemudian engkau serahkan kepada fakir miskin diantara mereka. Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan ahludz dzimmah (kafir zimmi) dengan baik, membela mereka dari serangan musuh mereka, dan jangan engkau membebani mereka dengan sesuatu yang diluar kemampuan mereka. Lakukan hal itu bila mereka menunaikan kewajiban kepada kaum muslimin baik secara suka rela maupun terpaksa. Aku wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah, berhati – hatilah dari –Nya dan takut akan murka – Nya. Aku wasiatkan kepadamu agar takut kepada Allah dalam menjaga hak manusia dan jangan takut kepada manusia dalam menjaga hak Allah swt. Aku wasiatkan kepadamu agar berlaku adil kepada rakyat. Curahkanlah pikiran, tenaga, dan waktumu untuk memenuhi kebutuhan mereka, serta janganlah engkau lebih mengutamakan si kaya daripada si miskin. Semua itu adalah pemberi ketentraman bagi hatimu dan penghapus dosamu. Kebaikan akan menjadi balasan perbuatanmu itu. Aku perintahkan engkau untuk bertindak tegas dalam masalah yang menyangkut perintah, batasan – batasan, larangan – larangan Allah, baik kepada orang yang dekat maupun orang yang jauh denganmu. Jangan engkau kasihani seorangpun yang menyalahi perintah Allah karena bila itu terjadi, maka engkau telah ikut melanggar kehormatan Allah, sama sepertinya. Bersikaplah sama rata kepada semua orang, dan jangan sampai celaan orang yang mencela memalingkan engkau dari jalan Allah. Janganlah sekali – sekali engkau menunjukan rasa suka dan bersikap lebih mendahulukan kepentingan diri sendiri daripada orang lain pada harta rampasan yang diamanahkan Allah kepadamu untuk orang – orang mukmin. Hal itu akan membuatmu bertindak aniaya dan zalim dan dengan begitu engkau telah mengharamkan kepada dirimu sendiri dari apa yang telah Allah halalkan untukmu. Sesungguhnya engkau telah berada di salah satu kedudukan dunia dan akhirat. Bila dalam kehidupan duniamu engkau berusaha berpaling dan zuhud dari hal – hal yang dihalalkan oleh Allah kepadamu, berarti engkau telah mengerjakan iman dan ridha di dunia. Namun jika hawa nafsu dapat mengalahkanmua, maka engau telah mengerjakan yang dimurkai Allah. Aku wasiatkan kepadamu, jangan engkau izinkan dirimu, begitu pula selain dirimu untuk menzalimi ahludz dzimmah. Aku wasiatkan kepadamu, menganjurkan, dan menasehatimu untuk mencari keridhaan Allah dan keberuntungan di akhirat. Akau pilih menunjukimu dengan hal – hal yang juga aku pakai untuk menunjuki dan juga anaku. Sekiranya engkau melaksanakan nasehatku dan menjalankan perintahku, maka engkau akan memperoleh bagian yang berlimpah dan keuntungan yang memadai. Namun jika engkau tidak menerima dan tidak peduli akan nasihatku, dan juga tidak bermusyawarah dengan orang lain untuk – masalah – masalah besar yang karenanya Allah akan ridha padamu, sesungguhnya yang demikian adalah suatu aib dirimu. Padahal pendapatmu sendiri belum tentu benar karena hawa nafsumu ikut serta di sana. Peminpin segala dosa adalah iblis, ialah yang menyerukan kebinasaan. Iblislah yang telah menyesatkan dan menggiring generasi – generasi terdahulu ke dalam neraka. Akan menjadi yang paling buruk bila seseorang berlindung kepada musuh Allah, musuh yang menyeru untuk bermaksiat kepada-Nya. Tunggangilah kebenaran dan ceburkan dirimu dalam kesusahpayahan menuju kebenaran. Jadilah engkau penasihat bagi dirimu sendiri. Demi Allah, aku berharap ketika engkau berdoa, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kaum muslimin, engkau juga menghormati yang tua, menyayangi anak kecil, serta memuliakan ulama – ulama mereka. Janganlah engkau memukul mereka karena hal itu akan membuat mereka merasa rendah dan terhina. Jangan memonopoli kharaj karena jika itu dilakukan, sama saja engkau menyulut kemarahan mereka. Jangan menghalangi pemberian – pemberian diperuntukkan mereka karena hal itu akan menjatuhkanmu dalam kemiskinan. Jangan mengumpulkan mereka untuk tujuan – tujuan tertentu atau menghalangi mereka untuk kembali kepada keluarga mereka karena hal itu akan memutuskan keturunan mereka. Janganlah engkau membiarkan harta kekayaan mereka berputar di antara orang – orang kaya saja. Buka pintu rumahmu untuk menerima pengaduan mereka, agar yang kuat di antara mereka tidak memakan yang lemah. Inilah wasiatku, dan aku persaksikan kepada Allah keselamatan bagimu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">***</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-69262208939038960742011-10-05T05:08:00.000-07:002011-10-05T05:08:42.489-07:00Biografi Imam Darimi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTbdexmCJNfDzpuJ0CXu4KzsN5zfk2HpKi-XmOdOZzggOmxNhpAw9bsV0M" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTbdexmCJNfDzpuJ0CXu4KzsN5zfk2HpKi-XmOdOZzggOmxNhpAw9bsV0M" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Pertumbuhan beliau</em></strong><br />
<strong>Nama</strong>: Beliau adalah Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad.<br />
<strong>Kuniyah beliau; </strong>Abu Muhammad<strong> </strong><br />
<strong>Nasab beliau</strong>:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">At Tamimi; adalah nisbah yang ditujukan kepada satu qabilah Tamim.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ad Darimi; adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan at Tamimi. Dengan nisbah ini beliau terkenal.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">As Samarqandi; yaitu nisbah kepada negri tempat tinggal beliau<a name='more'></a></span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong><strong></strong><br />
Ia di lahirkan pada taun 181 H, sebagaimana yang di terangkan oleh imam Ad Darimi sendiri, beliau menuturkan; 'aku dilahirkan pada tahun meninggalnya Abdullah bin al Mubarak, yaitu tahun seratus delapan puluh satu.<br />
Ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tahun seratus delapan puluh dua hijriah.<strong></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</em></strong><br />
Allah menganugerahkan kepada iama Ad Darimi kecerdasan, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, teristimewa dalam menghafal hadits. Beliau berjumpa dengan para masyayikh dan mendengar ilmu dari mereka. Akan tetapi sampai sekarang kami tidak mendapatkan secara pasti sejarah beliau dalam memulai menuntut ilmu<br />
Beliau adalah sosok yang tawadldlu' dalam hal pengambilan ilmu, mendengar hadits dari kibarul ulama dan shigharul ulama, sampai-sampai dia mendengar dari sekelompok ahli hadits dari kalangan teman sejawatnya, akan tetapi dia jua seorang yang sangat selektif dan berhati-hati, karena dia selalu mendengar hadits dari orang-orang yang terpercaya dan tsiqah, dan dia tidak meriwayatkan hadits dari setiap orang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Rihlah beliau</em></strong><br />
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat mencolok dan sifat yang paling menonjol dari tabiat para ahlul hadits, karena terpencarnya para pengusung sunnah dan atsar di berbagai belahan negri islam yang sangat luas. Maka Imam ad Darimi pun tidak ketinggalan dengan meniti jalan pakar disiplin ilmu ini.<br />
Diantara negri yang pernah beliau singgahi adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khurasan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Iraq</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baghdad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kufah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wasith</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bashrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syam; Damasqus, Himash dan Shur.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jazirah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hijaz; Makkah dan Madinah.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Guru-guru beliau</em></strong><br />
Guru-guru imam Ad Darimi yang telah beliau riwayatkan haditsnya adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yazid bin Harun</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya'la bin 'Ubaid</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ja'far bin 'Aun</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Basyr bin 'Umar az Zahrani</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Ubaidullah bin Abdul Hamid al Hanafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hasyim bin al Qasim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Utsman bin 'Umar bin Faris</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sa'id bin 'Amir adl Dluba'i</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu 'Ashim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'ubaidullah bin Musa</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu al Mughirah al Khaulani</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu al Mushir al Ghassani</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Yusuf al Firyabi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Nu'aim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khalifah bin Khayyath</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Hmabal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Ma'in</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ali bin Al Madini</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan yang lainnya</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Murid-murid beliau</em></strong><br />
Sebagaimana kebiasaan ahlul hadits, ketika mereka mengetahui bahwa seorang alim mengetahui banyak hadits, maka mereka berbondong-bondong mendatangi alim tersebut, guna menimba ilmu yang ada pada diri si 'alim. Begitu juga dengan Imam Ad Darimi, ketika para penuntut ilmu mengetahui kapabaliti dalam bidang hadits yang dimiliki imam, maka berbondong-bondong penuntut ilmu mendatanginya, diantara mereka itu adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Muslim bin Hajaj</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Abu Daud</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Abu 'Isa At Tirmidzi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Abd bin Humaid</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Raja` bin Murji</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hasan bin Ash Shabbah al Bazzar</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Basysyar (Bundar)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Yahya</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baqi bin Makhlad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Zur'ah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Hatim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Shalih bin Muhammad Jazzarah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ja'far al Firyabi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin An Nadlr al Jarudi</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan masih banyak lagi yang lainnya.</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></em></strong><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Ahmad menuturkan; (Ad Darimi) imam.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Basysyar Bundar menuturkan; penghafal dunia ada empat: Abu Zur'ah di ar Ray, Muslim di an Nasaiburi, Abdullah bin Abdurrahman di Samarqandi dan Muhamad bin Ismail di Bukhara".</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Sa'id al Asyaj menuturkan; 'Abdullah bin Abdirrahman adalah imam kami.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Abdullah al Makhrami berkata; 'wahai penduduk Khurasan, selagi Abdullah bin Abdurrahman di tengah-tengah kalian, maka janganlah kalian menyibukkan diri dengan selain dirinya.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Raja` bin Murji menuturkan; 'aku telah melihat Ibnu Hambal, Ishaq bin Rahuyah, Ibnu al Madini dan Asy Syadzakuni, tetapi aku tidak pernah melihat orang yang lebih hafizh dari Abdullah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Hatim berkata; Muhammad bin Isma'il adalah orang yang paling berilmu yang memasuki Iraq, Muhammad bin Yahya adalah orang yang paling berilmu yang berada di Khurasan pada hari ini, Muhammad bin Aslam adalah orang yang paling wara' di antara mereka, dan Abdullah bin Abdurrahman orang yang paling tsabit diantara mereka.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ad Daruquthni menuturkan; ' tsiqatun masyhur.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Ibrahim bin Manshur as Sairazi menuturkan; "Abdullah adalah puncak kecerdasan dan konsistensi beragama, di antara orang yang menjadi teladan dalam kesantunan, keilmuan, hafalan, ibadah dan zuhud".</span></li>
</ol><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hasil karya beliau</span></em></strong><br />
<ol start="1" type="1"><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sunan ad Darimi.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tsulutsiyat (kitab hadits)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">al Jami'<strong></strong></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tafsir<strong></strong></span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Wafatnya beliau</em></strong><br />
Beliau meninggal dunia pada hari Kamis bertepatan dengan hari tarwiyyah, 8 Dzulhidjah, setelah ashar tahun 255 H, dalam usia 75 tahun. Dan dikuburkan keesokan harinya, Jumat (hari Arafah).</span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-79840484215557620512011-10-05T04:56:00.000-07:002011-10-05T04:56:42.930-07:00Biografi Imam Malik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.hasmi.org/wp-content/uploads/2010/10/Imam-Ahmad-bin-Hanbal.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="235" src="http://www.hasmi.org/wp-content/uploads/2010/10/Imam-Ahmad-bin-Hanbal.jpg" width="320" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nama</strong>: Mâlik bin Anas bin Mâlik bin Abi Âmir bin Amru bin Al Harits bin ghailân bin Hasyat bin Amru bin Harits.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Kunyah beliau:</strong> Abu Adbillah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nasab beliau</strong>:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Al Ashbuhi; adalah nisbah yang di tujukan kepada dzi ashbuh, dari Humair</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Al Madani; nisbah kepada Madinah, negri tempat beliau tinggal.</span><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanggal lahir:</span></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beliau dilahirkan di Madinah tahun 93 H, bertepatan dengan tahun meninggalnya sahabat yang mulia Anas bin Malik. Ibunya mengandung dia selama tiga tahun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Sifat-sifat imam Malik: </strong>beliau adalah sosok yang tinggi besar, bermata biru, botak, berjenggot lebat, rambut dan jenggotnya putih, tidak memakai semir rambut, dan beliau menipiskan kumisnya. Beliau senang mengenakan pakaian bersih, tipis dan putih, sebagaimana beliaupun sering bergonta-ganti pakaian. Memakai serban, dan meletakkan bagian sorban yang berlebih di bawah dagunya.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Malik tumbuh ditengah-tengah ilmu pengetahuan, hidup dilingkungan keluarga yang mencintai ilmu, dikota <em>Dar</em><em>u</em><em>l Hijrah</em>, sumber mata air As Sunah dan kota rujukan para alim ulama. Di usia yang masih sangat belia, beliau telah menghapal Al Qur`an, menghapal Sunah Rasulullah, menghadiri <em>majlis</em> para ulama dan berguru<em> </em>kepada salah seorang ulama besar pada masanya yaitu Abdurrahman Bin Hurmuz.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kakek dan ayahnya adalah ulama hadits terpandang di Madinah. Maka semenjak kecil, Imam Malik tidak meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah dengan kehadiran ulama-ulama besar.<br />
Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadits kepada ayah dan paman-pamannya. Disamping itu beliau pernah juga berguru kepada para ulama terkenal lainnya</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam usia yang terbilang muda, Imam Malik telah menguasai banyak disiplin ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya di salurkan untuk memperoleh ilmu.</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun Imam Malik memiliki kelebihan dalam hafalan dan kekuatan pengetahuannya, akan tetapi beliau tidak mengadakan rihlah ilmiah dalam rangka mencari hadits, karena beliau beranggapan cukup dengan ilmu yang ada di sekitar Hijaz. Meski beliau tidak pernah mengadakan perjalanan ilmiyyah, tetapi beliau telah menyangdang gelar seorang ulama, yang dapat memberikan fatwa dalam permasalahan ummat, dan beliau pun membentuk satu majlis di masjid Nabawi pada saat beliau menginjak dua puluh satu tahun, dan pada saat itu guru beliau Nafi’ hiudp. Semua itu agar dapat mentransfer pengetahuannya kepada kaum muslimin serta kaum muslimin dapat mengambil manfaat dari pelajaran yang di sampaikan sang imam</span><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru-guru beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Malik berjumpa dengan sekelompok kalangan tabi’in yang telah menimba ilmu dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan yang paling menonjol dari mereka adalah Nafi’ mantan budak Abdullah bin ‘Umar. Malik berkata; ‘Nafi’ telah menyebarkan ilmu yang banyak dari Ibnu ‘Umar, lebih banyak dari apa yang telah disebarkan oleh anak-anak Ibnu Umar,’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru-guru imam Malik, selain Nafi’, yang telah beliau riwayatkan haditsnya adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Abu Az Zanad Abdullah bin Zakwan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Hisyam bin ‘Urwah bin Az Zubair</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Yahya bin Sa’id Al Anshari</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Abdullah bin Dinar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Zaid bin Aslam, mantan budak Umar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Muhammad bin Muslim bin Syihab AzZuhri</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Abdullah bin Abi Bakr bin Hazm</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Sami mantan budak Abu Bakar</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Murid-murid beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak sekali para penuntut ilmu meriwayatkan hadits dari imam Malik ketika beliau masih muda belia. Disini kita kategorikan beberapa kelompok yang meriwayatkan hadits dari beliau, diantaranya;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru-guru beliau yang meriwayatkan dari imam Malik, diantaranya;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Muhammad bin Muslim bin Syihab Az Zahrani</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Yahya bin SA’id Al Anshari</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Paman beliau, Abu Sahl Nafi’ bin Malik</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari kalangan teman sejawat beliau adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Ma’mar bin Rasyid</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abdul Malik bin Juraij</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Imam Abu Hanifah, An Nu’man bin Tsabit</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Syu’bah bin al Hajaj</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Sufyan bin Sa’id Ats Tsauri</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Al Laits bin Sa’d</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang yang meriwayatkan dari imam Malik setelah mereka adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Yahya Bin Sa’id Al Qaththan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abdullah bin Al Mubarak</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Abdurrahman bin Mahdi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Waki’ bin al Jarrah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan yang meriwayatkan Al Muwaththa` banyak sekali, diantaranya;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Abdullah bin Yusuf At Tunisi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Abdullah bin Wahb al Mishri</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Yahya bin Yahya Al Laitsi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Abu Mush’ab Az Zuhri</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Imam malik menerangkan tentang dirinya; ‘aku tidak berfatwa sehingga tujuh puluh orang bersaksi bahwa diriku ahli dalam masalah tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Sufyan bin ‘Uyainah menuturkan; “Malik merupakan orang alim penduduk Hijaz, dan dia merupakan hujjah pada masanya.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Muhammad bin idris asy syafi`i menuturkan: “Malik adalah pengajarku, dan darinya aku menimba ilmu.” Dan dia juga menuturkan; ” apabila ulama di sebutkan, maka Malik adalah bintang.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Muhammad bin idris asy syafi`i menuturkan: “saya tidak mengetahui kitab ilmu yang lebih banyak benarnya dibanding kitab Imam Malik” dan imam Syafi’I berkata: “tidak ada diatas bumi ini kitab setelah kitabullah yang lebih sahih dari kitab Imam Malik”.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Abdurrahman bin Mahdi menuturkan; “aku tidak akan mengedepankan seseorang dalam masalah shahihnya sebuah hadits dari pada Malik.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Al Auza’I apabila menyebut Imam Malik, dia berkata; ” ‘Alimul ‘ulama, dan mufti haramain.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Yahya bin Sa’id al Qaththan menuturkan; “Malik merupakan imam yang patut untuk di contoh.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Yahya bin Ma’in menuturkan; ” malik merupakan hujjah Allah terhadap makhluk-Nya.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong><em></em></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muwaththa` merupakan hasil karya imam Malik yang paling spektakuler, dan disana masih ada beberapa karya beliau yang tersebar, diantaranya;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Risalah fi al qadar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Risalah fi an nujum wa manazili al qamar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Risalah fi al aqdliyyah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Risalah ila abi Ghassan Muhammad bin Mutharrif</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Risalah ila al Laits bin Sa’d fi ijma’i ahli al madinah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Juz`un fi at tafsir</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Kitabu as sirr</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Risalatu ila Ar Rasyid.</span><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wafatnya beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beliau meninggal dunia pada malam hari tanggal 14 safar 179 H pada usia yang ke 85 tahun dan dimakamkan di Baqî` Madinah munawwarah<strong>.</strong></span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-78661857061306370802011-10-05T04:46:00.000-07:002011-10-05T04:46:15.777-07:00Biografi Imam Ahmad<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSLBEktiquS7fIQ12Dki-sNsztADJtty5lASANrhRkLyHWve9nnPJUzKUHv" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSLBEktiquS7fIQ12Dki-sNsztADJtty5lASANrhRkLyHWve9nnPJUzKUHv" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Pertumbuhan beliau</em><br />
<strong>Nama:</strong> Â Ahmad bin Muhamad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdullah bin Hayyan bin Abdullah bin Anas bin 'Auf bin Qasithi bin Marin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Uqbah bin Sha'ab bin Ali bin Bakar bin Wail.<br />
<strong>Kuniyah:</strong> Abu Abdillah<br />
<strong>Nasab beliau:</strong> Bapak dan ibu beliau adalah orang arab, keduanya anak Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah, seorang arab asli. Bahkan nasab beliau bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Nazar.<br />
Kelahiran beliau: Imam Ahmad dilahirkan di kota Baghdad. Ada yang berpendapat bahwa di Marwa, kemudian di bawa ke Baghdad ketika beliau masih dalam penyusuan. Hari lahir beliau pada tanggal dua puluh Rabi'ul awwal tahun 164 hijriah. </span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Ayah Imam Ahmad dan kakeknya meninggal ketika beliau lahir, sehingga semenjak kecil ia hanya mendapatkan pengawasan dan kasih sayang ibunya saja. Jadi, beliau tidak hanya sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah nasab saja, akan tetapi beliau juga sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah yatim.<br />
Meskipun imam Ahmad tidak mewaritsi harta dari ayah dan kakeknya, tetapi beliau telah mewaritsi dari kakeknya kemulian nasab dan kedudukan, sedang dari ayahnya telah mewaritsi kecintaan terhadap jihad dan keberanian. Ayah beliau, Muhammad bin Hambal menemui ajalnya ketika sedang berada di medan jihad, sedang kakeknya, Hambal bin Hilal adalah seorang penguasa daerah Sarkhas, pada saat kekhilafahan Umawiyyah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</em><br />
Permulaan imam Ahmad dalam rangka menuntut ilmu pada tahun 179  hijriah, pada saat itu beliau berusia empat belas tahu, beliau menuturkan tentang dirinya; ' ketika aku masih anak-anak, aku modar-mandir menghadiri sekolah menulis, kemudian aku bolak-balik datang keperpustakaan  ketika aku berumur empat belas tahun.'<br />
Beliau mendapatkan pendidikannya yang pertama di kota Baghdad. Saat itu, kota Bagdad telah menjadi pusat peradaban dunia Islam, yang penuh dengan beragam jenis ilmu pengetahuan. Di sana tinggal para qari', ahli hadits, para sufi, ahli bahasa, filosof, dan sebagainya.<br />
