Rabu, 12 Oktober 2011
Kenapa Agak Lama Membujang
Posted On 09.11 by Pusat Ilmu Islam | 5 komentar |
Syaikh Muhammad al-Munqadir terkenal akan kehidupan membujangnya yang sangat lama. Bukan apa-apa, ia sangat miskin. Ia tidak memiliki harta untuk membayar mahar pernikahannya. Bayangkan, ia hanya memiliki pakaian yang melekat di badannya dan sebuah tempat tidur yang usang. Tetapi, ia ridha dan menjalaninya sebagai ujian dari Allah SWT.
“Terima kasih, ya Allah. Aku masih selalu diberi kesehatan yang membuatku bisa terus-menerus beribadah dan bermunajat kepada-Mu,” {doa Syeh Muhammad al-Munqadir suatu hari.}
PENCURI YANG TERCURI
Posted On 09.01 by Pusat Ilmu Islam | 2 komentar |
Malik ibn Dinar adalah seorang periwayat hadis dari generasi tabi’in. Ia orang miskin. Sangat miskin. Tidak ada barang berharga di rumahnya. Jelas, jika ada pencuri memasuki rumahnya, itu adalah keputusan yang sangat salah. Seperti pencuri yang satu ini. Saya nukilkan kisah Malik dan si pencuri dari buku Qashash min Siyar al-Musytaq al-Jannah (Kisah Para perindu Surga) karya Muhammad ibn Hamid Abdul Wahhab.
Suatu malam, pencuri itu memasuki rumah Malik ibn Dinar. Ia mencari-cari barangkali ada barang berharga yang bisa dicuri. Semua ruangan dimasuki. Malik ibn Dinar yang saat itu sedang mengerjakan shalat di kamarnya tahu jika ada yang masuk ke rumahnya.
Selasa, 11 Oktober 2011
Khalifah Umar Bin Khatab dan Gubernur Miskin
Posted On 08.56 by Pusat Ilmu Islam | 5 komentar |
Khalifah Umar bin Khattab berniat menggantikan gubernur Syam yang semula dipercayakan kepada Muawiyah. Penggantinya yang diinginkan Khalifah adalah Said bin Amir Al-Jumahi. “Aku ingin memberimu amanah menjadi gubernur,” kata Umar kepada Said. Said berkata, “Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah, wahai Amirul Mukminin. Kalian mengalungkan amanah ini di leherku kemudian kalian tinggal aku.” Umar mengira bahwa Said menginginkan gaji, “Kalau begitu, kita berikan untukmu gaji.” Said menjawab, “Allah telah memberiku rizki yang cukup bahkan lebih dari yang kuinginkan.”
Begitulah kursi gubernuran yang ditolak oleh Said dengan halus. Walau akhirnya dia harus menunjukkan ketaatannya kepada Khalifah dengan menaati keinginan Umar yang tetap bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Akhirnya hari yang ditentukan untuk keberangkatannya ke Syam tiba. Dari Madinah dia berangkat beserta istrinya menuju tempat tugasnya yang baru.
Senin, 10 Oktober 2011
Lima Wasiat Abu Bakar Ash-Shiddiq
Posted On 08.46 by Pusat Ilmu Islam | 0 komentar |
Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata, ”Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”
Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ”Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.
Minggu, 09 Oktober 2011
Sedekah yang Salah Alamat
Posted On 08.37 by Pusat Ilmu Islam | 6 komentar |
Suatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka, “Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah!’ Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’
Aurat Kaum Wanita
Posted On 08.04 by Pusat Ilmu Islam | 2 komentar |
1. Bulu kening
Menurut Bukhari “Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur (menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening)”
Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari
2. Kaki ( tumit kaki )
“Dan janganlah mereka ( perempuan ) membentakkan kaki ( atau mengangkatnya) agar diketahui perrhiasan yang mereka sembunyikan” An-Nur : 31
(1). menampakkan kaki (2). menghayungkan / melenggokkan badan mengikut hentakkan kaki
3. Wangian
” Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina “. Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban
4. Dada
“Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka”. An-Nur : 31
5. Gigi
“Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya”. Riwayat At-Thabrani “Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik,yang merubah ciptaan Allah”.Riwayat Bukhari dan Muslim
6. Muka dan leher
“Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu “
(a). bersolek ( make-up ) (b). menurut Maqatil : Sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah
7. Muka dan Tangan
“Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma ! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaidh tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja”. Riwayat Muslim dan Bukhari
8. Tangan
“Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya”. Riwayat At Tabrani dan Baihaqi
9. Mata
“Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya”. An Nur : 31
Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan yang pertama, ada pun pandangan seterusnya tidak dibenarkan “. Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi
10. Mulut ( suara )
“Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik“. Al Ahzab : 32
” Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi “. Riwayat Ibn Majah
11. Kemaluan
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (jangan berzina)”. An Nur : 31
“Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (tidak berzina) dan menta’ati suaminya, maka masuklah ia kedalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya”. Riwayat Al Bazzar
“Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan dirumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah”. Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah
12. Pakaian
“Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhirat nanti”. Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah
“Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya”. Riwayat Bukhari dan Muslim
(a). Berpakaian tipis / jarang (b). Berpakaian ketat / membentuk (c). Berpakaian berbelah / membuka bahagian-bahagian tertentu
“Hai nabi-nabi katakanalah kepada isteri-isterimu, anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab ( baju labuh dan loggar ) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” Al Ahzab : 59
13. Rambut
“Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya”. Riwayat Bukhari dan Muslim.