Setamatnya menghafal Alquran dan mempelajari ilmu-ilmu bahasa Arab di al-Kuttab saat berumur 14 tahun, beliau melanjutkan pendidikannya ke ad-Diwan. Beliau terus menuntut ilmu dengan penuh semangat yang tinggi dan tidak mudah putus asa.<br />
Keteguhan dalam mencari ilmu telah mengantarkan imam Ahmad menjadi ulama besar dan disegani, baik dari kalangan masyarakat awwam, terpelajar maupun dari kalangan penguasa. Dalam rihlah ilmiyyah yang beliau jalani, ada satu pelajaran yang patut kita conth, setiap kali bekalnya habis, beliau selalu mendermakan dirinya untuk bekerja guna melanjutkan perjalanannya. Ia tidak mau menerima uang ataupun materi lainnya selain dari hasil kerja keras dan hasil keringatnya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Rihlah beliau</em><br />
Kecintaannya kepada ilmu begitu luar biasa. Karenanya, setiap kali mendengar ada ulama terkenal di suatu tempat, ia rela menempuh perjalanan jauh dan waktu lama hanya untuk menimba ilmu dari sang ulama. Kecintaan kepada ilmu jua yang menjadikan beliau rela tak menikah dalam usia muda. Beliau baru menikah setelah usia 40 tahun.<br />
diantara negri yang beliau kunjungi adalah:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bashrah; beliau kunjungi pada tahun 186 hijriah, kedua kalinya beliau mengunjungi pada tahun 190 hijriah, yang ketiga beliau kunjungi pada tahun 194 hijriah, dan yang keempat beliau mengunjungi pada tahun 200 hijriah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kufah; beliau mengunjunginya pada tahun 183 hijriah, dan keluar darinya pada tahun yang sama, dan ini merupakan rihlah beliau yang pertama kali setelah keluar dari Baghdad.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Makkah; beliau memasukinya pada tahun 187 hijriah, di sana berjumpa dengan imam Syafi'i. kemudian beliau mengunjunginya lagi pada tahun 196 hijriah, dan beliau juga pernah tinggal di Makkah pada tahun 197, pada tahun itu bertemu dengan Abdurrazzaq. Kemudian pada tahun 199 hijriah beliau keluar dari Makkah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaman; beliau meninggalkan Makkah menuju Yaman dengan berjalan kaki pada tahun 199 hijriah. Tinggal di depan pintu Ibrahim bin 'Uqail selama dua hari dan dapat menulis hadits dari Adurrazzaq.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tharsus; Abdullah menceritakan; ' ayahku keluar menuju Tharsus dengan berjalan kaki.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wasith; Imam Ahmad menuturkan tentang perjalanan beliau; ' aku pernah tinggal di tempat Yahya bin Sa'id Al Qaththan, kemudian keluar menuju Wasith.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Riqqah; Imam Ahmad menuturkan; 'Di Riqqah aku tidak menemukan seseorang yang lebih utama ketimbang Fayyadl bin Muhammad bin Sinan.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibadan; beliau mengunjunginya pada tahun 186 hijriah, di sana tinggal Abu Ar Rabi' dan beliau dapat menulis hadits darinya.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mesir; beliau berjanji kepada imam Syafi'I untuk mengunjunginya di Mesir, akan tetapi dirham tidak menopangnya mengunjungi imam Syafi'I di sana.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Guru-guru beliau</em><br />
Semenjak kecil imam Ahmad memulai untuk belajar, banyak sekali guru-guru beliau, diantaranya;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Husyaim bin Basyir, imam Ahmad berguru kepadanya selama lima tahun di kota Baghdad.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sufyan bin Uyainah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibrahim bin Sa'ad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Sa'id al Qaththân</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Walîd bin Muslim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ismail bin 'Ulaiyah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Asy Syafi'i</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Qadli Abu Yusuf</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ali bin Hasyim bin al Barid</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mu'tamar bin Sulaiman</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waki' bin Al Jarrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Amru bin Muhamad bin Ukh asy Syura</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibnu Numair</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Bakar Bin Iyas</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhamad bin Ubaid ath Thanafusi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Abi Zaidah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdul Rahman bin Mahdi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yazid bin Harun</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdurrazzaq bin Hammam Ash Shan'ani</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Ja'far</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan masih banyak lagi guru-guru beliau.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Murid-murid beliau</em><br />
Tidak hanya ahli hadits dari kalangan murid-murid beliau saja yang meriwayatkan dari beliau, tetapi guru-guru beliau dan ulama-ulama besar pada masanyapun tidak ketinggalan untuk meriwayatkan dari beliau. Dengan ini ada klasifikasi tersendiri dalam kategori murid beliau, diantaranya;<br />
Guru beliau yang meriwayatkan hadits dari beliau;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdurrazzaq</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdurrahman bin Mahdi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waki' bin Al Jarrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Asy Syafi'i</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Adam</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hasan bin Musa al Asy-yab</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan dari ulama-ulama besar pada masanya yang meriwayatkan dari beliau adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Al Bukhari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Muslim bin Hajjaj</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Daud</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam At Tirmidzi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Ibnu Majah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam An Nasa`i</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan murid-murid beliau yang meriwayatkan dari beliau adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ali bin Al Madini</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Ma'in</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dahim Asy Syami</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Abi Al Hawari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Shalih Al Mishri</span></li>
</ol><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></em><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Qutaibah menuturkan; sebaik-baik penduduk pada zaman kita adalah Ibnu Al Mubarak, kemudian pemuda ini (Ahmad bin Hambal), dan apabila kamu melihat seseorang mencintai Ahmad, maka ketahuilah bahwa dia adalah pengikut sunnah. Sekiranya dia berbarengan dengan masa Ats Tsauri dan al Auza'I serta Al Laits, niscaya Ahmad akan lebih di dahulukan ketimbang mereka. Ketika di tanyakan kepada Qutaibah; apakah anda menggabungkan Ahmad dalam kategori Tabi'in? maka dia menjawab; bahkan kibaru at tabi'in. dan dia berkata; 'kalau bukan karena Ats Tsauri, wara' akan sirnah. Dan kalau bukan karena Ahmad, dien akan mati.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Asy Syafi'I menuturkan; aku melihat seorang pemuda di Baghdad, apabila dia berkata; 'telah meriwayatkan kepada kami,' maka orang-orang semuanya berkata; 'dia benar'. Maka ditanakanlah kepadanya; 'siapakah dia?' dia menjawab; 'Ahmad bin Hambal.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ali bin Al Madini menuturkan; sesungghunya Allah memuliakan agama ini dengan perantaraan Abu Bakar pada saat timbul fitnah murtad, dan dengan perantaraan Ahmad bin Hambal pada saat fitnah Al qur`an makhluk.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu 'Ubaidah menuturkan; 'ilmu kembali kepada empat orang' kemudian dia menyebutkan Ahmad bin Hmabal, dan dia berkata; 'dia adalah orang yang paling fakih diantara mereka.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Ja'far An Nufaili menuturkan; 'Ahmad bin Hambal termasuk dari tokoh agama.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Ma'in menuturkan; 'Aku tidak pernah melihat seseorang yang meriwayatkan hadits karena Allah kecuali tiga orang; Ya'la bin 'Ubaid, Al Qa'nabi, Ahmad bin Hambal.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibrahim berkata; 'orang 'alim pada zamannya adalah Sa'id bin Al Musayyab, Sufyan Ats Tsaur di zamannya, Ahmad bin Hambal di zamannya.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibnu bi Hatim menuturkan; 'Aku bertanya kepada ayahku tentang 'ali bin Al Madini dan Ahmad bin Hambal, siapa diantara kedunya yang paling hafizh?' maka ayahku menjawab; ' keduanya didalam hafalan saling mendekat, tetapi Ahmad adalah yang paling fakih.'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Syafi'i masuk menemui Imam Ahmad dan berkata, <em>“Engkau lebih tahu tentang hadits dan perawi-perawinya. </em><em>Jika ada hadits shahih (yang engkau tahu), maka beri tahulah aku. Insya Allah, jika (perawinya) dari Kufah atau Syam, aku akan pergi mendatanginya jika memang shahih.â€Â</em> Ini menunjukkan kesempurnaan agama dan akal Imam Syafi'i karena mau mengembalikan ilmu kepada ahlinya.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Hasil karya beliau </em><br />
Diantara hasil karya Imam Bukhari adalah sebagai berikut :</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Musnad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al 'Ilal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">An Nasikh wa al Mansukh</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Az Zuhd</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Asyribah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Iman</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Fadla`il</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Fara`idl</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Manasik</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tha'atu ar Rasul</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Muqaddam wa al mu`akhkhar</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jawwabaatu al qur`an</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Haditsu Syu'bah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nafyu at tasybih</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imamah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu al fitan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu fadla`ili ahli al bait</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Musnad ahli al bait</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al asmaa` wa al kunaa</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu at tarikh</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih ada lagi buku-buku yang di nisbahkan kepada imam Ahmad, diantaranya;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">At tafsir. Adz Dzahabi berpendapat bahwa buku tersebut tidak ada.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Risalah fi ash shalah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Radd 'ala al jahmiyyah.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada lagi beberapa hasil karya beliau yang di kumpulkan oleh Abu Bakar al Khallal, diantaranya;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu al 'illal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu al 'ilmi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitabu as sunnah.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Wafatnya beliau</em><br />
Pada permulaan hari Jumat tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 241, beliau menghadap kepada rabbnya menjemput ajalnya di Baghdad. Kaum muslimin bersedih dengan kepergian beliau. Tak sedikit mereka yang turut mengantar jenazah beliau sampai beratusan ribu orang. Ada yang mengatakan 700 ribu orang, ada pula yang mengatakan 800 ribu orang, bahkan ada yang mengatakan sampai satu juta lebih orang yang menghadirinya. Semuanya menunjukkan bahwa sangat banyaknya mereka yang hadir pada saat itu demi menunjukkan penghormatan dan kecintaan mereka kepada beliau.</span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-11692267986800090192011-10-03T10:35:00.000-07:002011-10-03T10:35:25.376-07:00Hukum Melafadzkan Niat (Usholli,Nawaitu...)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigFy2PlQ1WQmwxpkwjqj6JUaniif5pRJMwuJlW1UU_52cQNB95m1pV3fQT4vyJEY1T2mJpd_TEzw3HCqSXvuInFbsLt4sv_MTLI8MIk0ZzDV5DVWQZL7mE9U4C-JOH6GvPFewT5hJspWo/s1600/niat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigFy2PlQ1WQmwxpkwjqj6JUaniif5pRJMwuJlW1UU_52cQNB95m1pV3fQT4vyJEY1T2mJpd_TEzw3HCqSXvuInFbsLt4sv_MTLI8MIk0ZzDV5DVWQZL7mE9U4C-JOH6GvPFewT5hJspWo/s320/niat.jpg" width="309" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Umar bin Khaththab <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ’anhu</em> berkata,”Saya mendengar Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ’alaihi wa sallam</em> bersabda,’<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya’.</em>” (HR. Bukhari & Muslim). Inilah hadits yang menunjukkan bahwa amal seseorang akan dibalas atau diterima tergantung dari niatnya.</span></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Setiap Orang Pasti Berniat Tatkala Melakukan Amal</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Niat adalah amalan hati dan hanya Allah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ta’ala</em> yang mengetahuinya. <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">Niat itu tempatnya di dalam hati dan bukanlah di lisan</span>, hal ini berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama sebagaimana yang dinukil oleh Ahmad bin Abdul Harim Abul Abbas Al Haroni dalam Majmu' Fatawanya.</span><br />
<a name='more'></a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap orang yang melakukan suatu amalan pasti telah memiliki niat terlebih dahulu. Karena tidak mungkin orang yang berakal yang punya <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">ikhtiar</em> (pilihan) melakukan suatu amalan tanpa niat. Seandainya seseorang disodorkan air kemudian dia membasuh kedua tangan, berkumur-kumur hingga membasuh kaki, maka tidak masuk akal jika dia melakukan pekerjaan tersebut -yaitu berwudhu- tanpa niat. Sehingga sebagian ulama mengatakan,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Seandainya Allah membebani kita suatu amalan tanpa niat, niscaya ini adalah pembebanan yang sulit dilakukan</em>.”</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila setan membisikkan kepada seseorang yang selalu merasa was-was dalam shalatnya sehingga dia mengulangi shalatnya beberapa kali. Setan mengatakan kepadanya,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Hai manusia, kamu belum berniat</em>”. Maka ingatlah,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tidak mungkin seseorang mengerjakan suatu amalan tanpa niat. Tenangkanlah hatimu dan tinggalkanlah was-was seperti itu</em>.”(Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Syarhul Mumthi, </em>I/128 dan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Al Fawa’id Dzahabiyyah</em>, hal.12)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Melafa</strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">dz</strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">kan Niat</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masyarakat kita sudah sangat akrab dengan melafalkan niat (maksudnya mengucapkan niat sambil bersuara keras atau lirih) untuk ibadah-ibadah tertentu. Karena demikianlah yang banyak diajarkan oleh ustadz-ustadz kita bahkan telah diajarkan di sekolah-sekolah sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Contohnya adalah tatkala hendak shalat berniat ’<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Usholli fardhol Maghribi ...</em>’ atau pun tatkala hendak berwudhu berniat ’<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nawaitu wudhu’a liraf’il hadatsi ...</em>’. Kalau kita melihat dari hadits di atas, memang sangat tepat kalau setiap amalan harus diawali niat terlebih dahulu. Namun apakah niat itu harus dilafalkan dengan suara keras atau lirih?!</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara logika mungkin dapat kita jawab. Bayangkan berapa banyak niat yang harus kita hafal untuk mengerjakan shalat mulai dari shalat sunat sebelum shubuh, shalat fardhu shubuh, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah sebelum dzuhur, dst. Sangat banyak sekali niat yang harus kita hafal karena harus dilafalkan. Karena ini pula banyak orang yang meninggalkan amalan karena tidak mengetahui niatnya atau karena lupa. Ini sungguh sangat menyusahkan kita. Padahal Nabi kita <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ’alaihi wa sallam</em> bersabda,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya agama itu mudah</em>.” (HR. Bukhari)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ingatlah setiap ibadah itu bersifat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">tauqifiyyah</em>, sudah paketan dan baku. Artinya setiap ibadah yang dilakukan harus ada dalil dari Al Qur’an dan Hadits termasuk juga dalam masalah niat.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah kita lihat dalam buku tuntunan shalat yang tersebar di masyarakat atau pun di sekolahan yang mencantumkan lafadz-lafadz niat shalat, wudhu, dan berbagai ibadah lainnya, tidaklah kita dapati mereka mencantumkan ayat atau riwayat hadits tentang niat tersebut. Tidak terdapat dalam buku-buku tersebut yang menyatakan bahwa lafadz niat ini adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan sebagainya.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Ibnul Qayyim <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah</em> mengatakan dalam kitab beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Z</em><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">a</em><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">adul Ma’ad, </em>I/201, ”Jika seseorang menunjukkan pada kami satu hadits saja dari Rasul dan para sahabat tentang perkara ini (mengucapkan niat), tentu kami akan menerimanya. Kami akan menerimanya dengan lapang dada. Karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi dan sahabatnya. Dan tidak ada petunjuk yang patut diikuti kecuali petunjuk yang disampaikan oleh pemilik syari’at yaitu Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shalallahu ’alaihi wa sallam</em>.” Dan sebelumnya beliau mengatakan mengenai petunjuk Nabi dalam shalat,”Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>apabila hendak mendirikan shalat maka beliau mengucapkan : ‘<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Allahu Akbar</em>’. Dan <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">beliau tidak mengatakan satu lafadz pun sebelum takbir dan tidak pula melafadzkan niat sama sekali</span>.”</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka setiap orang yang menganjurkan mengucapkan niat wudhu, shalat, puasa, haji, dsb, maka silakan tunjukkan dalilnya. Jika memang ada dalil tentang niat tersebut, maka kami akan ikuti. Dan janganlah berbuat suatu perkara baru dalam agama ini yang tidak ada dasarnya dari Nabi. Karena Nabi kita <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ’alaihi wa sallam</em> bersabda,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak</em>. (HR. Muslim). Dan janganlah selalu beralasan dengan mengatakan ’<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Niat kami kan baik</em>’, karena sahabat Ibnu Mas’ud <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ’anhuma </em>mengatakan,”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Betapa banyak orang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya.</em>” (HR. Ad Darimi, sanadnya shahih, lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ilmu Ushul Bida’</em>, hal. 92)</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-441196763883360592011-10-03T09:44:00.000-07:002011-10-03T09:44:35.430-07:00Biografi Imam Ibnu Majah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_ATfHrVfLkogAtCc1QmwXj8Cbaf19xtZ9_z2zKiL76I7xTo53byLmujk" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="143" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_ATfHrVfLkogAtCc1QmwXj8Cbaf19xtZ9_z2zKiL76I7xTo53byLmujk" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Pertumbuhan beliau</em></strong></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nama</strong>: Muhammad bin Yazid bin Mâjah al Qazwînî.<br />
Nama yang lebih familier adalah Ibnu Mâjah yaitu laqab bapaknya (Yazîd). Bukan nama kakek beliau.<br />
<strong>Kuniyah beliau:</strong> Abu ‘Abdullâh<br />
<strong>Nasab beliau</strong>:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Rib’I; merupakan nisbah wala` kepada Rabi’ah, yaitu satu kabilah arab.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">al Qazwînî adalah nisbah kepada Qazwîn yaitu nisbah kepada salah satu kota yang terkenal di kawasan ‘Iraq.<a name='more'></a></span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong>Ibnu Majah menuturkan tentang dirinya; "aku dilahirkan pada tahun 209 hijirah. Referensi-referensi yang ada tidak memberikan ketetapan yang pasti, di mana Ibnu Majah di lahirkan, akan tetapi masa pertumbuhan beliau berada di Qazwin. Maka bisa jadi Qazwin merupakan tempat tinggal beliau.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</em></strong><br />
Ibnu majah memulai aktifitas menuntut ilmunya di negri tempat tinggalnya Qazwin. Akan tetapi sekali lagi referensi-referensi yang ada sementara tidak menyebutkan kapan beliau memulai menuntut ilmunya. Di Qazwin beliau berguru kepada Ali bin Muhammad at Thanafusi, dia adalah seorang yang tsiqah, berwibawa dan banyak meriwayatkan hadits. Maka Ibnu Majah tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia memperbanyak mendengar dan berguru kepadanya. Ath Thanafusi meninggal pada tahun 233 hijriah, ketika itu Ibnu Majah berumur sekitar 24 tahun. Maka bisa di tarik kesimpulan bahwa permulaan Ibnu Majah menuntut ilmu adalah ketika dia berumur dua puluh tahunan.<br />
<br />
Ibnu Majah termotivasi untuk menuntut ilmu, dan dia tidak puas dengan hanya tinggal di negrinya, maka beliaupun mengadakan rihlah ilmiahnya ke sekitar negri yang berdampingan dengan negrinya, dan beliau mendengar hadits dari negri-negri tersebut.<br />
<br />
<br />
<strong><em>Rihlah beliau</em></strong><br />
Ibnu Majah meniti jalan ahli ilmu pada zaman tersebut, yaitu mengadakan rihlah dalam rangka menuntut ilmu. Maka beliau pun keluar meninggalkan negrinya untuk mendengar hadits dan menghafal ilmu. Berkeliling mengitari negri-negri islam yang menyimpan mutiara hadits. Bakat dan minatnya di bidang Hadis makin besar. Hal inilah yang membuat Ibnu Majah berkelana ke beberapa daerah dan negri guna mencari, mengumpulkan, dan menulis Hadis. Puluhan negri telah ia kunjungi, antara lain:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khurasan; Naisabur dan yang lainnya</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Ray</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Iraq; Baghdad, Kufah, Wasith dan Bashrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hijaz; Makkah dan Madinah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syam; damasqus dan Himsh</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mesir</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Guru-guru beliau</em></strong><br />
Ibnu Majah sama dengan ulama-ulama pengumpul hadits lainnya, beliau mempunyai guru yang sangat banyak sekalia. Diantara guru beliau adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">‘Ali bin Muhammad ath Thanâfusî</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jabbarah bin AL Mughallas</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Mush’ab bin ‘Abdullah az Zubair<br />
3. Suwaid bin Sa’îd<br />
4. Abdullâh bin Muawiyah al Jumahî<br />
5. Muhammad bin Ramh<br />
6. Ibrahîm bin Mundzir al Hizâmi<br />
7. Muhammad bin Abdullah bin Numair<br />
8. Abu Bakr bin Abi Syaibah<br />
9. Hisyam bin ‘Ammar<br />
10. Abu Sa’id Al Asyaj<br />
Dan yang lainnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Murid-murid beliau</em></strong><br />
Keluasan ‘ilmu Ibnu Majah membuat para penuntut ilmu yang haus akan ilmu berkeliling dalam majlis yang beliau dirikan. Maka sangat banyak sekali murid yang mengambil ilmu darinya, diantara mereka adalah;<br />
1. Muhammad bin ‘Isa al Abharî<br />
2. Abu Thayyib Ahmad al Baghdadî<br />
3. Sulaiman bin Yazid al Fami<br />
4. ‘Ali bin Ibrahim al Qaththan<br />
5. Ishaq bin Muhammad<br />
6. Muhammad bin ‘Isa ash Shiffar<br />
7. ‘Ali bin Sa’îd al ‘Askari<br />
8. Ibnu Sibuyah<br />
9. Wajdî Ahmad bin Ibrahîm<br />
Dan yang lainnya.<br />
<br />
<strong><em>Persaksian para ulama terhadap beliau</em></strong></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al HafizhAl Khalili menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang yang tsiqah kabir, muttafaq ‘alaih, dapat di jadikan sebagai hujjah, memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadits, dan hafalan.”</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafizh Adz Dzahabi menuturkan; "(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh yang agung, hujjah dan ahli tafsir."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Mizzi menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh, pemilik kitab as sunan dan beberapa hasil karya yang bermanfa’at.”</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibnu Katsîr menuturkan: “Ibnu Majah adalah pemilik kitab as Sunnan yang Masyhur. Ini menunjukkan ‘amalnya, ‘ilmunya, keluasan pengetahuannya dan kedalamannya dalam hadits serta ittibâ’nya terhadap Sunnah dalam hal perkara-perakra dasar maupun cabang</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong></strong><br />
Ibnu Majah adalah seorang ulama penyusun buku, dan hasil karya beliau cukuplah banyak. Akan tetapi sangat di sayangkan, bahwa buku-buku tersebut tidak sampai kekita. Adapun diantara hasil karya beliau yang dapat di ketahui sekarang ini adalah:</span><br />
<ol start="1" type="1"><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab as-Sunan yang masyhur</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tafsîr al Qurân al Karîm</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab at Tarîkh yang berisi sejarah mulai dari masa ash-Shahâbah sampai masa beliau.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Wafatnya beliau</em></strong><br />
Beliau meninggal pada hari senin, tanggal duapuluh satu ramadlan tahun dua ratus tujuh puluh tiga hijriah. Di kuburkan esok harinya pada hari selasa. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan keridlaan-Nya kepada beliau.</span><br />
<div><br />
</div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-1696401678871991172011-10-03T09:26:00.000-07:002011-10-03T09:35:48.810-07:00Biografi Imam Nasa'i<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIH5zN9TCXidMcKCczjVcPxN9P4JDFW0JMX1sUfdiBDFeOWNqrFWpq-cClNPPc-ju1yA2nA54l6EmqqGlp5EXs01iSexzibrgtKqWVexVpnQ-UyHUhQ4rZa7rUpoipK_7mjLKH-XoiTE/s400/normal_masjid_raya_makassar.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIH5zN9TCXidMcKCczjVcPxN9P4JDFW0JMX1sUfdiBDFeOWNqrFWpq-cClNPPc-ju1yA2nA54l6EmqqGlp5EXs01iSexzibrgtKqWVexVpnQ-UyHUhQ4rZa7rUpoipK_7mjLKH-XoiTE/s200/normal_masjid_raya_makassar.jpg" width="200" /></a></div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertumbuhan beliau</span></em></strong><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nama</strong>: Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Sinan bin Bahr</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Kuniyah beliau: </strong>Abu Abdirrahman</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nasab beliau</strong>: An Nasa`i dan An Nasawi, yaitu nisbah kepada negri asal beliau, tempat beliau di lahirkan. Satu kota bagian dari Khurasan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong>tahun 215 hijriah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Sifat-sifat beliau: </strong>An Nasa`i merupakan seorang lelaki yang ganteng, berwajah bersih dan segar, wajahnya seakan-akan lampu yang menyala. Beliau adalah sosok yang karismatik dan tenang, berpenampilan yang sangat menarik.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kondisi itu karena beberapa faktor, diantaranya; dia sangat memperhatikan keseimbangan dirinya dari segi makanan, pakaian, dan kesenangan, minum sari buah yang halal dan banyak makan ayam.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Nasa`i memulai menuntut ilmu lebih dini, karena beliau mengadakan perjalanan ke Qutaibah bin Sa’id pada tahun 230 hijriah, pada saat itu beliau berumur 15 tahun. Beliau tinggal di samping Qutaibah di negrinya Baghlan selama setahun dua bulan, sehingga beliau dapat menimba ilmu darinya begitu banyak dan dapat meriwayatkan hadits-haditsnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Nasa`i mempunyai hafalan dan kepahaman yang jarang di miliki oleh orang-orang pada zamannya, sebagaimana beliau memiliki kejelian dan keteliatian yang sangat mendalam. maka beliau dapat meriwayatkan hadits-hadits dari ulama-ulama kibar, berjumpa dengan para imam huffazh dan yang lainnya, sehingga beliau dapat menghafal banyak hadits, mengumpulkannya dan menuliskannya, sampai akhirnya beliau memperoleh derajat yang pantas dalam disiplin ilmu ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beliau telah menulis hadits-hadits dla’if, sebagaimana beliaupun telah menulis hadits-hadits shahih, padahal pekerjaan ini hanya di lakukan oleh ulama pengkritik hadits, tetapi imam Nasa`i mampu untuk melakukan pekerjaan ini, bahkan beliau memiliki kekuatan kritik yang detail dan akurat, sebagaimana yang di gambarkan oleh al Hafizh Abu Thalib Ahmad bin Sazhr; ‘ siapa yang dapat bersabar sebagaimana kesabaran An Nasa`i? dia memiliki hadits Ibnu Lahi’ah dengan terperinci - yaitu dari Qutaibah dari Ibnu Lahi’ah-, maka dia tidak meriwayatkan hadits darinya.’ Maksudnya karena kondisi Ibnu Lahi’ah yang dla’if.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan ini menunjukkan, bahwa tendensi beliau bukan hanya memperbanyak riwayat hadits semata, akan tetapi beliau berkeinginan untuk memberikan nasehat dan menseterilkan syarea’at (dari bid’ah dan hal-hal yang diada-adakan)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana imam Nasa`i selalu berhati-hati dalam mendengar hadits dan selalu selektif dalam meriwayatkannya. Maka ketika beliau mendengar dari Al Harits bin Miskin, dan banyak meriwayatkan darinya, akan tetapi beliau tidak mengatakan; ‘telah menceritakan kepada kami,’ atau ‘telah mengabarkan kepada kami,’ secara serampangan, akan tetapi dia selalu berkata; ‘dengan cara membacakan kepadanya dan aku mendengar.’ Para ulama menyebutkan, bahwa faktor imam Nasa`i melakukan hal tersebut karena terdapat kerenggangan antara imam Nasa`i dengan Al Harits, dan tidak memungkinkan baginya untuk menghadiri majlis Al Harits, kecuali beliau mendengar dari belakang pintu atau lokasi yang memungkinkan baginya untuk mendengar bacaan qari` dan beliau tidak dapat melihatnya.</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Nasa`i mempunyai lawatan ilmiah cukup luas, beliau berkeliling kenegri-negri Islam, baik di timur maupun di barat, sehingga beliau dapat mendengar dari banyak orang yang mendengar hadits dari para hafizh dan syaikh.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diantara negri yang beliau kunjungi adalah sebagai berikut;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Khurasan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Iraq; Baghdad, Kufah dan Bashrah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Al Jazirah; yaitu Haran, Maushil dan sekitarnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Syam</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Perbatasan; yaitu perbatasan wilayah negri islam dengan kekuasaan Ramawi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Hijaz</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Mesir</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru-guru beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemampuan intelektual Imam Nasa’i menjadi matang dan berisi dalam masa lawatan ilmiahnya. Namun demikian, awal proses pembelajarannya di daerah Nasa’ tidak bisa dikesampingkan begitu saja, karena di daerah inilah, beliau mengalami proses pembentukan intelektual, sementara masa lawatan ilmiahnya dinilai sebagai proses pematangan dan perluasan pengetahuan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diantara guru-guru beliau, yang teradapat didalam kitab sunannya adalah sebagai berikut;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Qutaibah bin Sa’id</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Ishaq bin Ibrahim</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Hisyam bin ‘Ammar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Suwaid bin Nashr</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Ahmad bin ‘Abdah Adl Dabbi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Abu Thahir bin as Sarh</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Yusuf bin ‘Isa Az Zuhri</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Ishaq bin Rahawaih</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Al Harits bin Miskin</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Ali bin Kasyram</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Imam Abu Dawud</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Imam Abu Isa at Tirmidzi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan yang lainnya.</span><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Murid-murid beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Murid-murid yang mendengarkan majlis beliau dan pelajaran hadits beliau adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Abu al Qasim al Thabarani</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Ahmad bin Muhammad bin Isma’il An Nahhas an Nahwi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Hamzah bin Muhammad Al Kinani</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Muhammad bin Ahmad bin Al Haddad asy Syafi’i</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Al Hasan bin Rasyiq</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Muhmmad bin Abdullah bin Hayuyah An Naisaburi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Abu Ja’far al Thahawi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Al Hasan bin al Khadir Al Asyuti</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Muhammad bin Muawiyah bin al Ahmar al Andalusi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Abu Basyar ad Dulabi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Abu Bakr Ahmad bin Muhammad as Sunni.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan yang lainnya</span><br />
<strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong><br />
<strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></em></strong><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari kalangan ulama seperiode beliau dan murid-muridnya banyak yang memberikan pujian dan sanjungan kepada beliau, diantara mereka yang memberikan pujian kepada beliau adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Abu ‘Ali An Naisaburi menuturkan; ‘beliau adalah tergolong dari kalangan imam kaum muslimin.’ Sekali waktu dia menuturkan; beliau adalah imam dalam bidang hadits dengan tidak ada pertentangan.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abu Bakr Al Haddad Asy Syafi’I menuturkan; ‘aku ridla dia sebagai hujjah antara aku dengan Allah Ta’ala.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Manshur bin Isma’il dan At Thahawi menuturkan; ‘beliau adalah salah seorang imam kaum muslimin.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Abu Sa’id bin yunus menuturkan; ‘ beliau adalah seorang imam dalam bidang hadits, tsiqah, tsabat dan hafizh.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Al Qasim Al Muththarriz menuturkan; ‘beliau adalah seorang imam, atau berhak mendapat gelar imam.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Ad Daruquthni menuturkan; ‘Abu Abdirrahman lebih di dahulukan dari semua orang yang di sebutkan dalam disiplin ilmu ini pada masanya.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Al Khalili menuturkan; ‘beliau adalah seorang hafizh yang kapabel, di ridlai oleh para hafidzh, para ulama sepakat atas kekuatan hafalannya, ketekunannya, dan perkataannya bisa dijadikan sebagai sandaran dalam masalah jarhu wa ta’dil.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Ibnu Nuqthah menuturkan; ‘beliau adalah seorang imam dalam disiplin ilmu ini.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Al Mizzi menuturkan; ‘beliau adalah seorang imam yang menonjol, dari kalangan para hafizh, dan para tokoh yang terkenal.’</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong><em></em></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Nasa`i mempunyai beberapa hasil karya, diantaranya adalah;</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. As Sunan Ash Shughra</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. As Sunan Al Kubra</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Al Kuna</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Khasha`isu ‘Ali</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. ‘Amalu Al Yaum wa Al Lailah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. At Tafsir</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Adl Dlu’afa wa al Matrukin</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Tasmiyatu Fuqaha`i Al Amshar</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Tasmiyatu man lam yarwi ‘anhu ghaira rajulin wahid</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Dzikru man haddatsa ‘anhu Ibnu Abi Arubah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Musnad ‘Ali bin Abi Thalib</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Musnad Hadits Malik</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">13. Asma`u ar ruwah wa at tamyiz bainahum</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14. Al Ikhwah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">15. Al Ighrab</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">16. Musnad Manshur bin Zadzan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">17. Al Jarhu wa ta’dil</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Wafatnya beliau</em></strong><br />
Setahun menjelang kemangkatannya, beliau pindah dari Mesir ke Damsyik. Dan tampaknya tidak ada konsensus ulama tentang tempat meninggal beliau. Al-Daruqutni mengatakan, beliau di Makkah dan dikebumikan diantara Shafa dan Marwah. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Abdullah bin Mandah dari Hamzah al-’Uqbi al-Mishri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara ulama yang lain, seperti Imam al-Dzahabi, menolak pendapat tersebut. Ia mengatakan, Imam al-Nasa’i meninggal di Ramlah, suatu daerah di Palestina. Pendapat ini didukung oleh Ibn Yunus, Abu Ja’far al-Thahawi (murid al-Nasa’i) dan Abu Bakar al-Naqatah. Menurut pandangan terakhir ini, Imam al-Nasa’i meninggal pada tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis, Palestina. Inna lillah wa Inna Ilai Rajiun. Semoga jerih payahnya dalam mengemban wasiat Rasullullah guna menyebarluaskan hadis mendapatkan balasan yang setimpal di sisi Allah. Amiiin.</span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-82029968920118214102011-10-03T09:06:00.000-07:002011-10-03T09:06:45.159-07:00Biografi Imam Tirmidzi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ7ZeHJD-b8ZBJjypTA_Quw-2e0LDIMN6WYlubRqVjo70fwCRN4AfEifco" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="154" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ7ZeHJD-b8ZBJjypTA_Quw-2e0LDIMN6WYlubRqVjo70fwCRN4AfEifco" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: bold;">Pertumbuhan beliau</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nama</strong>: Muhammad bin 'Isa bin Saurah bin Musa bin adl Dlahhak<br />
<strong>Kunyah beliau:</strong> Abu 'Isa<br />
<strong>Nasab beliau</strong>:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">As Sulami; yaitu nisbah kepada satu kabilah yang yang di jadikan sebagai afiliasi beliau, dan nisbah ini merupakan nisbah kearaban</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">At Tirmidzi; nisbah kepada negri tempat beliau di lahirkan (Tirmidz), yaitu satu kota yang terletak di arah selatan dari sungai Jaihun, bagian selatan Iran.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong>para pakar sejarah tidak menyebutkan tahun kelahiran beliau secara pasti, akan tetapi sebagian yang lain memperkirakan bahwa kelahiran beliau pada tahun 209 hijriah. Sedang Adz Dzahabi berpendapat dalam kisaran tahun 210 hijriah.<br />
Ada satu berita yang mengatakan bahwa imam At Tirmidzi di lahirkan dalam keadaan buta, padahal berita yang akurat adalah, bahwa beliau mengalami kebutaan di masa tua, setelah mengadakan lawatan ilmiah dan penulisan beliau terhadap ilmu yang beliau miliki.<br />
Beliau tumbuh di daerah Tirmidz, mendengar ilmu di daerah ini sebelum memulai rihlah ilmiah beliau. Dan beliau pernah menceritakan bahwa kakeknya adalah orang marwa, kemudian berpindah dari Marwa menuju ke tirmidz, dengan ini menunjukkan bahwa beliau lahir di Tirmidzi.</span><br />
<br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Berbagai literatur-literatur yang ada tidak menyebutkan dengan pasti kapan imam Tirmidzi memulai mencari ilmu, akan tetapi yang tersirat ketika kita memperhatikan biografi beliau, bahwa beliau memulai aktifitas mencari ilmunya setelah menginjak usia dua puluh tahun. Maka dengan demikian, beliau kehilangan kesempatan untuk mendengar hadits dari sejumlah tokoh-tokoh ulama hadits yang kenamaan, meski tahun periode beliau memungkinkan untuk mendengar hadits dari mereka, tetapi beliau mendengar hadits mereka melalui perantara orang lain. Yang nampak adalah bahwa beliau memulai rihlah pada tahun 234 hijriah.<br />
Beliau memiliki kelebihan; hafalan yang begitu kuat dan otak encer yang cepat menangkap pelajaran. Sebagai permisalan yang dapat menggambarkan kecerdasan dan kekuatan hafalan beliau adalah, satu kisah perjalan beliau meuju Makkah, yaitu;<br />
“Pada saat aku dalam perjalanan menuju Makkah, ketika itu aku telah menulis dua jilid berisi hadits-hadits yang berasal dari seorang syaikh. Kebetulan Syaikh tersebut berpapasan dengan kami. Maka aku bertanya kepadanya, dan saat itu aku mengira bahwa "dua jilid kitab" yang aku tulis itu bersamaku. Tetapi yang kubawa bukanlah dua jilid tersebut, melainkan dua jilid lain yang masih putih bersih belum ada tulisannya. aku memohon kepadanya untuk menperdengarkan hadits kepadaku, dan ia mengabulkan permohonanku itu. Kemudian ia membacakan hadits dari lafazhnya kepadaku. Di sela-sela pembacaan itu ia melihat kepadaku dan melihat bahwa kertas yang kupegang putih bersih. Maka dia menegurku: 'Tidakkah engkau malu kepadaku?' maka aku pun memberitahuka kepadanya perkaraku, dan aku berkata; “aku telah mengahafal semuanya." Maka syaikh tersebut berkata; 'bacalah!'. Maka aku pun membacakan kepadanya seluruhnya, tetapi dia tidak mempercayaiku, maka dia bertanya: 'Apakah telah engkau hafalkan sebelum datang kepadaku?' 'Tidak,' jawabku. Kemudian aku meminta lagi agar dia meriwayatkan hadits yang lain. Ia pun kemudian membacakan empat puluh buah hadits, lalu berkata: 'Coba ulangi apa yang kubacakan tadi,' Lalu aku membacakannya dari pertama sampai selesai tanpa salah satu huruf pun."</span><br />
<br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Rihlah beliau</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Imam At Tirmidzi keluar dari negrinya menuju ke Khurasan, Iraq dan Haramain dalam rangka menuntut ilmu. Di sana beliau mendengar ilmu dari kalangan ulama yang beliau temui, sehingga dapat mengumpulkan hadits dan memahaminya. Akan tetapi sangat di sayangkan beliau tidak masuk ke daerah Syam dan Mesir, sehingga hadits-hadits yang beliau riwayatkan dari ulama kalangan Syam dan Mesir harus melalui perantara, kalau sekiranya beliau mengadakan perjalanan ke Syam dan Mesir, niscaya beliau akan mendengar langsung dari ulama-ulama tersebut, seperti Hisyam bin 'Ammar dan semisalnya.<br />
Para pakar sejarah berbeda pendapat tentang masuknya imam At Tirmidzi ke daerah Baghdad, sehingga mereka berkata; “kalau sekiranya dia masuk ke Baghdad, niscaya dia akan mendengar dari Ahmad bin Hanbal. Al Khathib tidak menyebutkan at Timidzi (masuk ke Baghdad) di dalam tarikhnya, sedangkan Ibnu Nuqthah dan yang lainnya menyebutkan bahwa beliau masuk ke Baghdad. Ibnu Nuqthah menyebutkan bahwasanya beliau pernah mendengar di Baghdad dari beberapa ulama, diantaranya adalah; Al Hasan bin AshShabbah, Ahmad bin Mani' dan Muhammad bin Ishaq Ash shaghani.<br />
Dengan ini bisa di prediksi bahwa beliau masuk ke Baghdad setelah meninggalnya Imam Ahmad bin Hanbal, dan ulama-ulama yang di sebutkan oleh Ibnu Nuqthah meninggal setelah imam Ahmad. Sedangkan pendapat Al Khathib yang tidak menyebutkannya, itu tidak berarti bahwa beliau tidak pernah memasuki kota Baghdad sama sekali, sebab banyak sekali dari kalangan ulama yang tidak di sebutkan Al Khathib di dalam tarikhnya, padahal mereka memasuki Baghdad.<br />
Setelah pengembaraannya, imam At Tirmidzi kembali ke negrinya, kemudian beliau masuk Bukhara dan Naisapur, dan beliau tinggal di Bukhara beberapa saat.<br />
Negri-negri yang pernah beliau masuki adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khurasan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bashrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kufah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wasith</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baghdad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Makkah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Madinah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Ray</span></li>
</ol><br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Guru-guru beliau</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Imam at Tirmidzi menuntut ilmu dan meriwayatkan hadits dari ulama-ulama kenamaan. Di antara mereka adalah</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Qutaibah bin Sa'id</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ishaq bin Rahuyah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin 'Amru As Sawwaq al Balkhi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mahmud bin Ghailan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Isma'il bin Musa al Fazari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Mani'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Mush'ab Az Zuhri</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Basyr bin Mu'adz al Aqadi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hasan bin Ahmad bin Abi Syu'aib</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abi 'Ammar Al Husain bin Harits</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdullah bin Mu'awiyyah al Jumahi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Abdul Jabbar bin al 'Ala`</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Kuraib</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Ali bin Hujr</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Ali bin sa'id bin Masruq al Kindi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Amru bin 'Ali al Fallas</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Imran bin Musa al Qazzaz</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin aban al Mustamli</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Humaid Ar Razi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin 'Abdul A'la</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Rafi'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Bukhari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Muslim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Dawud</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Yahya al 'Adani</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hannad bin as Sari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bin Aktsum</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yahya bun Hubaib</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin 'Abdul Malik bin Abi Asy Syawarib</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Suwaid bin Nashr al Marwazi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ishaq bin Musa Al Khathami</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Harun al Hammal.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan yang lainnya</span><br />
<br />
<br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Murid-murid beliau</span></h3><h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"></span><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; font-weight: normal;">Kumpulan hadits dan ilmu-ilmu yang di miliki imam Tirmidzi banyak yang meriwayatkan, diantaranya adalah;</span></h3><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Bakr Ahmad bin Isma'il As Samarqandi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Hamid Abdullah bin Daud Al Marwazi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin 'Ali bin Hasnuyah al Muqri`</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Yusuf An Nasafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Hamduyah an Nasafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Husain bin Yusuf Al Farabri</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hammad bin Syair Al Warraq</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Daud bin Nashr bin Suhail Al Bazdawi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ar Rabi' bin Hayyan Al Bahili</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdullah bin Nashr saudara Al Bazdawi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Abd bin Muhammad bin Mahmud An Safi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Ali bin 'Umar bin Kultsum as Samarqandi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Fadhl bin 'Ammar Ash Sharram</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu al 'Abbas Muhammad bin Ahmad bin Mahbub</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Ja'far Muhammad bin Ahmad An Nasafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Ja'far Muhammad bin sufyan bin An Nadlr An Nasafi al Amin</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Muhammad bin Yahya Al Harawi al Qirab</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Mahmud bin 'Ambar An Nasafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Makki bin Nuh An Nasafai</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Musbih bin Abi Musa Al Kajiri</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Makhul bin al Fadhl An Nasafi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Makki bin Nuh</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nashr bin Muhammad bi Sabrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Haitsam bin Kulaib</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan yang lainnya.</span><br />