14. “Bagi wanita-wanita yang memelihara dirinya dan menta’ati suaminya, segala makhluk, burung yang terbang, ikan dilaut, malaikat dilangit, matahari dan bulan dan lain-lain memohon keampunan Allah untuknya”
Wassalam
Sabtu, 08 Oktober 2011
Di Bawah Mizab Ka’bah
Posted On 08.30 by Pusat Ilmu Islam | 3 komentar |
Seorang ulama Tabi’in Imam Thawus Al-Yamani mengisahkan, “Aku melihat seorang lelaki sholat di Masjidil Haram di bawah mizab Ka’bah. Ia berdoa dengan khusyuk dan menangis. Aku ikuti sampai ia selesai sholat dan berdoa, ternyata ia adalah Ali Zainal Abidin, putra Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang tak lain adalah cicit Rasulullah SAW. Aku katakan padanya:
“Wahai cicit Rasulullah, aku lihat kamu dalam keadaan begini dan begini (ibadahnya). Padahal kamu memiliki tiga hal yang aku harap akan membuatmu aman dari ketakutan. Pertama, kamu adalah cicit Rasulullah SAW. Kedua, kamu bisa mendapatkan syafaat kakekmu yaitu Rasulullah SAW. Ketiga, rahmat Allah SWT.”
Jumat, 07 Oktober 2011
Mata Air Hunain
Posted On 08.21 by Pusat Ilmu Islam | 1 komentar |
Berapa pun kali kisah ini dibaca tetap saja, rasa haru menyeruak khususnya saat Rasulullah memberikan tausyiah pada kaum Anshar yang merasa tak dihargai perjuangannya. Saat kaum Anshar cemburu pada Rasulullah yang memberikan ghanimah (harta rampasan perang) amat besar kaumnya (Quraisy) dibandingkan Anshar. Kebersihan hati Kaum Anshar, keridhaan, pengorbanan dan kecintaan mereka atas keputusan Rasulullah ini patut ditiru. Semoga kita dianugerahi hati dan keikhlasan seperti kaum Anshar yang senantiasa menolong agama Allah tanpa pamrih kecuali cinta Allah dan Rasul-Nya semata
**
Kamis, 06 Oktober 2011
Saat – saat Kritis Umar ra dan Wasiatnya
Posted On 08.08 by Pusat Ilmu Islam | 3 komentar |
Disebutkan bahwa Umar ra ditikam setelah mengatakan, “Dirikanlah shaf – shaf kalian!” kepada orang – orang di masjid dan baru hendak melakukan takbhiratul-ihram. Akibat tikaman itu Umar roboh. Umar pun digotong menuju rumahnya. Saat itu matahari hampir terbit. Abdurrahman langsung menggantikan Umar ra mengimami shalat subuh dengan membaca surat pendek pada kedua rakaatnya.
Dalam waktu yang kritis itu, orang – orang segera memberikan nabiz kepada Umar. Namun, nabiz yang diminumkan itu keluar lewat luka – luka bekas tikaman. Mereka pun lalu meminumkan susu, tapi susu itu juga keluar dari lukanya. Melihat demikian orang – orang menenangkanya, “Tak ada yang perlu engkau khawatirkan.”
Rabu, 05 Oktober 2011
Biografi Imam Darimi
Posted On 05.08 by Pusat Ilmu Islam | 0 komentar |
Pertumbuhan beliau
Nama: Beliau adalah Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad.
Kuniyah beliau; Abu Muhammad
Nasab beliau:
Nama: Beliau adalah Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad.
Kuniyah beliau; Abu Muhammad
Nasab beliau:
- At Tamimi; adalah nisbah yang ditujukan kepada satu qabilah Tamim.
- Ad Darimi; adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan at Tamimi. Dengan nisbah ini beliau terkenal.
- As Samarqandi; yaitu nisbah kepada negri tempat tinggal beliau