<br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Persaksian para ulama terhadap keilmuan dan kecerdasan imam Tirmidzi sangatlah banyak, diantaranya adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Bukhari berkata kepada imam At Tirmidzi; “ilmu yang aku ambil manfaatnya darimu itu lebih banyak ketimbang ilmu yang engkau ambil manfaatnya dariku."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafiz 'Umar bin 'Alak menuturkan; “Bukhari meninggal, dan dia tidak meninggalkan di Khurasan orang yang seperti Abu 'Isa dalam hal ilmu, hafalan, wara' dan zuhud."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibnu Hibban menuturkan; “Abu 'Isa adalah sosok ulama yang mengumpulkan hadits, membukukan, menghafal dan mengadakan diskusi dalam hal hadits."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Ya'la al Khalili menuturkan; “Muhammad bin 'Isa at Tirmidzi adalah seorang yang tsiqah menurut kesepatan para ulama, terkenal dengan amanah dandan keilmuannya.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Sa'd al Idrisi menuturkan; “Imam Tirmidzi adalah salah seorang imam yang di ikuti dalam hal ilmu hadits, beliau telah menyusun kitab al jami', tarikh dan 'ilal dengan cara yang menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang alim yang kapabel. Beliau adalah seorang ulama yang menjadi contoh dalam hal hafalan."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Mubarak bin al Atsram menuturkan; “Imam Tirmidzi merupakan salah seorang imam hafizh dan tokoh."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafizh al Mizzi menuturkan; “Imam Tirmidzi adalah salah seorang imam yang menonjol, dan termasuk orang yang Allah jadikan kaum muslimin mengambil manfaat darinya.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adz Dzahabi menuturkan; “Imam Tirmidzi adalah seorang hafizh, alim, imam yang kapabel</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibnu Katsir menuturkan: “Imam Tirmidzi adalah salah seorang imam dalam bidangnya pada zaman beliau."</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Keteledoran Ibnu Hazm;</strong><br />
Dalam hal ini Ibnu Hazm melakukan kesalahan yang sangat fatal, sebab dia mengira bahwa At Tirmidzi adalah seorang yang tidak dikenal, maka serta merta para ulama membantah setatemennya ini, mereka berkata; “Ibnu Hazm telah menghukumi dirinya sendiri dengan keminimannya dalam hal penelaahan, sebenarnya kapabalitas Imam Tirmidzi tidak terpengaruh sekali dengan statemen Ibnu Hazm tersebut, bahkan kapabilitas Ibnu Hazm sendiri yang menjadi tercoreng karena dia tidak mengenali seorang imam yang telah tersebar kemampuannya. Dan ini bukan pertama kali kesalahan yang dia lakukan, sebab banyak dari kalangan ulama hafizh lagi tsiqah yang terkenal yang tidak dia ketahui."<br />
Semua ini kami paparkan dengan tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan pengakuan kami terhadap keutamaan dan keilmuannya, akan tetapi agar tidak terpedaya dengan statemen-statemen yang nyeleneh darinya.</span><br />
<br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Hasil karya beliau</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Imam Tirmizi menitipkan ilmunya di dalam hasil karya beliau, diantara buku-buku beliau ada yang sampai kepada kita dan ada juga yang tidak sampai. Di antara hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Al Jami', terkenal dengan sebutan Sunan at Tirmidzi.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Al 'Ilal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Asy Syama'il an Nabawiyyah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Tasmiyyatu ashhabi rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun karangan beliau yang tidak sampai kepada kita adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab At-Tarikh.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Az Zuhd.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kitab Al Asma` wa al kuna.</span></li>
</ol><br />
<h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Wafatnya beliau:</span></h3><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Di akhir kehidupannya, imam at Tirmidzi mengalami kebutaan, beberapa tahun beliau hidup sebagai tuna netra, setelah itu imam atTirmidzi meninggal dunia. Beliau wafat di Tirmidz pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H bertepatan dengan 8 Oktober 892, dalam usia beliau pada saat itu 70 tahun.</span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-7214351722295611712011-10-03T08:50:00.000-07:002011-10-03T08:50:54.643-07:00Biografi Imam Abu Daud<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPL6F2FlHHbPVFgcYoHMHRfZoQX_hQEzKvO4BWiVxIKq3V2drF-sfgZ0M" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="145" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPL6F2FlHHbPVFgcYoHMHRfZoQX_hQEzKvO4BWiVxIKq3V2drF-sfgZ0M" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Pertumbuhan beliau</em></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em></em></strong><b><i><br />
</i></b><strong>Nama</strong>:<br />
- Menurut Abdurrahman bin Abi Hatim, bahwa nama Abu Daud adalah Sulaiman bin al Asy'ats bin Syadad bin 'Amru bin 'Amir.<br />
- Menurut Muhammad bin Abdul 'Aziz Al Hasyimi; Sulaiman bin al Asy'ats bin Basyar bin Syadad.<br />
Ibnu Dasah dan Abu 'Ubaid Al Ajuri berkata; Sulaiman bin al Asy'ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad. Pendapat ini di perkuat oleh Abu Bakr Al Khathib di dalam Tarikhnya. Dan dia dalam bukunya menambahi dengan; Ibnu 'Amru bin 'Imran al Imam, Syaikh as Sunnah, Muqaddimu al huffazh, Abu Daud al-azadi as-Sajastani, muhaddits Bashrah. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
<strong>Nasab beliau</strong>:<br />
Al Azadi, yaitu nisbat kepada Azd yaitu qabilah terkenal yang ada di daerah Yaman.<br />
Sedangkan as-Sijistani, ada beberapa pendapat dalam nisbah ini, diantaranya:<br />
Ada yang berpendapat bahwasan as Sijistani merupakan nisbah kepada daerah Sijistan, yaitu daerah terkenal. Ada juga yang berpendapat bahwa as sijistani merupakan nisbah kepada sijistan atau sijistanah yaitu suatu kampung yang ada di Bashrah. Tetapi menurut Muhammad bin Abi An Nashr bahwasannya di Bashrah tidak ada perkampung yang bernama as-Sijistan. Namun pendapat ini di bantah bahwa di dekat daerah Ahwaz ada daerah yang disebut dengan Sijistan<br />
As Sam'ani mengutip satu pendapat bahwa as-sijistan merupakan nisbah kepada sijistan, yaitu salah suatu daerah terkenal yang terletak di kawasan Kabul<br />
Abdul Aziz menyebutkan bahwasannya sijistan merupakan nisbah kepada Sistan, yaitu daerah terkenal yang sekarang ada di Negri Afganistan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
<strong>Tanggal lahir: </strong><strong></strong><br />
Tidak ada ulama yang menyebutkan tanggal dan bulan kelahiran beliau, kebanyakan refrensi menyebutkan tahun kelahirannya. Beliau dilahirkan pada tahun 202 H. disandarkan kepada keterangan dari murid beliau, Abu Ubaid Al Ajuri ketika beliau wafat, dia berkata: aku mendengar Abu Daud berkata : “Aku dilahirkan pada tahun 202 Hijriah"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</em></strong><br />
Ketika menelisik biografi imam Abu Daud, akan muncul paradigma bahwasanya beliau semenjak kecil memiliki keahlian untuk menimba ilmu yang bermanfaat. Semua itu ditunjang dengan adanya keutamaan yang telah di anugerahkan Allah kepadanya berupa kecerdasan, kepandaian dan kejeniusan, disamping itu juga adanya masyarakat sekelilingnya yang mempunyai andil besar dalam menimba ilmu.<br />
Dia semenjak kecil memfokuskan diri untuk belajar ilmu hadits, maka kesempatan itu dia gunakan untuk mendengarkan hadits di negrinya Sijistan dan sekitarnya. Kemudian dia memulai rihlah ilmiahnya ketika menginjak umur delapan belas tahun. Dia merupakan sosok ulama yang sering berkeliling mencari hadits ke berbagai belahan negri Islam, banyak mendengar hadits dari berbagai ulama, maka tak heran jika dia dapat menulis dan menghafal hadits dengan jumlah besar yaitu setengah juta atau bahkan lebih dari itu. Hal ini merupakan modal besar bagi berbagai karya tulis beliau yang tersebar setelah itu keberbagai pelosok negri islam, dan menjadi sandaran dalam perkembangan keilmuan baik hadits maupun disiplin ilmu lainnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Rihlah beliau</em></strong><br />
Iman Abu Daud adalah salah satu Iman yang sering berkeliling mencari hadits ke negri-negri Islam yang ditempati para Kibarul Muhadditsin, beliau mencontoh para syaikhnya terdahulu dalam rangka menuntut ilmu dan mengejar hadits yang tersebar di berbagai daerah yang berada di dada orang-orang tsiqat dan Amanah. Dengan motivasi dan semangat yang tinggi serta kecintaan beliau sejak kecil terhadap ilmu-ilmu hadits, maka beliau mengadakan perjalanan (Rihlah) dalam mencari ilmu sebelum genap berusia 18 tahun.<br />
Adapun negri-negri islam yang beliau kunjungi adalah;<br />
1. Iraq; Baghdad merupakan daerah islam yang pertama kali beliau masuki, yaitu pada tahun 220 hijriah<br />
2. Kufah; beliau kunjungi pada tahun 221 hijriah.<br />
3. Bashrah; beliau tinggal disana dan banyak mendengar hadits di sana, kemudian keluar dari sana dan kembali lagi setelah itu.<br />
4. Syam; Damsyiq, Himsh dan Halb.<br />
5. AL Jazirah; masuk ke daerah Haran, dan mendengar hadits dari penduduknya.<br />
6. Hijaz; mendengar hadits dari penduduk Makkah, kemungkinan besar saat itu perjalanan beliau ketika hendak menunaikan ibadah haji.<br />
7. Mesir<br />
8. Khurasan; Naisabur dan Harrah, dan mendengar hadits dari penduduk Baghlan.<br />
9. Ar Ray<br />
10. Sijistan; tempat tinggal asal beliau, kelaur dari sana kemudian kembali lagi, kemudian keluar menuju ke Bashrah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Guru-guru beliau</em></strong><br />
Diantara guru beliau yang terdapat di dalam sunannya adalah;<br />
1. Ahmad bin Muhammmad bin Hanbal as Syaibani al Bagdadi<br />
2. Yahya bin Ma'in Abu Zakariya<br />
3. Ishaq binIbrahin bin Rahuyah abu ya'qub al Hanzhali<br />
4. Utsman bin Muhammad bin abi Syaibah abu al Hasan al Abasi al Kufi.<br />
5. Muslim bin Ibrahim al Azdi<br />
6. Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab al Qa'nabi al Harits al Madani<br />
7. Musaddad bin Musarhad bin Musarbal<br />
8. Musa bin Ismail at Tamimi.<br />
9. Muhammad bin Basar.<br />
10. Zuhair bin Harbi (Abu Khaitsamah)<br />
11. Umar bin Khaththab as Sijistani.<br />
12. Ali bin Al Madini<br />
13. Ash Shalih abu sarri (Hannad bin sarri).<br />
14. Qutaibah bin Sa'id bin Jamil al Baghlani<br />
15. Muhammad bin Yahya Adz Dzuhli<br />
Dan masih banyak yang lainnya .</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Murid-murid beliau</em></strong><br />
Diantara murid-murid beliau, antara lain;<br />
1. Imam Abu 'Isa at Tirmidzi<br />
2. Imam Nasa'i<br />
3. Abu Ubaid Al Ajuri<br />
4. Abu Thayyib Ahmad bin Ibrahim Al Baghdadi (Perawi sunan Abi Daud dari beliau).<br />
5. Abu 'Amru Ahmad bin Ali Al Bashri (perawi kitab sunan dari beliau).<br />
6. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al Khallal Al Faqih.<br />
7. Isma'il bin Muhammad Ash Shafar.<br />
8. Abu Bakr bin Abi Daud (anak beliau).<br />
9. Zakaria bin Yahya As Saaji.<br />
10. Abu Bakar bin Abi Dunya.<br />
11. Ahmad bin Sulaiman An Najjar (perawi kitab Nasikh wal Mansukh dari beliau).<br />
12. Ali bin Hasan bin Al 'Abd Al Anshari (perawi sunsn dari beliau).<br />
13. Muhammad bin Bakr bin Daasah At Tammaar (perawi sunan dari beliau).<br />
14. Abu 'Ali Muhammad bin Ahmad Al Lu'lu'i (perawi sunan dari beliau).<br />
15. Muhammad bin Ahmad bin Ya'qub Al Matutsi Al Bashri (perawi kitab Al Qadar dari beliau).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Persaksian para ulama terhadap beliau</em></strong><br />
Banyak sekali pujian dan sanjungan dari tokoh-tokoh terkemuka kalangan imam dan ulama hadits dan disiplin ilmu lainnya yang mengalir kepada imam Abu Daud Rahimahullah, diantaranya adalah;<br />
1. Abdurrahman bin Abi Hatim berkata : Abu daud Tsiqah<br />
2. Imam Abu Bakr Al Khallal berkata: Imam Abu Daud adalah imam yang dikedepankan pada zamannya.<br />
3. Ibnu Hibban berkata: Abu Daud merupakan salah satu imam dunia dalam bidang ilmu dan fiqih.<br />
4. Musa bin Harun menuturkan: Abu Daud diciptakan di dunia untuk hadits dan di akhirat untuk Syurga, dan aku tidak melihat seorangpun lebih utama daripada dirinya.<br />
5. Al Hakim berkata: Abu Daud adalah imam bidang hadits di zamannya tanpa ada keraguan.<br />
6. Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi menuturkan: Para ulama telah sepakat memuji Abu Daud dan mensifatinya dengan ilmu yang banyak, kekuatan hafalan, wara', agama (kesholehan) dan kuat pemahamannya dalam hadits dan yang lainnya.<br />
7. Abu Bakr Ash Shaghani berkata: Hadits dilunakkan bagi Abi Daud sebagaimana besi dilunakkan bagi Nabi Daud.<br />
8. Adz Dzahabi menuturkan:Abu Daud dengan keimamannya dalam hadits dan ilmu-ilmu yang lainnya,termasuk dari ahli fiqih yang besar,maka kitabnya As Sunan telah jelas menunjukkan hal tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Sifat kitab sunan Abi Daud</em></strong><br />
Imam Abu Daud menyusun kitabnya di Baghdad. Prioritas penysusnan kitabnya adalah masalah hukum, jadi kumpulan haditsnya lebih terfokus kepada hadits tentang hukum. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh as Suyuthi bahwasannya Abu Daud hanya membatasi dalam bukunya pada hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum saja.<br />
Abu Bakar bin Dasah menuturkan; aku mendengar Abu Daud berkata: Aku menulis dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak lima ratus ribu hadits, kemudian aku pilah-pilah dari hadits-hadits tersebut dan aku kumpulkan serta aku letakkan dalam kitabku ini sebanyak empat ribu delapan ratus Hadits. Aku sebutkan yang shahih, yang serupa dengannya dan yang mendekati kepada ke shahihan. Cukuplah bagi seseorang untuk menjaga agamanya dengan berpegangan terhadap empat hadits, yaitu; yang pertama;'segala perbuatan harus di sertai dengan niat,' yang kedua; 'indikasi baik islamnya seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.' Yang ketiga; 'tidaklah seorang mu'min menjadi mu'min yang hakiki, sehingga dia rela untuk saudaranya sebagaimana dia rela untuk dirinya sendiri.' Dan yang kelima; 'yang halal itu sudah jelas..'</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong><br />
<strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong></strong><br />
Adapun hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah;<br />
1. As Sunan<br />
2. Al marasil<br />
3. Al Masa'il<br />
4. Ijabaatuhu 'an su'alaati Abi 'Ubaid al Ajuri<br />
5. Risalatuhu ila ahli Makkah<br />
6. Tasmiyyatu al Ikhwah alladziina rowaa 'anhum al hadits<br />
7. Kitab az zuhd</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun kitab beliau yang hilang dari peredaran adalah;<br />
1. Ar Radd 'ala ahli al qadar<br />
2. An Nasikh wal Mansukh<br />
3. At Tafarrud<br />
4. Fadla'ilu al anshar<br />
5. Musnad Hadits Malik<br />
6. Dala'ilu an nubuwwah<br />
7. Ad du'aa'<br />
8. Ibtidaa'u al wahyi<br />
9. Akhbaru al Khawarij<br />
10. Ma'rifatu al awqaat</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #134f5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Wafatnya beliau</em></strong><br />
Abu 'Ubaid al Ajuri menuturkan; 'Imam abu daud meninggal pada hari jum'at tanggal 16 bulan syawwal tahun 275 hijriah, berumur 73 tahun. Beliau meninggal di Busrah. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya dan meridlai beliau.</span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-9216696484789737172011-10-02T10:20:00.000-07:002011-10-02T10:20:29.650-07:00Hukum Memakai Celana Diatas Matakaki<span class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjyiwE5xIHzVOX0tWml7CfHtLNVerUPTLzkSChZ6B18F6GLpWTNAG4TlwWy8MVUxlgQNN0DmcywI4RTm2uIxFVbLuzEZRrKvp7viWbwfy1UnkadXI-BuWrZWceESCY1NEK5GtSJbXjzKM/s1600/isbal-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjyiwE5xIHzVOX0tWml7CfHtLNVerUPTLzkSChZ6B18F6GLpWTNAG4TlwWy8MVUxlgQNN0DmcywI4RTm2uIxFVbLuzEZRrKvp7viWbwfy1UnkadXI-BuWrZWceESCY1NEK5GtSJbXjzKM/s1600/isbal-1.jpg" /></a></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin sebagian orang sering menemukan di sekitarnya orang-orang yang celananya di atas mata kaki (<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">cingkrang</em>). Bahkan ada yang mencemoohnya dengan menggelarinya sebagai ‘celana kebanjiran’. Pembahasan kali ini –insya Allah- akan sedikit membahas mengenai cara berpakaian seperti ini apakah memang pakaian ini merupakan ajaran Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>atau bukan.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Penampilan Nabi </strong><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu 'alaihi wa sallam</strong></em><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> dengan Celana Setengah Betis</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlu diketahui bahwasanya celana di atas mata kaki adalah sunnah dan ajaran Nabi<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Hal ini dikhususkan bagi laki-laki, sedangkan wanita diperintahkan untuk menutup telapak kakinya. Kita dapat melihat bahwa pakaian Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> selalu berada di atas mata kaki sebagaimana dalam keseharian beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Al Asy’ats bin Sulaim, ia berkata :</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>سَمِعْتُ عَمَّتِي ، تُحَدِّثُ عَنْ عَمِّهَا قَالَ : بَيْنَا أَنَا أَمْشِي بِالمَدِيْنَةِ ، إِذَا إِنْسَانٌ خَلْفِي يَقُوْلُ : « اِرْفَعْ إِزَارَكَ ، فَإِنَّهُ أَنْقَى» فَإِذَا هُوَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّمَا هِيَ بُرْدَةٌ مَلْحَاءُ) قَالَ : « أَمَّا لَكَ فِيَّ أُسْوَةٌ ؟ » فَنَظَرْتُ فَإِذَا إِزَارَهُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya pernah mendengar bibi saya menceritakan dari pamannya yang berkata, “Ketika saya sedang berjalan di kota Al Madinah, tiba-tiba seorang laki-laki di belakangku berkata<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">, ’Angkat kainmu, karena itu akan lebih bersih.’ </em>Ternyata orang yang berbicara itu adalah Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam. </em>Aku berkata<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">,</em>”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya yang kukenakan ini tak lebih hanyalah burdah yang bergaris-garis hitam dan putih”. </em>Beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Apakah engkau tidak menjadikan aku sebagai teladan?” </em><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">Aku melihat kain sarung beliau, ternyata ujung bawahnya di pertengahan kedua betisnya</span><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">.”</em> (Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mukhtashor Syama’il Muhammadiyyah</em>, hal. 69, Al Maktabah Al Islamiyyah Aman-Yordan. Beliau katakan hadits ini <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih</em>)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Hudzaifah bin Al Yaman, ia berkata, “Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pernah memegang salah satu atau kedua betisnya. Lalu beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>bersabda,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>هَذَا مَوْضِعُ الإِزَارِ فَإِنْ أَبِيْتَ فَأَسْفَلَ فَإِنْ أَبِيْتَ فَلاَ حَقَّ لِلإِْزَارِ فِي الْكَعْبَيْنِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Di sinilah letak ujung kain. Kalau engkau tidak suka, bisa lebih rendah lagi. Kalau tidak suka juga, boleh lebih rendah lagi, akan tetapi tidak dibenarkan kain tersebut menutupi mata kaki.</em>” (Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah</em>, hal.70, Syaikh Al Albani berkata bahwa hadits ini <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih</em>)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari dua hadits ini terlihat bahwa celana Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> selalu berada di atas mata kaki sampai pertengahan betis. Boleh bagi seseorang menurunkan celananya, namun dengan syarat tidak sampai menutupi mata kaki. Ingatlah, Nabi<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> adalah sebagai teladan terbaik bagi kita dan bukanlah professor atau doctor atau seorang master yang dijadikan teladan. Allah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ta’ala</em> berfirman,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.</em>” (QS. Al Ahzab [60] : 21)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Menjulurkan Celana Hingga Di Bawah Mata Kaki</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikanlah hadits-hadits yang kami bawakan berikut ini yang sengaja kami bagi menjadi dua bagian. Hal ini sebagaimana kami ikuti dari pembagian Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah</em> dalam kitab beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Syarhul Mumthi’</em> pada<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bab Satrul ‘Awrot</em>. <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pertama: Menjulurkan celana di bawah mata kaki dengan sombong</strong></span></span></div><ol style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></ol><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Ibnu Umar <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhuma</em>, Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Allah tidak akan melihat kepada orang yang menyeret pakaianya dalam keadaan sombong</em>.” (HR. Muslim no. 5574).</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Ibnu Umar <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhuma </em>juga, Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>إِنَّ الَّذِى يَجُرُّ ثِيَابَهُ مِنَ الْخُيَلاَءِ لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat</em>.” (HR. Muslim no. 5576)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih banyak lafazh yang serupa dengan dua hadits di atas dalam <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Shohih Muslim</em>.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Abu Dzar, Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ada tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat nanti, tidak dipandang, dan tidak disucikan serta bagi mereka siksaan yang pedih.</em>”</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menyebut tiga kali perkataan ini. Lalu Abu Dzar berkata,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mereka sangat celaka dan merugi. Siapa mereka, Ya Rasulullah?</em>”</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menjawab,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mereka adalah orang yang isbal, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu</em>.” (HR. Muslim no. 306). Orang yang isbal (<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">musbil</em>) adalah orang yang menjulurkan pakaian atau celananya di bawah mata kaki. <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kedua: Menjulurkan celana di bawah mata kaki tanpa sombong</strong></span></span></div><ol style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></ol><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari Abu Huroiroh <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kain</em> <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">yang berada di bawah mata kaki itu berada di neraka.</em>” (HR. Bukhari no. 5787)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari hadits-hadits di atas terdapat dua bentuk menjulurkan celana dan masing-masing memiliki konsekuensi yang berbeda. Kasus yang pertama -sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu Umar di atas- yaitu menjulurkan celana di bawah mata kaki (<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">isbal</em>) dengan sombong. Hukuman untuk kasus pertama ini sangat berat yaitu Allah tidak akan berbicara dengannya, juga tidak akan melihatnya dan tidak akan disucikan serta baginya azab (siksaan) yang pedih. Bentuk pertama ini termasuk dosa besar.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kasus yang kedua adalah apabila seseorang menjulurkan celananya tanpa sombong. Maka ini juga dikhawatirkan termasuk dosa besar karena Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> mengancam perbuatan semacam ini dengan neraka.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikan bahwasanya hukum di antara dua kasus ini berbeda. Tidak bisa kita membawa <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">hadits muthlaq</em> dari Abu Huroiroh pada kasus kedua ke <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">hadits muqoyyad </em>dari Ibnu Umar pada kasus pertama karena hukum masing-masing berbeda. Bahkan ada sebuah hadits dari Abu Sa’id Al Khudri yang menjelaskan dua kasus ini sekaligus dan membedakan hukum masing-masing. Lihatlah hadits yang dimaksud sebagai berikut.</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلاَ حَرَجَ - أَوْ لاَ جُنَاحَ - فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pakaian seorang muslim adalah hingga setengah betis. Tidaklah mengapa jika diturunkan antara setengah betis dan dua mata kaki. Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti)</em>.” (HR. Abu Daud no. 4095. Dikatakan<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih</em> oleh Syaikh Al Albani dalam <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Shohih Al Jami’ Ash Shogir</em>, 921)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika kita perhatikan dalam hadits ini, terlihat bahwa hukum untuk kasus pertama dan kedua berbeda.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa jika menjulurkan celana tanpa sombong maka hukumnya <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">makruh</span> karena menganggap bahwa hadits Abu Huroiroh pada kasus kedua dapat dibawa ke hadits Ibnu Umar pada kasus pertama. Maka berarti yang dimaksudkan dengan menjulurkan celana di bawah mata kaki sehingga mendapat ancaman (siksaan) adalah yang menjulurkan celananya dengan <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">sombong</span>. Jika tidak dilakukan dengan sombong, hukumnya <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">makruh</span>. Hal inilah yang dipilih oleh An Nawawi dalam <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Syarh Muslim</em> dan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Riyadhus Shalihin</em>, juga merupakan pendapat Imam Syafi’i serta pendapat ini juga dipilih oleh Syaikh Abdullah Ali Bassam di <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tawdhihul Ahkam min Bulughil Marom</em> -semoga Allah merahmati mereka-.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, pendapat ini kurang tepat. Jika kita melihat dari hadits-hadits yang ada menunjukkan bahwa hukum masing-masing kasus berbeda. Jika hal ini dilakukan dengan sombong, hukumannya sendiri. Jika dilakukan tidak dengan sombong, maka kembali ke hadits mutlak yang menunjukkan adanya ancaman neraka. Bahkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri dibedakan hukum di antara dua kasus ini. Perhatikan baik-baik hadits Abu Sa’id di atas: <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti)</em>. Jadi, yang menjulurkan celana dengan sombong ataupun tidak, tetap mendapatkan hukuman. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wallahu a’lam bish showab</em>.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Catatan</span>: </strong>Perlu kami tambahkan bahwa para ulama yang menyatakan makruh seperti An Nawawi dan lainnya, mereka tidak pernah menyatakan bahwa hukum isbal adalah <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">boleh</strong> kalau tidak dengan sombong. Mohon, jangan disalahpahami maksud ulama yang mengatakan demikian. Ingatlah bahwa para ulama tersebut hanya menyatakan makruh dan bukan menyatakan boleh berisbal. Ini yang banyak salah dipahami oleh sebagian orang yang mengikuti pendapat mereka. Maka hendaklah perkara makruh itu dijauhi, jika memang kita masih memilih pendapat yang lemah tersebut. Janganlah terus-menerus dalam melakukan yang makruh. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sedikit Kerancuan, Abu Bakar Pernah Menjulurkan Celana Hingga di Bawah Mata Kaki</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagaimana jika ada yang berdalil dengan perbuatan Abu Bakr di mana Abu Bakr dahulu pernah menjulurkan celana hingga di bawah mata kaki?</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah</em> pernah mendapat pertanyaan semacam ini, lalu beliau memberikan jawaban sebagai berikut.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun yang berdalil dengan hadits Abu Bakr <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, maka kami katakan tidak ada baginya hujjah (pembela atau dalil) ditinjau dari dua sisi.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pertama,</strong> Abu Bakr <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu </em>mengatakan, ”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya salah satu ujung sarungku biasa melorot kecuali jika aku menjaga dengan seksama.</em>” Maka ini <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">bukan</span> berarti dia melorotkan (menjulurkan) sarungnya karena kemauan dia. Namun sarungnya tersebut melorot dan selalu dijaga. Orang-orang yang <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">isbal</em> (menjulurkan celana hingga di bawah mata kaki, pen) biasa menganggap bahwa mereka tidaklah menjulurkan pakaian mereka karena maksud sombong. Kami katakan kepada orang semacam ini : Jika kalian maksudkan menjulurkan celana hingga berada di bawah mata kaki tanpa bermaksud sombong, maka bagian yang melorot tersebut akan disiksa di neraka. Namun jika kalian menjulurkan celana tersebut dengan sombong, maka kalian akan disiksa dengan azab (siksaan) yang lebih pedih daripada itu yaitu Allah tidak akan berbicara dengan kalian pada hari kiamat, tidak akan melihat kalian, tidak akan mensucikan kalian dan bagi kalian siksaan yang pedih.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kedua</strong>, Sesungguhnya Abu Bakr sudah diberi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">tazkiyah</em> (rekomendasi atau penilaian baik) dari Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>dan sudah diakui bahwa Abu Bakr tidaklah melakukannya karena sombong. Lalu apakah di antara mereka yang berperilaku seperti di atas (dengan menjulurkan celana dan tidak bermaksud sombong, pen) sudah mendapatkan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">tazkiyah</em> dan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">syahadah</em>(rekomendasi)?! Akan tetapi syaithon membuka jalan untuk sebagian orang agar mengikuti ayat atau hadits yang samar (dalam pandangan mereka, pen) lalu ayat atau hadits tersebut digunakan untuk membenarkan apa yang mereka lakukan. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Allah-llah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus kepada siapa yang Allah kehendaki. Kita memohon kepada Allah agar mendapatkan petunjuk dan ampunan</em>. (Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Fatawal Aqidah wa Arkanil Islam,</em> Darul Aqidah, hal. 547-548).</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Marilah Mengagungkan dan Melaksanakan Ajaran Nabi </strong></span><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu 'alaihi wa sallam</span></strong></em></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ta’ala</em> berfirman,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Barangsiapa yang menta'ati Rasul, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah</em>.” (QS. An Nisa’ [4] : 80)</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih</em>.” (QS. An Nur [24] : 63)</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ</b></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan jika kamu ta'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.</em>” (QS. An Nur [24] : 54)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal ini juga dapat dilihat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em> seolah-olah inilah nasehat terakhir Nabi<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Beliau <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menasehati para sahabat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhum</em>,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Berpegangteguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.</em>” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban. At Tirmidizi mengatakan hadits ini <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">hasan shohih</em>. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Shohih At Targhib wa At Tarhib</em> no. 37)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah seorang <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">khulafa’ur rosyidin</em> dan manusia terbaik setelah Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam, </em>Abu Bakar Ash Shiddiq<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu </em>mengatakan,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Aku tidaklah biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang</em>.” (Lihat <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud, </em>Syaikh Al Albani mengatakan bahwa <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">atsar</em> ini <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih</em>)</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sahabat Sangat Perhatian dengan Masalah Celana</strong></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai penutup dari pembahasan ini, kami akan membawakan sebuah kisah yang menceritakan sangat perhatiannya salaf (shahabat) dengan masalah celana di atas mata kaki, sampai-sampai di ujung kematian masih memperingatkan hal ini.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih Bukhari</em> dan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shohih Ibnu Hibban</em>, dikisahkan mengenai kematian Umar bin Al Khaththab setelah dibunuh seseorang ketika shalat. Lalu orang-orang mendatanginya di saat menjelang kematiannya. Lalu datanglah pula seorang pemuda. Setelah Umar ngobrol sebentar dengannya, ketika dia beranjak pergi, terlihat pakaiannya menyeret tanah (dalam keadaan <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">isbal</em>). Lalu Umar berkata,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">رُدُّوا عَلَىَّ الْغُلاَمَ</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Panggil pemuda tadi!</em>” Lalu Umar berkata,</span></div><div dir="rtl" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">ابْنَ أَخِى ارْفَعْ ثَوْبَكَ ، فَإِنَّهُ أَبْقَى لِثَوْبِكَ وَأَتْقَى لِرَبِّكَ ،</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wahai anak saudaraku. Tinggikanlah pakaianmu! Sesungguhnya itu akan lebih mengawetkan pakaianmu dan akan lebih bertakwa kepada Rabbmu.</em>”</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, masalah isbal (celana menyeret tanah) adalah perkara yang amat penting. Jika ada yang mengatakan ‘kok masalah celana saja dipermasalahkan?’ Maka cukup kisah ini sebagai jawabannya. Kita menekankan masalah ini karena salaf (shahabat) juga menekankannya. -Semoga kita dimudahkan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah-</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Innahu sami’un qoriibum mujibud da’awaat</em>. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.</em></span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-6257791624541016252011-10-02T05:49:00.000-07:002011-10-02T05:49:02.186-07:00Biografi Imam Muslim<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS0QUwT0UXRyKkzCeL2HXChGFHSZCbLWoIqhvEJd39pKOdjeytLpFM4CSE" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="150" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS0QUwT0UXRyKkzCeL2HXChGFHSZCbLWoIqhvEJd39pKOdjeytLpFM4CSE" width="200" /></span></a></div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertumbuhan beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nama</strong>: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Kuniyah beliau</strong>: Abdul Husain</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Nasab beliau</strong>:</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau, ada yang mengatakan bahwa Al Qusyairi merupakan orang arab asli, dan ada juga yang berpendapat bahwa nisbah kepada Qusyair merupakan nisbah perwalian saja</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. An Naisaburi; merupakan nisbah yang di tujukan kepada negri tempat beliau tinggal, yaitu Naisabur. Satu kota besar yang terletak di daerah Khurasan</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong>para ulama tidak bisa memastikan tahun kelahiran beliau, sehingga sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 Hijriah, dan ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran beliau pada tahun 206 Hijriah.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Ciri-ciri beliau: </strong>beliau mempunyai perawakan yang tegap, berambut dan berjenggot putih, menjuntaikan ujung ‘imamahnya diantara dua punggungnya.</span><br />
<a name='more'></a></div><div><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aktifitas beliau dalam menimba ilmu</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sesungguhnya lingkungan tempat tumbuh imam Muslim memberikan peluang yang sangat luas untuk menuntut ilmu yang bermanfa’at, karena Naisabur merupakan negri hidup yang penuh dengan peninggalan ilmu dari pemilik syari’at. Semua itu terjadi karena banyaknya orang-orang yang sibuk untuk memperoleh ilmu dan mentransfer ilmu, maka besar kemungkinan bagi orang yang terlahir di lingkungan masyarakat seperti ini akan tumbuh dengan ilmu juga. Adanya kesempatan yang terpampang luas di hadapan Imam Muslim kecil untuk memetik dari buah-buah ilmu syariat tidak di sia-siakannya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka dia mendengar hadits di negrinya tinggal pada tahun 218 Hijriah dari gurunya Yahya bin Yahya At Tamimi, pada saat itu umurnya menginjak empat belas tahun.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan bisa juga orang tuanya serta keluarganya mempunyai andil dalam memotifasinya untuk menuntut ilmu. Para ulama telah menceritakan bahwa orang tuanya, Al Hajaj adalah dari kalangan masyayikh, yaitu termasuk dari kalangan orang yang memperhatikan ilmu dan berusaha untuk memperolehnya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muslim mempunyai kesempatan untuk mengadakan perjalanan hajinya pada tahun 220 Hijriah. Pada saat keluar itu dia mendengar hadits dari beberapa ahli hadits, kemudian dia segera kembali ke negrinya Naisabur.</span></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah dalam rangka menuntut hadits merupakan syi’ar ahlul hadits pada abad-abad pertama, karena terpencarnya para pengusung sunnah dan atsar di berbagai belahan negri Islam yang sangat luas. Maka Imam Muslim pun tidak ketinggalan dengan meniti jalan pakar disiplin ilmu ini, dan beliau pun tidak ketinggalan dalam ambil bagian, karena dalam sejarah beliau tertulis rihlah ilmiahnya, diantaranya;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah pertama; rihlah beliau untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 220 hijriah, pada saat dia masih muda belia, pada saat itu beliau berjumpa dengan syaikhnya, Abdullah bin Maslamah al Qa’nabi di Makkah, dan mendengar hadits darinya, sebagaimana beliau juga mendengar hadits dari Ahmad binYunus dan beberapa ulama hadits yang lainnya ketika di tengah perjalanan di daerah Kufah. Kemudian kembali lagi ke negrinya dan tidak memperpanjang rihlahnya pada saat itu.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rihlah kedua; rihlah kedua ini begitu panjang dan lebih menjelajah kenegri Islam lainnya. Rihlah ini di mulai sebelum tahun 230 Hijriah. Beliau berkeliling dan memperbanyak mendengar hadits, sehingga beliau mendengar dari bayak ahli hadits, dan mengantarkan beliau kepada derajat seorang imam dan kemajuan di bidang ilmu hadits.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa negri yang beliau masuki, diantaranya;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Khurasan dan daerah sekitarnya</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Ar Ray</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Iraq; beliau memasuki Kufah, Bashrah dan Baghdad.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Hijaz; memasuki Makkah dan Madinah</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Asy Syam</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Mesir</span></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru-guru beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perjalanan ilmiah yang dilakukan imam Muslim menyebabkan dirinya mempunyai banyak guru dari kalangan ahlul hadits. Al Hafizh Adz Dzahabi telah menghitung jumlah guru yang diambil riwayatnya oleh imam Muslim dan dicantumkan di dalam kitab shahihnya, dan jumlah mereka mencapai 220 orang, dan masih ada lagi selain mereka yang tidak di cantumkan di dalam kitab shahihnya</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diantara guru-guru beliau yang paling mencolok adalah;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi, guru beliau yang paling tua</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Al Imam Muhammad bin Isma’il Al Bukhari</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Al Imam Ahmad bin Hambal</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Al Imam Ishaq bin Rahuyah al Faqih al Mujtahid Al Hafizh</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Yahya bin Ma’in, imam jarhu wa ta’dil</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Ishaq bin Manshur al Kausaj</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Abu Bakar bin Abi Syaibah, penulis buku al Mushannaf</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘Alaa`</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Muhammad bin Abdullah bin Numair</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Abd bin Hamid</span></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Murid-murid beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Muslim sibuk menyebarkan ilmunya di negrinya dan negri-negri Islam lainnya, baik dengan pena maupun dengan lisannya, maka beliau pun tidak terlepas untuk mendektekan hadits dan meriwayatkannya, sehingga banyak sekali para penuntut ilmu mengambil ilmu dari beliau.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diantara murid-murid beliau antara lain;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Muhammad bin Abdul wahhab al Farra`</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abu Hatim Muhammad bin Idris ar Razi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Abu Bakar Muhammad bin An Nadlr bin Salamah al Jarudi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Ali bin Al Husain bin al Junaid ar Razi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Shalih bin Muhammad Jazrah</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Abu Isa at Tirmidzi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Ibrahim bin Abu Thalib</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Ahmad bin Salamah An Naisaburi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Abu Bakar bin Khuzaimah</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Makki bin ‘Abdan</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Abdurrahman bin Abu Hatim ar Razi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Asy Syarqi</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">13. Abu Awanah al-Isfarayini</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14. Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al Faqih az Zahid.</span></div><div><strong><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em></em></span></strong></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persaksian para ulama terhadap beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Ishak bin Mansur al Kausaj pernah berkata kepada imam Muslim: “sekali-kali kami tidak akan kehilangan kebaikan selama Allah menetapkan engkau bagi kaum muslimin.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Muhammad bin Basysyar Bundar berkata; “huffazh dunia itu ada empat; Abu Zur’ah di ar Ray, Muslim di An Naisabur, Abdullah Ad Darimi di Samarkand, dan Muhammad bin Isma’il di Bukhara.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` berkata; “(Muslim) merupakan ulama manusia, lumbung ilmu, dan aku tidak mengetahuinya kecuali kebaikan.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Ahmad bin Salamah An Naisaburi menuturkan; “Saya melihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin al-Hajjaj dalam perkara hadits shahih ketimbang para masyayikh zaman keduanya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Ibnu Abi Hatim mengatakan: ” Saya menulis hadits darinya di Ray, dan dia merupakan orang yang tsiqah dari kalangan huffazh, memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadits. Ketika ayahku di Tanya tentang dia, maka dia menjawab; (Muslim) Shaduuq.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Maslamah bin Qasim al Andalusi berkata; ” tsiqah, mempunyai kedudukan yang agung, termasuk dari kalangan para imam.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Abu Ya’la Al Khalili berkata; “dia sangat familier sekali untuk di sebutkan keutamaannya.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Al Khatib Al Baghdadi berkata; “(dia) merupakan salah seorang a`immah dan penghafal hadits.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. As Sam’ani menuturkan; “termasuk salah seorang imam dunia.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Ibnul Atsir berkata; “termasuk salah seorang dari para imam penghafal hadits.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Ibnu Katsir berkata; “termasuk salah seorang dari para imam penghafal hadits.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Adz Dzahabi berkata; ” Imam besar, hafizh lagi mumpuni, hujah serta orang yang jujur.”</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong><em></em></strong></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Muslim mempunyai hasil karya dalam bidang ilmu hadits yang jumlahnya cukup banyak. Di antaranya ada yang sampai kepada kita dan sebagian lagi ada yang tidak sampai.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Al Jami’ ash Shahih</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Al Kuna wa Al Asma’</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Al Munfaridaat wa al wildan</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Ath Thabaqaat</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Rijalu ‘Urwah bin Az Zubair</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. At Tamyiz</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan hasil karya beliau yang tidak sampai kepada kita adalah;</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Al Musnad al Kabir ‘Ala ar Rijal</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Al Jami’ al Kabir</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Al ‘Ilal</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Al Afraad</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Al Aqraan</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Su`alaat Muslim</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Hadits ‘Amru bin Syu’aib</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Al Intifaa’ bi`ahabbi as sibaa’</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Masyayikhu Malik</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Masyayikhu Ats Tsauri</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Masyayikhu Syu’bah</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Man laisa lahu illa raawin waahid</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">13. Kitab al Mukhadldlramin</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14. Awladu ash shahabah</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">15. Dzikru awhaami al Muhadditsin</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">16. Afraadu Asy Syamiyyin</span></div><div><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wafatnya beliau</span></em></strong></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H bertepatan dengan 5 Mei 875. dalam usia beliau 55 tahun</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-47255911069536021952011-09-25T10:11:00.000-07:002011-09-25T10:11:06.856-07:00PASUKAN BERGAJAH<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><br />
</span><br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td width="647"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td colspan="3" width="646"><div><img align="Right" alt="Masjid Abdul Rahman Kuala Lumpur" border="" hspace="0" src="http://alhakelantan.tripod.com/sitebuildercontent/sitebuilderpictures/masjidabdulrahmankualalumpur.jpg" vspace="0" width="240" /><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">KEMBALI kita kepada Raja Zu Nuwas, raja Yaman yang fanatik Yahudi, yang memerintah negeri yang makmur dan kayaraya, yang telah melenyapkan penduduk Najran di dalam lobang </span></div><div align="left"><span style="color: #38761d; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">bunuhan, kerana penduduk itu menganut agama Nasrani yang diajarkan oleh Nabi Isa a.s.<br />
Rupanya ada seorang lelaki penduduk Najran yang dapat meloloskan diri dari pembunuhan kejam itu. Orang ini dapat lari dan meminta pertolongan kepada raja Rum, atas nasib penduduk Najran yang beragama Nasrani yang telah mengalami nasib buruk itu.<br />
Kerana letaknya Yaman terlalu jauh dari kerajaan Rum (Syam) maka raja Rum menganjurkan kepada orang itu untuk minta bantuan raja Habsyah (Ethiopia sekarang), kerana raja itu memang kuat dan beragama Nasrani pula. Raja Rum lalu menulis surat kepada raja Habasyah. Surat itu dibawa oleh orang itu sendiri menuju negeri Habsyah.<br />
Sesudah Najasyi (Nagus, raja Habsyah) membaca surat raja Rum itu, dia lalu mendoa kepada Allah, mudah-mudahan Allah s.w.t. memberkati arwah penduduk Najran yang penuh iman dan taqwa itu. Doa ini diucapkannya dengan airmata yang berlinang-linang, terharu sangat atas nasib penduduk Najran yang tabah dan sabar itu.<br />
Raja Najasyi tidak dapat menahan sabarnya terhadap Raja Zu Nuwas Yahudi yang ganas itu. Dia ingin membalas dendam, demi untuk kepentingan agama dan ummat Nasrani seluruhnya. Tentera besar lalu disiapkannya, dikirim langsung menuju Yaman untuk membalas kekejaman dengan kekejaman pula.<br />
Pertempuran hebat lalu terjadi antara tentera Habsyah di bawah pimpinan Raja Najasyi, melawan tentera Yaman di bawah pimpinan Raja Zu Nuwas. Tentera Yarnan dapat dikalahkan, negara Yaman seluruhnya jatuh di bawah kekuasaan Habsyah.<br />
Raja Habsyah (Najasyi) lalu mengangkat Abrahah menjadi gabenor di Yaman. Penduduk Yaman yang fanatik Yahudi itu dikristenkan seluruhnya.<br />
Jauh di sebelah utara negeri Yaman, ada sebuah kota tua yang bersejarah, iaitu Kota Makkah, dimana terdapat sebuah Rumah Tuhan, Kabah namanya. Satu Rumah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail beberapa abad yang silam. Ke sanalah ummat manusia Arab dari berbagai-bagai negeri datang saban tahun berkumpul menunaikan haji untuk menyembah Tuhan mereka yang terdiri dari patung-patung batu yang mereka tancapkan di sekitar Kabah itu. Tidak sedikit pula tiap tahun penduduk Yaman sendiri datang ke sana berkumpul dan berhaji, menurut haji jahiliah itu.<br />
Dengan kedatangan ummat manusia yang banyak itu saban tahun, maka negeri Makkah itu menjadi ramai dan bangsa Quraisy yang menguasai Rumah Tuhan (Kabah) itu, makin terhormat dan mendapat penghidupan yang layak pula. Lalu timbul niat buruk di hati Abrahah, iaitu agar dengan menjalankan pengaruhnya yang besar dia akan membelokkan ummat manusia itu jangan lagi datang ke Makkah saban tahun, tetapi hendaknya datang ke Yaman saja untuk menunaikan haji itu. Untuk ganti Kabah di Makkah, lalu dia mendirikan gereja besar di kota San'a, ibukota negeri Yaman ketika itu dan kepada gereja besar itulah ummat manusia dianjurkannya menunaikan haji saban tahun. Dengan jalan begitu, orang-orang itu dapat ditariknya ke dalam agama Nasrani dan kedatangan manusia yang banyak itu akan menambah kemakmuran negerinya sendiri. Gereja besar itu dibuatnya sebaik-baiknya, dihiasi dengan berbagai-bagai ukiran yang menarik hati penuh dengan perkakas yang berharga.<br />
Sungguhpun begitu, tidak seorang juga di antara manusia bangsa Arab yang mahu menunaikan haji ke gereja besar Sana itu, sekalipun sudah hebat dianjurkan dan diperintahkan oleh raja besar pula. Hati mereka terus tertambat ke Kabah yang ada di kota Makkah, sekalipun Kabah itu tidak begitu menarik mata tampaknya, malah tidak mempunyai perhiasan-perhiasan yang mewah-mewah. Entah kerana fanatik kejahiliahan, entah kerana lain hal, kerana makbul-nya doa Nabi Ibrahim dan Ismail ketika meletakkan batu pertama buat pembikinan Kabah itu: "Ya, Allah," doa Ibrahim. "Jadikanlah hati manusia tertarik ke Kabah ini dan berilah penduduknya rezeki yang merupakan buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur kepada Engkau."<br />
Alangkah marahnya hati Abrahah dan bangsa Yaman sendiri setelah terbukti, bahawa tidak seorang juga bangsa Arab yang mahu merobah Kabah mereka ke Yaman. Kerana marahnya itu, Abrahah lalu bersumpah akan menuntuhkan Kabah yang ada di kota Makkah dengan kekuatan senjata yang ada padanya. Bila Kabah itu sudah diruntuhkan fikirnya, terpaksa semua bangsa Arab akan datang ke Yaman, ke gereja besar yang sudah disediakannya itu untuk menunaikan haji.<br />
Abrahah lalu mempersiapkan tentera yang besar jumlahnya dengan berkenderaan gajah. Pasukan ini lalu berangkat menuju ke kota Makkah untuk meruntuhkan Kabah.<br />
Setelah orang-orang Arab mendengar berita ini, berita raja Habsyah akan datang dengan tentera besar yang semuanya berkenderaan gajah untuk meruntuhkan Ka'bah, Rumah Suci yang mereka hormati dan akan merusakkan semua berhala-berhala mereka yang bergantungan di dalamnya; mereka bersiap untuk mempertahankannya dengan segala kekuatan yang ada padanya.<br />
Tetapi sebentar saja, mereka semuanya terpaksa menyerah ditawan oleh pasukan Abrahah, memang kerana mereka kekurangan tenaga dan kekuatan persenjataannya.<br />
Perlawanan mereka yang sudah patah ini, disusul pula oleh perlawanan lainnya dari bangsa Arab juga, tetapi mereka pun mengalami nasib yang sama, sama-sama ditawan dan tidak dapat berbuat apa-apa terhadap pasukan Abrahah yang kuat serta ramai itu.<br />
Sebaliknya, Abrahah menjadi bertambah membusungkan dada dengan kemenangan-kemenangannya yang gilang-gemilang itu. Pasukannya terus maju menuju Makkah dan semakin dekat mereka ke kota Makkah, semakin jelas sifat takabur mereka.<br />
Sebelum memasuki daerah kota Makkah, Abrahah memerintahkan pasukannya berhenti duhulu, kerana dia mahu mengirimkan surat seruan terhadap penduduk Makkah. Dalam surat itu penduduk Makkah diperintahkan tunduk dan mengalah saja dan membiarkan pasukannya masuk meruntuhkan Kabah itu, sambil Abrahah mencari penunjuk jalan untuk mendapatkan jalan yang aman menuju ke pusat kota Makkah.<br />
Di dekat kota Taif, di desa yang bernama Mugammas, Abrahah dengan diiringkan pengawalnya, lalu keluar-masuk daerah Tihamah, dimana Abrahah merampas semua kekayaan bangsa Quraisy yang tinggal di desa itu. Dua ratus ekor unta kepunyaan Abdul Muttalib Bin Hasyim (nenek Muhammad s.a.w.) turut dirampasnya pula, sedangkan Abdul Muttalib ini adalah seorang yang paling terhormat dipandang bangsa Qunaisy, kerana dialah yang memegang kunci dan menjadi pengawas Rumah Suci Kabah itu.<br />
Kejadian yang tidak tahu adat ini, sangat menerbitkan kekegoncangan dan kemarahan yang memuncak di kalangan bangsa Quraisy. Mereka banyak yang ingin membunuh Raja Abrahah ketika itu juga. Tetapi apa daya, kekuatan yang ada padanya tidak memungkinkan untuk melancarkan perlawanan, mereka hanya tinggal mengurut dada menahan marah di hatinya.<br />
Seluruh bangsa Quraisy yang menjadi penduduk Makkah geram dan marah bukan kepalang. Tiba-tiba datanglah seorang utusan Abrahah membawa sepucuk surat, dimana dinyatakan bahawa Abrahah ingin bertemu dengan ketua (Samyid) kota Makkah sendiri.<br />
Abdul Muttalib Bin Hasyim datang menemui utusan sebagai Kepala Makkah, pemimpin rakyat Quraisy dan onang yang bertanggungjawab terhadap Ka'bah. Utusan itu segera berkata kepadanya: "Raja Abrahah berpesan kepada tuan bahawa raja bukan datang untuk memerangi bangsa Quraisy, tetapi hanya untuk meruntuhkan rumah Kabah saja. Kalau tuan dan bangsa Quraisy tidak menghalangi maksudnya itu, maka tidak akan terjadi pertumpahan darah dan raja memesan supaya tuan datang menemuinya."<br />
Abdul Muttalib menjawab: "Demi Allah, kami tidak akan memerangi kamu, sebab tidak ada kekuatan bagi kami untuk berperang."<br />
"Kalau begitu mari kita menghadap raja," kata utusan itu mengajak Abdul Muttalib.<br />
Utusan itu dengan diiringkan Abdul Muttalib dan beberapa pemuka dan pembesar Quraisy berjalan bersama-sama menuju perkemahan tentera Abrahah untuk bertemu dengan Abrahah. Oleh utusan itu, Abdul Muttalib diperkenalkan kepada Abrahah:<br />
"Inilah ketua bangsa Quraisy. Sifatnya pemurah dan kasihsayang terhadap sesama manusia, selalu mengorbankan hartanya untuk orang-orang yang terlantar, sifatnya tenang dan segenap bangsa Quraisy hormat dan tunduk kepadanya."<br />
Abdul Muttalib diperlakukan sebagai tetamu terhonmat. Raja Abrahah berkenan duduk bersama-sama Abdul Muttalib di atas sebuah tikar dan bercakap-cakap. Dalam percakapan itu Abdul Muttalib hanya minta, agar semua untanya yang telah dirampasnya dikembalikan kepadanya.<br />
Mendengar permintaan itu, Abrahah menjadi hairan dan berkata: "Kami datang untuk meruntuhkan Kabah, kenapa engkau hanya membicarakan tentang dua ratus ekor unta saja, sedangkan agama dan Kabah yang engkau puja itu engkau lupakan?"<br />
Abdul Muttalib menjawab: "Saya ini hanya tuannya unta-unta itu, adapun Kabah itu ada tuannya sendiri yang akan memeliharanya."<br />
"Kalau begitu engkau tidak akan menghalang saya?" tanya Abrahah pula.<br />
"Itu adalah urusan tuan dengan tuan Kabah itu sendini," jawab Abdul Muttalib pula.<br />
Untuk menyenangkan hati Abdul Muttalib, semua unta yang dirampas itupun dikembalikan semuanya. Mendengar itu, datanglah utusan dari suku bangsa Tihamah, meminta agar semua hartabenda Tihamah yang dirampas itupun dikembalikan pula kepada bangsa Tihamah, tetapi permintaan ini tidak didengar oleh Abrahah, ditolaknya mentah-mentah, sehingga bangsa Tihamah kembali dengan tangan hampa dan geram hati.<br />
Abdul Muttalib menasihatkan kepada Abrahah, agar tentera Abrahah menempuh jalan ke lereng gunung dalam memasuki kota Makkah, kerana jalan itulah yang paling aman dari gangguan manusia.Hari sudah mulai malam yang gelap-gulita. Di malam itulah tentera Abrahah akan memasuki kota Makkah untuk menghancurkan Kabah. Keadaan penduduk kota Makkah mulai panik, Abdul Muttalib kembali ke kota; dilihatnya semua penduduk kecil-besar, laki-laki perempuan sudah sibuk mengungsi, dengan membawa semua barang-barang dan binatang ternak, menghindarkan diri dari bahaya yang mungkin timbul. Terdengarlah tangis anak-anak bayi yang sedang digendung ibunya, bunyi dan jeritan kambing dan unta yang dikerahkan mengungsi bersama-sama, sedu-sedan perempuan-perempuan dan orang-orang yang sudah tua-tua.<br />
Abdul Muttalib dengan diiringkan para cerdik-cendekianya, menuju ke Kabah untuk mengucapkan doanya. Setelah mereka masing-masing mencium Kabah serta mendoa agar Allah memelihara Kabah dari bencana tentera bergajah Raja Abrahah. Mereka meninggalkan Kabah dengan airmata yang berlinang-linang, menuju ke puncak sebuah bukit, untuk menyaksikan kejadian selanjutnya. Setelah kota Makkah sunyi sepi dari penduduk yang sudah sama mengungsi itu, maka tentera Abrahah mulai bergerak untuk memasuki kota Makkah yang terbuka itu dengan semangat yang menang perang, riuh gembira, sombong dan congkak tidak terhingga. Masing-masing dengan kenderaan gajah yang besar-besar, berbaris pasukan demi pasukan.<br />
Tiba-tiba Allah mengutus burung-burung Ababil, yang datang pasukan demi pasukan pula. Masing-masing burung itu membawa batu kecil yang bernama Sijjil dengan paruhnya. Batu-batu kecil itu oleh burung-burung itu dijatuhkan tepat mengenai kepada masing-masing pasukan bergajah. Hasilnya bukan hanya luka parah, tetapi pasukan Abrahah dan gajah-gajahnya menjadi hancur dan lumat selumat-lumatnya, laksana rumput yang dikunyah sapi. Bertebaran daging dan tulang mereka di atas tanah, tidak seorang pun yang terluput dari bahaya maut.<br />
Melihat kejadian yang luarbiasa itu, Abrahah mulai takut, lalu kembali melarikan diri, pulang menuju Sana dimana dia lalu mati kerana luka yang dideritanya dalam perang ajaib itu.<br />
Kota Makkah terpelihara dari bahaya bencana, begitu pula Kabah yang mulia itu; bahkan sampai sekarang pun belum pernah Kabah itu dapat dirusakkan oleh tentera negeri manapun.<br />
Kejadian hebat dan ajaib itu, menjadi tahun sejarah yang pertama bagi seluruh bangsa Arab dan di tahun itu pulalah tydak lama kemudian di kota Makkah itu lahir seorang Manusia suci, Nabi Muhammad s.a.w. Kejadian itu adalah tanda dan hikmat kelahiran Nabi mulia ini pula. Dengan lahirnya Nabi Muhammad itu nanti, Kabah tetap menjadi Rumah Suci dengan erti yang sebenarnya sampai sekarang dan sampai hari kiamat nanti.<br />
Ke sanalah ummat manusia Islam dari berbagai negeri jauh dan dekat, berbagai bangsa dan warna kulit berkumpul saban tahun, untuk menunaikan ibadat haji mereka sebagai yang diperintahkan Allah. Dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, makin banyak juga orang yang datang ke sana, bukan makin sedikit, bahkan lebih banyak dari pengunjung-pengunjung kota-kota Washington, London, kota Paris, Moscow dan lain-lain.<br />
Lain dan beda sekali maksud kunjungan orang-orang ke kota-kota Washington, London, Paris dan Moscow dari maksud kunjungan orang ke kota Makkah saban tahun, sebagai perbedaan malam dengan siang. </span></div></td></tr>
<tr><td colspan="3" height="10" width="646"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="10" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/spacer.gif" width="1" /></span></td></tr>
<tr><td width="300"></td><td valign="bottom" width="46"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="13" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/nature_s_off1.gif" width="46" /></span></td><td align="left" valign="bottom" width="300"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td></td></tr>
<tr><td align="left" valign="bottom"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="38" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/nature_s_off2.gif" width="27" /></span></td></tr>
</tbody></table></td></tr>
<tr><td width="301"></td><td width="46"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="49" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/nature_s_off3.gif" width="46" /></span></td><td width="300"></td></tr>
<tr><td align="right" valign="top" width="301"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="38" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/nature_s_off4.gif" width="27" /></span></td><td valign="top" width="46"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="13" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/nature_s_off5.gif" width="46" /></span></td><td width="300"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;"><img alt="" height="15" src="http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/spacer.gif" width="1" /></span></td></tr>
</tbody></table></td></tr>
</tbody></table>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-3310853782889853582011-09-15T18:03:00.000-07:002011-09-15T18:03:05.066-07:00Cinta Seorang Ibu<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGuYDwp1RQ7Krlk5GfY6d1wSvpwBCKrm-2ekEMG5VOGe6hrHKQfot1MWmAzPqcHHpNRnaURZ1BKVaKIXe-X2mjM8w0IDkt74EjUItgPJ1fj5bNCKUC8JIa-_kC0XZzNNfQDNmrnugsRw/s1600/ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="ldii jatim" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGuYDwp1RQ7Krlk5GfY6d1wSvpwBCKrm-2ekEMG5VOGe6hrHKQfot1MWmAzPqcHHpNRnaURZ1BKVaKIXe-X2mjM8w0IDkt74EjUItgPJ1fj5bNCKUC8JIa-_kC0XZzNNfQDNmrnugsRw/s320/ibu.jpg" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat repeat; border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-left-radius: 2px 2px; border-bottom-right-radius: 2px 2px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-left-radius: 2px 2px; border-top-right-radius: 2px 2px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: inline; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" width="320" /></a></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 60px;">A</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">ssalamualaikum kawan, kalian pasti semua tau tentang sosok seorang ibu, bunda, ummi atau mama. Yupzz !! dia adalah sosok yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan kita. Tapi, apakah kita tau betapa mulianya sosok seorang ibu yang selalu meramut kita dari lahir sampai kita dewasa,.!</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Sebagai seorang anak, tentunya kita mengerti, betapa mulya nya derajat seorang ibu di sisi allah, sampai-sampai Allah pun telah memberi perumpamaan "Bahwa surga berada di telapak kaki seorang Ibu ". Begitu besar harapan seorang ibu kepada anaknya,begitu besar kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.Tapi, apakah kalian sadar, jika kalian menjadi seorang anak, dan sudahkah kalian berfikir tentang seberapa besar jesa kalian kepada ibunda,seberapa takdzim kalian kepada mama. Secuplik </span><strong style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">cerita Islami</strong><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> bagaimana perjuangan seorang ibu membesarkan dan meramut anaknya dan balasan seorang anak untuk ibundanya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Pada zaman dahulu, disuatu kota terpencil, ada seorang anak kecil yang hidup selalu dalam belaian ibundanya, kemana-mana, kisah cinta seorang ibunda takkan pernah surut kepada ananda tercita,hingga suatu hari sang anak pun mulai tumbuh dewasa, dan mulai masuk ke jenjeng sekolah.Suatu hari pun sang bunda ingin sekali menemani anaknya di sekolah, dengan rasa bangga sang bunda pergi ke sekolah ananda tercinta,dengan berharap,sang anak pun bisa senang melihat sang bunda menemani anaknya di sekolah. Tak lama pada waktu sang anak di dalam kelas, seorang teman memberi tahukan kepada dia, bahwa dia di cari seseorang yang memiliki mata satu (mata kece)."hai teman, kamu di cari seseorang dengan mata satu di luar, sungguh menyeramkan ada manusia seperti itu.." kata teman anak tersebut.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">sang anak pun mencuek kan peringatan dari sang teman tersebut, karna dia pasti tau bahwa yang datang adalah ibunya.Dan dia pun tidak mau menemui ibundanya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Dihari yang lain pun, ibunya datang ke sekolah dia lagi dan mencari anaknya. dititipkan sebuah salam dari ibundanya untuk anaknya lewat seorang teman, bahwa ada seorang ibu-ibu tua yang ingin menemuinya, sang teman pun memberitahukan lagi, bahwa ada seorang ibu-ibu tua dengan mata satu sedang mencari dan ingin sekali bertemu dengan dia. kali ini sang anak dengan berat hati menemui sang ibundanya dengan perasaan kecewa, akhirnya kekecewaan sang anak pun muncul dengan tiba-tiba, karna teman-temannya pun tahu, bahwa ibu tua bermata satu itu adalah bunda dari anak tersebut,di olok-oloklah sang anak dengan temannya. malu bercampur amarah di hati sang anak pun muncul kepada ibunya.Sesampainya dirumah sang anak pun dengan wajah marah dan malu yang tertahan di hatinya, sang anak pun berkata kepada ibundanga, " ibu, jangn sekali-kali lagi ibu datang ke sekalohku untuk menemuiku, karna aku malu dengan teman-temanku tentang keadaan ibu yang cacad seperti ini..!!"</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">sang ibu pun dengan perasaan sabar dan kebesaran hati menerima dengan senyum permintaan anaknya tersebut, karna ibunya ingin anaknya bahagia.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div class="separator" style="clear: both; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgSSlwxmmBJUQTsEHwvy4u1pYpn-VYqOLFxi1jEjgwRUzgXfSlVJmsp_S14JbPaMOdWXqG4-kOw-a1vx_-mduWZFyYEEFP-o7iF0yegJRo2dSpeuxAGmyUVP69r1g0A8f0_vs-1v5Myw/s1600/ibunda.jpg" imageanchor="1" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="ldii jatim" border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgSSlwxmmBJUQTsEHwvy4u1pYpn-VYqOLFxi1jEjgwRUzgXfSlVJmsp_S14JbPaMOdWXqG4-kOw-a1vx_-mduWZFyYEEFP-o7iF0yegJRo2dSpeuxAGmyUVP69r1g0A8f0_vs-1v5Myw/s320/ibunda.jpg" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat repeat; border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-left-radius: 2px 2px; border-bottom-right-radius: 2px 2px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-left-radius: 2px 2px; border-top-right-radius: 2px 2px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: inline; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" width="300" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Ketika sang anak pun sudah tumbuh dewasa dan mulai mendapatkan pekerjaan di luar kota, sang anak pun pergi ke kota tersebut untuk bekerja dan meninggalkan ibunya dalam kesendirian. Berangkatlah sang anak dengan perasaan bahagia, karna impiannya untuk mendapatkan pekerjaan pun terlaksana,tapi dalam hati seorang ibunda sedih dan menangis, karna dia berpisah dengan ananda tercintanya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Bertahu-tahun pun sang aanak ada di kota untuk sebuah pekerjaan dan sudah mempunyai istri, bahkan mempunyai anak yang lucu.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Sang ibunda pun merasa kangen dan berniat pergi ingin menemui ananda tercintanya. hari demi hari dia lalui untuk mencari anaknya, dan dengan petunjuk dari Allah, akhirnya sang ibunda pun menemukan sebuah rumah mewah,masuklah sang ibu tersebut kedalam pelataran rumah itu dan berucap salam.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">tak lama kemudian muncul seorang anak kecil yang membukakan puntu rumah itu, "papa.... takuuut, ada ibu-ibu tua bermata satu...!!!" sang anak pun berlari menghampiri ayahanda dan menceritakan apa yang dilihatnya barusan. Sang ayah pun terkejut dan sudah menduga dalam hatinya, bahwa pasti yang datang adalah ibunya yang ingin melihatnya. Kemudian sang anak dari ibu tadi pun menemuinya dengan perasaan marah pula dan di depan seorang ibu ia berkata " Ibu.. lagi-lagi ibu membuat ku malu dan marah dengan ibu, dulu selama di sekolah ibupun membuat malu kepada teman-teman ku karna keadaan ibu saat ini, begitupun saat aku sudah ber kluarga, ibu pun membuat malu aku di hadapan anakku yang tak lain adalah cucumu sendiri, apa ibu kurang puas membuat malu aku dengan keadaan ibu,janganlah ibu hadir di hidupku lagi, aku malu bu, maluuu !!! ". Mendengar perkataan anaknya tersebut, sang ibu pun dengan besar hati dan hati sabar menerima semuanya dan pergi meninggalkan anaknya dan berniat tidak akan sekalipun ia menemui putranya kembali. Suatu hari, sang ibu menulis sebuah surat untuk ananda tercinta dan di titipkanlah surat tersebut kepada tetangganya, barangkali saja suatu saat sang anak kembali menemui ibunya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Suatu hari sang anak pun mendapat undangan reuni sekolahnya di desa dulu,sang anak pun datang dan menjalali reuni dengan senang hati,di sela-sela kegembiraannya,dang anak pun jadi teringat dengan sesososk ibu yang dulu membesarkannya. Dalam hatinya pun timbul keinginan untuk sesekali menemuinya karna mungikin di dalam hati anaknya tersebut timbul rasa kangen kepasa sosok seorang ibu. Pergilah sang anak ke rumah yang dulu pernah ia tinggali dengan ibunya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Tapi apa yang dia dapat, rumahnya dulu sudah kosong seperti tak ada seseorang pun yang tinggal disana, dengan perasaan bingung, sang anak pun mencari-cari, dimanakah keberadaan ibunya. Tak lama kemudian datanglang tetangganya dan memberitahukan, bahwa sang ibu beberapa lama telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya dan sang tetangga tadi memberikan sebuah surat amanat dari seorang ibu kepada anaknya tersebut,dengan perasaan sedih sang anak pun kembali pulang ke rumahnya di kota. dan ia pun membaca isi dari surat tersebut.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><b style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Untuk anaku tercinta :</b><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><i style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Anakku sayang,dulu ibu berdoa kepada Allah, agar kelak ibu setelah menikah mempunyai seorang anak yang cerdas, sempurna dan tampan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Allhamdulillah Allah mengabuklan doa ibu,karna ibu melahirkan seorang anak yang tampan,cerdas dan sempurna.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Tapi,suatu hari terjadilah kejadian yang tidak ibu inginkan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kamu terkena penyakit dan satu dari dua matamu harus di ambil untuk menghilangkan penyakit tersebut. Perasaan ibu waktu itu menangis dan sangat kecewa, tapi apalah mau dikata lagi, itulah takdirmu. Maka diambillah mata sebelah kananmu dan di keluarkan dari wajahmu, hingga pada suatu hari, karna ibu ingin engkau tumbuh sebagai seorang yang terlihat sempurna,ibu mengorbankan satu mata ibu untuk diberikan kepada kamu, karna ibu ingin kamu bisa menatap masa depan dengan cerah, Ibu ingin kau bahagia anakku,ibu ingin kamu melakukan yang terbaik untuk hidupmu,karna ibu sayang kamu anakku.</i><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Salam dari </span><strong style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ibumu</strong><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> yang selalu mencintaimu.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Setelah membaca surat tersebut, sang anak pun tidak henti-hentinya menangisi kepergian ibunya dan dia merasa bersalah karena telah menyia-nyiakan ibunya dulu, padahal dia telah berkorban banyak untuk kelangsungan hidup anaknya.</span><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Semoga artikel diatas selalu mengingatkan kepada kita, bahwa begitu besar jasa-jasa seorang </span><strong style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">ibu</strong><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> dalam kehidupan kita, yang jasa tersebut takkan pernah bisa kita balas, dengan apapun itu. </span><strong style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I LOVE U BUNDA</strong><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> !!!!</span></span>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-49567754990254694942011-09-15T11:38:00.000-07:002011-09-15T12:34:12.968-07:00Biografi Imam Buhari<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"></span></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhZFavOrEw8rRUAcz-igvbcT9D8Ji7NID6riS_0jIcqvwVlCJx7aaT61fG_AqT3JqqMpudDxNadsbpcG8KFMPWtM0SGPA7XVhp7ijDA5BIgt7zLXBPKpLTU2ELDYO6v_sTIy9b4xS3Ps/s1600/Makam+Imam+Bukhari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhZFavOrEw8rRUAcz-igvbcT9D8Ji7NID6riS_0jIcqvwVlCJx7aaT61fG_AqT3JqqMpudDxNadsbpcG8KFMPWtM0SGPA7XVhp7ijDA5BIgt7zLXBPKpLTU2ELDYO6v_sTIy9b4xS3Ps/s320/Makam+Imam+Bukhari.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13;"><b>Makam Imam Bukhari</b></span></td></tr>
</tbody></table><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em><br />
</em></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Pertumbuhan beliau</em></strong><br />
<strong>Nama</strong>:Â Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah.<br />
<strong>Kuniyah beliau</strong>: Abu Abdullah<br />
<strong>Nasab beliau</strong>:</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adalah nisbah arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek Bukhari yang kedua masuk Islam berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi. Maka nisbah beliau kepada Al Ju'fi adalah nisbah perwalian</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Bukhari; yang merupakan nisbah kepada negri Imam Bukhari lahir</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Tanggal lahir: </strong>Beliau dilahirkan pada hari Jum'at setelah shalat Jum'at 13 Syawwal 194 H<br />
<strong>Tempat lahir: </strong>Bukhara<br />
<strong>Masa kecil beliau:</strong> Bukhari dididik dalam keluarga yang berilmu. Bapaknya adalah seorang ahli hadits, akan tetapi dia tidak termasuk ulama yang banyak meriwayatkan hadits, Bukhari menyebutkan di dalam kitab tarikh kabirnya, bahwa bapaknya telah melihat Hammad bin Zaid dan Abdullah bin Al Mubarak, dan dia telah mendengar dari imam Malik, karena itulah dia termasuk ulama bermadzhab Maliki. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil, sehingga dia pun diasuh oleh sang ibu dalam kondisi yatim. Akan tetapi ayahnya meninggalkan Bukhari dalam keadaan yang berkecukupan dari harta yang halal dan berkah. Bapak Imam Bukhari berkata ketika menjelang kematiannya; "Aku tidak mengetahui satu dirham pun dari hartaku dari barang yang haram, dan begitu juga satu dirhampun hartaku bukan dari hal yang syubhat."<br />
Maka dengan harta tersebut Bukhari menjadikannya sebagai media untuk sibuk dalam hal menuntut ilmu.<br />
Ketika menginjak usia 16 tahun, dia bersama ibu dan kakaknya mengunjungi kota suci, kemudian dia tinggal di Makkah dekat dengan baitulah beberapa saat guna menuntut ilmu.<br />
<strong>Kisah hilangnya penglihatan beliau: </strong>Ketika masa kecilnya, kedua mata Bukhari buta. Suatu ketika ibunya bermimpi melihat Khalilullah Nabi Ibrahim 'Alaihi wa sallam berujar kepadanya; "Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yang kamu panjatkan kepada-Nya." Menjelang pagi harinya ibu imam Bukhari mendapati penglihatan anaknya telah sembuh. Dan ini merupakan kemuliaan Allah subhanahu wa ta'ala yang di berikan kepada imam Bukhari di kala kecilnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Perjalan beliau dalam menuntut ilmu</em></strong><strong></strong><br />
<strong>Kecerdasan dan kejeniusan beliau</strong><br />
kecerdasan dan kejeniusan Bukhari nampak semenjak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, sedikit sekali orang yang memiliki kelebihan seperti dirinya pada zamannya tersebut. Ada satu riwayat yang menuturkan tentang dirinya, bahwasanya dia menuturkan; "Aku mendapatkan ilham untuk menghafal hadits ketika aku masih berada di sekolah baca tulis." Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepadanya; "saat itu umurmu berapa?". Dia menjawab; "Sepuluh tahun atau kurang dari itu. Kemudian setelah lulus dari sekolah akupun bolak-balik menghadiri majelis hadits Ad-Dakhili dan ulama hadits yang lainnya. Ketika sedang membacakan hadits di hadapan murid-muridnya, Ad-Dakhili berkata; 'Sufyan meriwayatkan dari Abu Zubair dari Ibrahim.' Maka aku menyelanya; 'Sesungguhnya Abu Zubair tidak meriwayatkan dari Ibrahim.' Tapi dia menghardikku, lalu aku berkata kepadanya, 'kembalikanlah kepada sumber aslinya, jika anda punya.' Kemudian dia pun masuk dan melihat kitabnya lantas kembali dan berkata, 'Bagaimana kamu bisa tahu wahai anak muda?' Aku menjawab, 'Dia adalah Az Zubair. Nama aslinya Ibnu 'Adi yang meriwayatkan hadits dari Ibrahim.' Kemudian dia pun mengambil pena dan membenarkan catatannya. Dan dia pun berkata kepadaku, 'Kamu benar.' Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepada Bukhari; "Ketika kamu membantahnya berapa umurmu?". Bukhari menjawab, "Sebelas tahun."<br />
Hasyid bin Isma'il menuturkan: bahwasanya Bukhari selalu ikut bersama kami mondar-mandir menghadiri para masayikh Bashrah, dan saat itu dia masih anak kecil. Tetapi dia tidak pernah menulis (pelajaran yang dia simak), sehingga hal itu berlalu beberapa hari. Setelah berlalu 6 hari, kamipun mencelanya. Maka dia menjawab semua celaan kami; "Kalian telah banyak mencela saya, maka tunjukkanlah kepadaku hadits-hadits yang telah kalian tulis." Maka kami pun mengeluarkan catatan-catatan hadits kami. Tetapi dia menambahkan hadits yang lain lagi sebanyak lima belas ribu hadits. Dan dia membaca semua hadits-hadits tersebut dengan hafalannya di luar kepala. Maka akhirnya kami mengklarifikasi catatan-catatan kami dengan berpedoman kepada hafalannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Permulaannya dalam menuntut ilmu</strong><br />
Aktifitas beliau dalam menuntut ilmu di mulai semenjak sebelum menginjak masa baligh, dan hal itu di tunjang dengan peninggalan orang tuanya berupa harta, beliau berkata; 'aku menghabiskan setiap bulan sebanyak lima ratus dirham, yang aku gunakan untuk pembiaan menuntut ilmu, dan apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih eksis.'<br />
Dia bergegas mendatangi majelis-majelis ilmu, ketika dia sudah menghafal Al qur`an dan menghafal beberapa karya tulis para ulama, dan yang pertama kali karya tulis yang beliau hafal adalah buku Abdullah bin Al Mubarak, buku Waki' bin al Jarrah dalam masalah Sunan dan zuhud, dan yang lainnya. Sebagaimana beliau juga tidak meninggalkan disiplin ilmu dalam masalah fikih dan pendapat.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Rihlah beliau</em></strong><br />
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat mencolok dan sifat yang paling menonjol dari tabiat para ahlul hadits, karena posisi Bukhari dalam masalah ilmu ini merupakan satu kesatuan pada diri seorang ahlul hadits, maka dia pun mengikuti sunnah para pendahulunya dan dia pun meniti jalan mereka. Dia tidak puas dengan hanya menyimak hadits dari penduduk negrinya, sehingga tidak terelakkan lagi bagi dirinya untuk mengadakan dalam rangka menuntut ilmu, dia berkeliling ke negri-negri Islam. Dan pertama kali dia mengadakan perjalanannya adalah pada tahun 210 hijriah, yaitu ketika umurnya menginjak 16 tahun, pada tahun kepergiannya dalam rangka menunaikan ibadah haji bersama dengan ibundanya dan saudara tuanya.<br />
Negri-negri yang pernah beliau masuki adalah sebagai berikut;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khurasan dan daerah yang bertetangga dengannya</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bashrah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kufah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baghdad</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hijaz (Makkah dan Madinah)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syam</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Jazirah (kota-kota yang terletak di sekitar Dajlah dan eufrat)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mesir</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bukhari menuturkan tentang rihlah ilmiah yang dia jalani; 'Aku memasuki Syam, Mesir dan al Jazirah sebanyak dua kali, ke Bashrah sebanyak empat kali, dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun, dan aku tidak bisa menghitung berapa kali saya memasuki kawasan Kufah dan Baghdad bersama para muhadditsin.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Guru-guru beliau</em></strong><br />
Imam Bukhari berjumpa dengan sekelompk kalangan atba'ut tabi'in muda, dan beliau meriwayatkan hadits dari mereka, sebagaimana beliau juga meriwayatkan dengan jumlah yang sangat besar dari kalangan selain mereka. Dalam masalah ini beliau bertutur; ' aku telah menulis dari sekitar seribu delapan puluh jiwa yang semuanya dari kalangan ahlul hadits.<br />
Guru-guru imam Bukhari terkemuka yang telah beliau riwayatkan haditsnya;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu 'Ashim An Nabil</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Makki bin Ibrahim</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin 'Isa bin Ath Thabba'</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ubaidullah bin Musa</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad bin Salam Al Baikandi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Hambal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ishaq bin Manshur</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khallad bin Yahya bin Shafwan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ayyub bin Sulaiman bin Bilal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Isykab</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan masih banyak lagi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Murid-murid beliau</em></strong><br />
Al Hafidz Shalih Jazzarah berkata; ' Muhammad bin Isma'il duduk mengajar di Baghdad, dan aku memintanya untuk mendektekan (hadits) kepadaku, maka berkerumunlah orang-orang kepadanya lebih dari dua puluh ribu orang.<br />
Maka tidaklah mengherankan kalau pengaruh dari majelisnya tersebut menciptakan kelompok tokoh-tokoh yang cerdas yang meniti manhaj, dintara mereka itu adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al imam Abu al Husain Muslim bin al Hajjaj an Naisaburi (204-261), penulis buku shahih Muslim yang terkenal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu 'Isa At Tirmizi (210-279) penulis buku sunan At Tirmidzi yang terkenal</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Shalih bin Muhammad (205-293)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Bakr bin Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223-311), penulis buku shahih Ibnu Khuzaimah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Al Fadhl Ahmad bin Salamah An Naisaburi (286), teman dekat imam Muslim, dan dia juga memiliki buku shahih seperti buku imam Muslim.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Muhammad bin Nashr Al Marwazi (202-294)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafizh Abu Bakr bin Abi Dawud Sulaiman bin Al Asy'ats (230-316)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafizh Abu Al Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz Al Baghawi (214-317)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Hafizh Abu Al Qadli Abu Abdillah Al Husain bin Isma'il Al Mahamili (235-330)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Ma'qil al Nasafi (290)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Muhammad Hammad bin Syakir al Nasawi (311)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320)</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Karakter imam Bukhari</em></strong><br />
Meskipun Imam Bukhari sibuk dengan menuntut ilmu dan menyebarkannya, tetapi dia merupakan individu yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya, menegakkan keta'atan kepada Rabbnya, terpancar pada dirinya ciri-ciri seorang wali yang terpilih dan orang shalih serta berbakti, yang dapat menciptakan karismatik di dalam hati dan kedudukan yang mempesona di dalam jiwa.<br />
Dia merupakan pribadi yang banyak mengerjakan shalat, khusu' dan banyak membaca al Qur`an.<br />
Muhammad bin Abi Hatim menuturkan: 'dia selalu melaksanakan shalat di waktu sahur sebanyak tiga belas raka'at, dan menutupnya dengan melaksanakan shalat witir dengan satu raka'at'<br />
Yang lainnya menuturkan; ' Apabila malam pertama di bulan Ramadlan, murid-murid imam Bukhari berkumpul kepadanya, maka dia pun meminpin shalat mereka. Di setiap rak'at dia membaca dua puluh ayat, amalan ini beliau lakukan sampai dapat mengkhatamkan Al qur`an.<br />
Beliau adalah sosok yang gemar menafkahkan hartanya, banyak berbuat baik, sangat dermawan, tawadldlu'Â dan wara'.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Persaksian para ulama terhadap beliau</em></strong><br />
Sangat banyak sekali para ulama yang memberikan kesaksian atas keilmuan imam Bukhari, diantara mereka ada yang dari kalangan guru-gurunya dan teman-teman seperiode dengannya. Adapun periode setelah meninggalnya bukhari sampai saat ini, kedudukan imam Bukhari selalu bersemayam di dalam relung hati kaum muslimin, baik yang berkecimpung dalam masalah hadits, bahkan dari kalangan awwam kaum muslimin sekali pun memberikan persaksian atas keagungan beliau.<br />
Diantara para tokoh ulama yang memberikan persaksian terhadap beliau adalah;</span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Bakar ibnu Khuzaimah telah memberikan kesaksian terhadap Imam Bukhari dengan mengatakan: "Di kolong langit ini tidak ada orang yang lebih mengetahui hadits dari Muhammad bin Isma'il."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">'Abdan bin 'Utsman Al Marwazi berkata; 'aku tidak pernah melihat dengan kedua mataku, seorang pemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini.' Saat itu telunjuknya diarahkan kepada Bukhari</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Qutaibah bin Sa'id menuturkan; 'aku duduk bermajelis dengan para ahli fikih, orang-orang zuhud dan ahli ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat semenjak aku dapat mencerna ilmu orng yang seperti Muhammad bin Isma'il. Dia adalah sosok pada zamannya seperti 'Umar di kalangan para sahabat. Dan dia berkata; ' kalau seandainya Muhammad bin Isma'il adalah seorang sahabat maka dia merupakan ayat.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahmad bin Hambal berkata; Khurasan tidak pernah melahirkan orang yang seperti Muhammad bin Isma'il.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair menuturkan; kami tidak pernah melihat orang yang seperti Muhammad bin Ism'ail</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bundar berkata; belum ada seorang lelaki yang memasuki Bashrah lebih mengetahui terhadap hadits dari saudara kami Abu Abdillah.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Hatim ar-Razi berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yang hafal hadits melebihi Muhammad bin Isma'il, juga belum pernah ada orang yang pergi dari kota tersebut menuju Irak yang melebihi kealimannya."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muslim (pengarang kitab Sahih) berkata ketika Bukhari menyingkap satu cacat hadits yang tidak di ketahuinya; "Biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan dokter hadits dalam masalah ilat hadits."</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi."</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Hasil karya beliau</em></strong><strong></strong><strong></strong><br />
Diantara hasil karya Imam Bukhari adalah sebagai berikut :<br />
- Al Jami' as Sahih (Sahih Bukhari)<br />
- Al Adab al Mufrad.<br />
- At Tarikh ash Shaghir.<br />
- At Tarikh al Awsath.<br />
- At Tarikh al Kabir.<br />
- At Tafsir al Kabir.<br />
- Al Musnad al Kabir.<br />
- Kitab al 'Ilal.<br />
- Raf'ul Yadain fi ash Shalah.<br />
- Birru al Walidain.<br />
- Kitab al Asyribah.<br />
- Al Qira`ah Khalfa al Imam.<br />
- Kitab ad Dlu'afa.<br />
- Usami ash Shahabah.<br />
- Kitab al Kuna.<br />
- Al Hbbah<br />
- Al Wihdan<br />
- Al Fawa`id<br />
- Qadlaya ash Shahabah wa at Tabi'in<br />
- Masyiikhah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;"></span></span><br />
<div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;"><strong style="background-color: white;">DAFTAR KITAB :</strong></span></span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Permulaan Wahyu</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Iman</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Ilmu</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Wudhu'</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Mandi</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Haid</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Tayammum</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Salat</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Waktu-Waktu Salat</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Adzan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Salat Jumat</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Haji</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Puasa</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Salat Tarawih [dan I'tikaf]</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Jual Beli</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Salam (Tempah, Pemesanan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Syuf'ah (Penyewaan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Ijarah (Upah)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Wakalah (Perwakilan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab tentang Berladang dan Bercocok Tanam</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Distribusi Air (Pengairan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Masalah Hutang</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab dalam Perselisihan (Pertengkaran)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Luqathah (Barang Temuan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab tentang Perbuatan-Perbuatan Zalim</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Syirkah (Perseroan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Pegadaian</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Pembebasan Budak</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Hibah (Hadiah) dan Keutamaannya</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Syahadah (Persaksian)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Perdamaian</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Persyaratan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Wasiat</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Jihad dan Ekspedisi</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Permulaan Makhluk</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Manaqib (Biografi)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Berbagai Keutamaan Shahabat-Shahabat Nabi</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Perang</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Tafsir</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Nikah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Thalaq</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Nafkah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Makanan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Akikah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Sembelihan-Sembelihan, Berburu, dan Membacakan Bismillah atas Hewan Buruan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Korban-Korban</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Minuman</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Musibah Sakit</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Pengobatan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Mengenai Makanan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Adab (Budi Pekerti)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Isti`dzan (Memohon Izin)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Do'a-Do'a</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Kalimat-Kalimat yang Melunakkan Hati</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Ketentuan Allah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Sumpah dan Nadzar</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Kafarat Sumpah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Faraidh (Hukum Waris)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Had (Pidana) dan Apa yang Harus Dihindari dari Had</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab yang Menjelaskan Orang-Orang yang Diperangi Terdiri dari Orang-Orang Kafir dan Orang-Orang yang Harus Diperangi dari Orang-Oang Murtad Sehingga Mereka Meninggal Dunia</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Diyat (Tebusan Kejahatan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Orang-Orang Murtad dan Orang-Orang yang Menentang Diminta Bertaubat, dan Peperangan Terhadap Mereka.</span></span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Pemaksaan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Helah (Upaya Tersembunyi)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Tafsir Mimpi.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Fitnah-Fitnah (Ujian/Siksaan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Hukum-Hukum</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Harapan Jauh (Angan-Angan)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Berpegang kepada Qur'an dan Sunnah</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 21px;">Kitab Tauhid</span></span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #66bb33; line-height: 21px;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><em>Wafat beliau</em></strong><br />
Imam Bukhari keluar menuju Samarkand, Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya beliau meninggal pada hari sabtu tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Semoga Allah selalu merahmatinya dan ridla kepadanya.</span><br />
</span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><br />
</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-31189623637704032122011-09-15T11:04:00.000-07:002011-09-15T11:04:10.059-07:0001. Kitab Permulaan Wahyu ( Shohih Bukhari)<div style="text-align: right;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgtznQG_qjKKWalJz_o5RmDioxlzkXaxDnuVbbMAORqiofnDJnWfK2SIRaP8k0Yhl2DLQn04z09YgaRSAiTICUxUxGo-kCrYGrCeRrZ14iabKoLl8eZYvlX0HLyyYhMgc_C6uiKfTENwI/s1600/buqhori.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgtznQG_qjKKWalJz_o5RmDioxlzkXaxDnuVbbMAORqiofnDJnWfK2SIRaP8k0Yhl2DLQn04z09YgaRSAiTICUxUxGo-kCrYGrCeRrZ14iabKoLl8eZYvlX0HLyyYhMgc_C6uiKfTENwI/s320/buqhori.jpg" width="223" /></a></div><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Bab (01): Permulaan Wahyu</b></span></div><br />
<div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13; font-size: large;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13;"><b>حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ</b></span></div></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13;"><b>قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ</b></span></div></div><div style="text-align: right;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">(01) : Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا</span></div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا</span></div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(02) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Aisyah Ibu Kaum Mu'minin, bahwa Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya wahyu turun kepada engkau?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng dan cara ini yang paling berat buatku, lalu terhenti sehingga aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang diucapkannya". Aisyah berkata: "Sungguh aku pernah melihat turunnya wahyu kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari yang sangat dingin lalu terhenti, dan aku lihat dahi Beliau mengucurkan keringat."</span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-52723413534913889992011-09-15T10:27:00.000-07:002011-10-03T10:29:00.213-07:0001. Kitab Mukadimah ( Sunan Ibnumajah )<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/20765_310982185834_246817595834_3581231_2289856_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/20765_310982185834_246817595834_3581231_2289856_a.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #073763;"><br />
</span></b></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #274e13; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Bab 01: Mengikuti sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam </b></span></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #274e13; font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br />
</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #38761d;"></span><br />
<div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُو</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">ا</span></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11px;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif;">(01) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata; telah menceritakan kepada kami Syarik dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang aku perintahkan maka ambillah, dan apa yang aku larang maka tinggalkanlah."</i></span></div></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَخُذُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَانْتَهُو</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">ا</span></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(02) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah ia berkata; telah memberitakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para Nabinya. Jika aku perintahkan kepada kalian terhadap suatu perkara maka laksanakanlah semampu kalian, dan jika aku larang kalian dari suatu perkara maka jauhilah."</i></span></div></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ</span></div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(03) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dan Waki' dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa menta'atiku maka ia telah ta'at kepada Allah dan barangsiapa durhaka kepadaku maka ia telah durhaka kepada Allah."</i></span></div></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ قَالَ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سَمِعَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا لَمْ يَعْدُهُ وَلَمْ يُقَصِّرْ دُونَهُ</span></div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(04) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair berkata, telah menceritakan kepada kami Zakaria bin 'Adi dari Ibnu Mubarak dari Muhammad bin Suqah dari <i>Abu Ja'far ia berkata; " Ibnu Umar Jika mendengar sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia tidak melewatkannya dan tidak pula sibuk dengan yang lainnya."</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<br />
<div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;">حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى بْنِ سُمَيْعٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَفْطَسُ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُرَشِيِّ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;">خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَذْكُرُ الْفَقْرَ وَنَتَخَوَّفُهُ فَقَالَ أَالْفَقْرَ تَخَافُونَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا صَبًّا حَتَّى لَا يُزِيغَ قَلْبَ أَحَدِكُمْ إِزَاغَةً إِلَّا هِيهْ وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;">قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ صَدَقَ وَاللَّهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَنَا وَاللَّهِ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large; font-weight: bold;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(05) : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar Ad Dimasyqi berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa bin Sumai' berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sulaiman Al Afthas dari Al Walid bin Abdurrahman Al Jurasyi dari Jubair bin Nufair dari <i>Abu Darda` ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami, sementara kami sedang memperbincangkan masalah kefaqiran dan kami merasa takut darinya. Lalu beliau bersabda: " Apakah kalian takut kepada kemiskinan? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan diberikan kepada kalian dunia, hingga hati salah seorang dari kalian tidak bisa berpaling kecuali akan menemuinya. Sungguh, telah aku tinggalkan untuk kalian perkara terang benderang, malam dan siangnya sama." Abu Darda` berkata; "Demi Allah benar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meniggalkan bagi kita perkara yang terang benderang, malam dan siangnya sama."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(06) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah dari Bapaknya ia berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku mendapat pertolongan. Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga terjadi hari kiamat."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَلْقَمَةَ نَصْرُ بْنُ عَلْقَمَةَ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ الْأَسْوَدِ وَكَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ الْحَضْرَمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَوَّامَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهَا مَنْ خَالَفَهَ</span>ا</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(07) : Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Alqamah Nashr bin Alqamah dari Umair Al Aswad dan Katsir bin Murrah Al Hadlrami dari Abu Hurairah berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang tegar berdiri di atas perintah Allah, tidak akan membahayakan mereka orang yang menyelisihinya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْجَرَّاحُ بْنُ مَلِيحٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ زُرْعَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عِنَبَةَ الْخَوْلَانِيَّ وَكَانَ قَدْ صَلَّى الْقِبْلَتَيْنِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ اللَّهُ يَغْرِسُ فِي هَذَا الدِّينِ غَرْسًا يَسْتَعْمِلُهُمْ فِي طَاعَتِهِ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(08) : Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Al Jarrah bin Malih berkata, telah menceritakan kepada kami Bakr bin Zur'ah ia berkata; aku mendengar Abu 'Inabah Al Khaulani dan ia adalah sahabat yang mengalami shalat menghadap dua kiblat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; <i>Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Allah akan senantiasa menanam tanaman (pembaharu) dalam agama ini, yang akan Ia arahkan untuk ketaatan kepada-Nya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ كَاسِبٍ حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَامَ مُعَاوِيَةُ خَطِيبًا فَقَالَ أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا وَطَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرُونَ عَلَى النَّاسِ لَا يُبَالُونَ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلَا مَنْ نَصَرَهُ</span>مْ</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(09) : Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Humaid bin Kasib berkata, telah menceritakan kepada kami Al Qasim bin Nafi' berkata, telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Arthah dari 'Amru bin Syu'aib dari Bapaknya ia berkata; <i>Mu'awiyah berdiri khutbah, ia lalu berkata; "Mana para ulama kalian? Mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Tidak akan terjadi hari kiamat hingga sekelompok dari ummatku menang di atas semua manusia, mereka tidak menghiraukan orang yang menghinakannya dan tidak pula orang yang menolongnya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ شُعَيْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ بَشِيرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ عَنْ ثَوْبَانَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(10) : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Basyir dari Qatadah dari Abu Qilabah dari Abu Asma` Ar Rahabi dari Tsauban berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Akan senantiasa ada sekelompk dari umatku yang ditolong di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menyelisihinya hingga datang keputusan Allah."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ قَالَ سَمِعْتُ مُجَالِدًا يَذْكُرُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَّ خَطًّا وَخَطَّ خَطَّيْنِ عَنْ يَمِينِهِ وَخَطَّ خَطَّيْنِ عَنْ يَسَارِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ فِي الْخَطِّ الْأَوْسَطِ فَقَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">{ وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ }</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(11) : Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Abdullah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar ia berkata; aku mendengar Mujalid menyebutkan dari Asy Sya'bi dari J<i>abir bin Abdullah ia berkata; "Kami berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu membuat satu garis, kemudian membuat dua garis di sisi kanannya dan dua garis lagi di sisi kirinya. Kemudian beliau meletakkan tangannya di garis yang tengah seraya bersabda: " Inilah jalan Allah." Kemudian beliau membaca ayat ini: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bab 02: </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengagungkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam </span></span></b></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ جَابِرٍ عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ الْكِنْدِيِّ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُوشِكُ الرَّجُلُ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ يُحَدَّثُ بِحَدِيثٍ مِنْ حَدِيثِي فَيَقُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا وَجَدْنَا فِيهِ مِنْ حَلَالٍ اسْتَحْلَلْنَاهُ وَمَا وَجَدْنَا فِيهِ مِنْ حَرَامٍ حَرَّمْنَاهُ أَلَّا وَإِنَّ مَا حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلُ مَا حَرَّمَ اللَّ</span>هُ</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(12) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid Ibnu Al Hubab dari Mu'awiyah bin Shalih berkata, telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Jabir dari Al Miqdam bin Ma'dikarib Al Kindi berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Dikhawatirkan seseorang bersandaran di tempat duduknya, diceritakan kepadanya sebuah hadits dariku, namun ia berkata; 'Antara kami dan kalian adalah kitabullah 'azza wajalla. Apa yang kami temukan yang halal darinya maka kami menghalalkannya dan apa yang kami temukan yang haram darinya, maka kami mengharamkannya.' Ketahuilah, sesungguhnya apa yang diharamkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seperti yang diharamkan Allah."</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ فِي بَيْتِهِ أَنَا سَأَلْتُهُ عَنْ سَالِمٍ أَبِي النَّضْرِ ثُمَّ مَرَّ فِي الْحَدِيثِ قَالَ أَوْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِيهِ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ يَأْتِيهِ الْأَمْرُ مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللَّهِ اتَّبَعْنَاهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(13) : Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah -aku bertanya kepadanya di rumahnya- dari Salim Abu Al Nadlr -kemudian ia membaca sebuah hadits-, ia berkata; atau Zaid bin Aslam dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Bapaknya berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, salah seorang dari kalian akan ditemui dalam keadaan duduk bersandaran di tempat duduknya, lalu datang kepadanya perintah dan laranganku, namun ia berkata; 'Aku tidak mengetahui, apa yang kami jumpai dalam kitabullah, maka kami mengikutinya.'"</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو مَرْوَانَ مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعُثْمَانِيُّ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(14) : Telah menceritakan kepada kami Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf dari Bapaknya dari Al Qasim bin Muhammad dari <i>Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami yang tidak termasuk darinya maka dia tertolak."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحِ بْنِ الْمُهَاجِرِ الْمِصْرِيُّ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ خَاصَمَ الزُّبَيْرَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شِرَاجِ الْحَرَّةِ الَّتِي يَسْقُونَ بِهَا النَّخْلَ فَقَالَ الْأَنْصَارِيُّ سَرِّحْ الْمَاءَ يَمُرُّ فَأَبَى عَلَيْهِ فَاخْتَصَمَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْقِ يَا زُبَيْرُ ثُمَّ أَرْسِلْ الْمَاءَ إِلَى جَارِكَ فَغَضِبَ الْأَنْصَارِيُّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ كَانَ ابْنَ عَمَّتِكَ فَتَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا زُبَيْرُ اسْقِ ثُمَّ احْبِسْ الْمَاءَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى الْجَدْرِ قَالَ فَقَالَ الزُّبَيْرُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَحْسِبُ هَذِهِ الْآيَةَ نَزَلَتْ فِي ذَلِكَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">{ فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(15) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laist bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair <i>bahwasanya Abdullah bin Az Zubair menceritakan kepadanya, bahwa seorang laki-laki Anshar mendebat Az Zubair di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah pengairan yang biasa mereka gunakan untuk menyiram pohon kurma. Orang Anshar itu berkata; "Biarkan air itu lewat, " tetapi Az Zubair tidak mengindahkannya. Maka terjadilah perdebatan di antara keduanya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: " Airilah (kebunmu) wahai Zubair, setelah itu Alirkan air tersebut untuk tetanggamu." Tetapi orang Anshar tersebut marah seraya berkata; "Ya Rasulullah, apakah karena dia anak pamanmu?" Maka berubahlah wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Hai Zubair, airilah (kebunmu), setelah itu tahan airnya agar ia kembali ke asalnya." Abdullah bin Zubair berkata; Maka Zubair berkata: "Demi Allah saya mengira bahwa ayat ini turun dalam kejadian tersebut: "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى النَّيْسَابُورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ أَنْ يُصَلِّينَ فِي الْمَسْجِدِ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">فَقَالَ ابْنٌ لَهُ إِنَّا لَنَمْنَعُهُنَّ فَغَضِبَ غَضَبًا شَدِيدًا وَقَالَ أُحَدِّثُكَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ إِنَّا لَنَمْنَعُهُنَّ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(16) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya An Naisaburi berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar berkata; <i>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Janganlah kalian melarang hamba perempuan Allah untuk shalat di masjid." Lalu seorang anaknya berkata; "Sungguh, kami akan melarang mereka." Maka Ibnu Umar pun marah besar seraya menghardik; "Aku bacakan kepada kalian hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun engkau katakan; 'Sungguh, kami akan melarang mereka.'"</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ ثَابِتٍ الْجَحْدَرِيُّ وَأَبُو عَمْرٍو حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا إِلَى جَنْبِهِ ابْنُ أَخٍ لَهُ فَخَذَفَ فَنَهَاهُ وَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا فَقَالَ إِنَّهَا لَا تَصِيدُ صَيْدًا وَلَا تَنْكِي عَدُوًّا وَإِنَّهَا تَكْسِرُ السِّنَّ وَتَفْقَأُ الْعَيْنَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَالَ فَعَادَ ابْنُ أَخِيهِ فَخَذَفَ فَقَالَ أُحَدِّثُكَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا ثُمَّ عُدْتَ تَخْذِفُ لَا أُكَلِّمُكَ أَبَدًا</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(17) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad binTsabit Al Jadari dan Abu 'Amru Hafsh bin Umar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, <i>telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa salah seorang dari keponakannya duduk di sampingnya, kemudian ia mengetapel. Maka ia pun mencegahnya seraya berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya. Beliau bersabda: "Tindakan itu tidak dapat memburu buruan, dan tidak pula menghancurkan musuh. Ia hanya memecahkan gigi dan mencungkil mata."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنِي بُرْدُ بْنُ سِنَانٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ قَبِيصَةَ عَنْ أَبِيهِ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ الْأَنْصَارِيَّ النَّقِيبَ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزَا مَعَ مُعَاوِيَةَ أَرْضَ الرُّومِ فَنَظَرَ إِلَى النَّاسِ وَهُمْ يَتَبَايَعُونَ كِسَرَ الذَّهَبِ بِالدَّنَانِيرِ وَكِسَرَ الْفِضَّةِ بِالدَّرَاهِمِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَأْكُلُونَ الرِّبَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَبْتَاعُوا الذَّهَبَ بِالذَّهَبِ إِلَّا مِثْلًا بِمِثْلٍ لَا زِيَادَةَ بَيْنَهُمَا وَلَا نَظِرَةً</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">فَقَالَ لَهُ مُعَاوِيَةُ يَا أَبَا الْوَلِيدِ لَا أَرَى الرِّبَا فِي هَذَا إِلَّا مَا كَانَ مِنْ نَظِرَةٍ فَقَالَ عُبَادَةُ أُحَدِّثُكَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُحَدِّثُنِي عَنْ رَأْيِكَ لَئِنْ أَخْرَجَنِي اللَّهُ لَا أُسَاكِنُكَ بِأَرْضٍ لَكَ عَلَيَّ فِيهَا إِمْرَةٌ فَلَمَّا قَفَلَ لَحِقَ بِالْمَدِينَةِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مَا أَقْدَمَكَ يَا أَبَا الْوَلِيدِ فَقَصَّ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ وَمَا قَالَ مِنْ مُسَاكَنَتِهِ فَقَالَ ارْجِعْ يَا أَبَا الْوَلِيدِ إِلَى أَرْضِكَ فَقَبَحَ اللَّهُ أَرْضًا لَسْتَ فِيهَا وَأَمْثَالُكَ وَكَتَبَ إِلَى مُعَاوِيَةَ لَا إِمْرَةَ لَكَ عَلَيْهِ وَاحْمِلْ النَّاسَ عَلَى مَا قَالَ فَإِنَّهُ هُوَ الْأَمْرُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(18) : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah berkata, telah menceritakan kepadaku Burd bin Sinan dari Ishaq bin Qabishah dari Bapaknya berkata; <i>Ubadah bin Shamit Al Anshari adalah seorang komandan dan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ikut berperang bersama Mu'awiyah di bumi Romawi. Dia memperhatikan orang-orang yang sedang melakukan jual beli pecahan emas dengan dinar dan pecahan perak dengan dirham. Kemudian ia berseru; "Hai manusia, sesungguhnya kalian telah memakan riba, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali sebanding, tidak ada kelebihan dan tidak ada penangguhan antara keduanya." Mu'awiyah berkata kepadanya; "Wahai Abul Walid saya tidak memandang riba dalam transaksi ini, kecuali dalam penangguhannya! " Ubadah menjawab; "Aku sampaikan kepadamu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun engkau berpendapat dengan pandanganmu sendiri. Sungguh, sekiranya Allah mengeluarkanku, maka aku tidak akan tinggal di wilayah kekuasaanmu meski aku di bawah perintahmu." Ketika kembali ke Madinah ia bertemu Umar bin Khaththab, lalu Umar berkata kepadanya, "Hai Abul Walid, apa yang membuatmu datang ke sini? Lalu ia ceritakan kisah tersebut kepada Umar, dan ia tidak bercerita tentang tempat tinggalnya. Umar pun berkata: "Hai Abul Walid, kembalilah ke negerimu. Sungguh, Allah akan membuat satu negeri menjadi hina tanpa keberadaanmu dan orang-orang sepertimu." Kemudian Umar menulis surat untuk Mu'awiyah; "Engkau tidak berhak memerintahnya, dan ajaklah manusia mengikuti apa yang dikatakannya, karena dia di atas kebenaran."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الْخَلَّادِ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ أَنْبَأَنَا عَوْنُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَظُنُّوا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي هُوَ أَهْنَاهُ وَأَهْدَاهُ وَأَتْقَاهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(19) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Al Khallad Al Bahili berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu 'Ajlan berkata, telah memberitahukan kepada kami '<i>Aun bin Abdullah dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata; " Jika aku bacakan kepada kalian sebuah hadits dari Rasulullah, maka anggaplah bahwa Rasulullah yang menyampaikannya, dia yang memberi petunjuk dan dia yang berwasiat takwa."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا فَظُنُّوا بِهِ الَّذِي هُوَ أَهْنَاهُ وَأَهْدَاهُ وَأَتْقَاهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(20) : Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abul Bahktari dari <i>Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali bin Abu Thalib ia berkata; " Apabila aku bacakan kepada kalian sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka anggaplah bahwa Rasulullah yang menyampaikannya, dia yang memberi petunjuk dan dia yang berwasiat takwa."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفُضَيْلِ حَدَّثَنَا الْمَقْبُرِيُّ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا أَعْرِفَنَّ مَا يُحَدَّثُ أَحَدُكُمْ عَنِّي الْحَدِيثَ وَهُوَ مُتَّكِئٌ عَلَى أَرِيكَتِهِ فَيَقُولُ اقْرَأْ قُرْآنًا مَا قِيلَ مِنْ قَوْلٍ حَسَنٍ فَأَنَا قُلْتُهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(21) : Telah menceritakan kepada kami Ali Ibnul Mundzir berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammmad bin Fudlail berkata, telah menceritakan kepada kami Al Maqburi dari Kakeknya dari Abu Hurairah dari <i>Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sungguh akan aku beritahukan, ada seseorang dari kalian yang tidak mau menyampaikan haditsku. Sambil bersandar di tempat duduknya ia berkata; 'Bacalah Al Qur'an, semua yang dikatakan (dalam Al-Qur'an) berupa perkataan yang baik maka akupun mengatakannya."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادِ بْنِ آدَمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَالَ لِرَجُلٍ يَا ابْنَ أَخِي إِذَا حَدَّثْتُكَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا فَلَا تَضْرِبْ لَهُ الْأَمْثَالَ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَالَ أَبُو الْحَسَنِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْكَرَابِيسِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ مِثْلَ حَدِيثِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ</span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">(22) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad bin Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Syu'bah dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah. Menurut jalur lain; Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari berkata, telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru dari <i>Abu Salamah bahwa Abu Hurairah pernah berkata kepada seseorang; "Hai keponakanku, jika aku bacakan kepadamu sebuah hadits dari Rasulullah, maka janganlah kamu membuat perumpamaan selainnya." Abul Hasan berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abdullah Al Karabisi berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'd dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah sebagaimana hadits Ali Radliallahu Ta'ala 'anhu."</i></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #274e13; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Bab 03: Bersikap hati-hati dalam menyampaikan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam </b></span></div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #38761d; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-size: large;">حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ الْبَطِينُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d; font-size: large;">مَا أَخْطَأَنِي ابْنُ مَسْعُودٍ عَشِيَّةَ خَمِيسٍ إِلَّا أَتَيْتُهُ فِيهِ قَالَ فَمَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ بِشَيْءٍ قَطُّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَانَ ذَاتَ عَشِيَّةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَكَسَ قَالَ فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ فَهُوَ قَائِمٌ مُحَلَّلَةً أَزْرَارُ قَمِيصِهِ قَدْ اغْرَوْرَقَتْ عَيْنَاهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ قَالَ أَوْ دُونَ ذَلِكَ أَوْ فَوْقَ ذَلِكَ أَوْ قَرِيبًا مِنْ ذَلِكَ أَوْ شَبِيهًا بِذَلِكَ</span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">(23) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Ibnu 'Aun berkata, telah menceritakan kepada kami Muslim Al Bathin dari Ibrahim At Taimi dari Bapaknya dari 'Amru bin Maimun ia berkata; <i>Tidaklah Ibnu Mas'ud menyalahkanku di malam kamis, melainkan aku mendatanginya. -'Amru bin Maimun berkata; - Aku tidak mendengarnya mengatakan sesuatu pun dari hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian pada suatu malam dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;, maka dia menunduk. -'Amru bin Maimun berkata; - Aku lalu memandang kepadanya, ia waktu itu sedang berdiri sambil mengancingkan kancing-kancing jubahnya, airmatanya bercucuran dan urat lehernya naik turun. Dia berkata: "Atau selain itu, atau di atas itu, atau dekat dari itu, atau serupa dengan itu."</i></span></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4651640649059987437.post-41859119940412774182011-09-06T09:27:00.000-07:002011-09-06T09:27:43.806-07:00Hukum Cincin Emas Bagi Pria<span class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="cincin-emas-bagi-pria" height="150" src="http://rumaysho.com/images/stories/cincin-emas-bagi-pria.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" width="200" />Kita saksikan sebagian pria masih saja menggunakan <span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">cincin dari emas karena menganggap bolehnya. Kita dapat temui misalnya pada cincin pernikahan. Apakah benar cincin emas diperbolehkan bagi laki-laki?</span></span></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Perlu diketahui bahwa para ulama berijma’ (sepakat) akan haramnya penggunaan emas sebagai perhiasan (seperti kalung dan cincin) bagi laki-laki.</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalilnya adalah hadits berikut ini,</span></div><div dir="RTL" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; line-height: 12px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>عَنْ أَبِي مُوسَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُحِلَّ الذَّهَبُ وَالْحَرِيرُ لِإِنَاثِ أُمَّتِي وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُورِهَا</b></span></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa</span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> sallam bersabda, ‘</span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria’</em></span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">.” (HR. An Nasai no. 5148 dan Ahmad 4/392. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini</span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shahih</em></span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">)</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sedangkan secara khusus mengenai cincin emas terjadi ijma’ (kesepakatan) para ulama dalam hal ini akan haramnya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari dan selainnya,</span></span></div><div dir="RTL" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>نَهَى عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ</b></span></span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang cincin emas (bagi laki-laki)</em></span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">”. (HR. Bukhari no. 5863 dan Muslim no. 2089). Sudah dimaklumi bahwa asal larangan adalah haram.</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Imam Nawawi </span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah </em></span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">berkata dalam Syarh Shahih Muslim (14/32), “Emas itu haram bagi laki-laki berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama.” Dalam kitab yang sama (14/65), Imam Nawawi juga berkata, “Para ulama kaum muslimin sepakat bahwa cincin emas halal bagi wanita. Sebaliknya mereka juga sepakat bahwa cincin emas haram bagi pria.”</span></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0in; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam Al Majmu’, Imam Nawawi </span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah </em></span><span lang="id-ID" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">berkata, “Dibolehkan bagi para wanita yang telah menikah dan selainnya untuk mengenakan cincin perak sebagaimana dibolehkan cincin emas bagi mereka. Hal ini termasuk perkara yang disepakati oleh para ulama dan tidak ada khilaf di dalamnya.” </span></span></div>Pusat Ilmu Islamhttp://www.blogger.com/profile/02878115415031944170noreply@blogger.com1