Kamis, 01 September 2011

Ponpes Al-Muqorrobun - Pontianak


00.49 | ,


Mendidik Santri Memahami Islam secara Kaffah
ImageBasic sistem pendidikan dan pengajaran di Ponpes Al Mubarokah Pontianak yang senantiasa bertumpu pada Al-Qur’an dan Sunnah yang difahami secara kaffah diharapkan dapat menjadikan santri sebagai generasi yang kritis terhadap perkembangan zaman. Dengan cara pandang ini diharapkan para alumnus tidak mudah terjebak dalam sikap fanatisme golongan dan tidak bersifat taqlid.


Pondok Pesantren Al Mubarokah Pontianak adalah lembaga pendidikan Islam. Sistem pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di lembaga pendidikan ini adalah perpaduan antara sistem pesantren tradisional dengan pendidikan moderen yang berkembang saat ini.


Sejak awal berdirinya, para pendiri pesantren ini telah menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al Mubarokah Pontianak sebagai pondok milik umat atau milik seluruh lapisan masyarakat Islam. Hal ini didasarkan pada andil dari berbagai lapisan umat Islam dalam membangun dan mengembangkan keberadaan pesantren tersebut sejak awal proses berdirinya sampai saat ini.
Pondok Pesantren Al Mubarokah Pontianak merupakan pondok yang mandiri, dan berada dibawah pembinaan DPD LDII Kota Pontianak. Namun demikian pondok ini bersikap terbuka terhadap berbagai golongan maupun organisasi yang ada dan berkembang di masyarakat Pontianak.
Dengan demikian subtansi ajaran Islam yang menjadi basic sistem pendidikan dan pengajaran di pesantren Al Mubarokah Pontianak senantiasa bertumpu pada Al-Qur’an dan Al Hadits yang difahami secara kaffah (universal), komprehensif, dan integratif. Dengan cara pandang ini diharapkan para alumnus Pondok Pesantren Al Mubarokah Pontianak dapat menjadi generasi yang kritis dan taktis sehingga tidak mudah terjebak dalam sikap fanatisme golongan dan tidak taqlid (mengekor atau mengikuti pendapat orang lain yang tidak dilandasi kebenaran). 


Materi pelajaran atau kurikulum di Ponpes Al Mubarokah Pontianak, sejak berdiri hingga sekarang, tidak jauh berbeda dengan yang diajarkan di pondok-pondok yang dikelola LDII di kota-kota lain. Materi pelajaran wajib adalah belajar membaca dan terjemah Al Quran, Al Hadits, ilmu Tajwid, dan Faroidz. Pelajaran tambahan yang diberikan meliputi Bahasa Inggris, Ketrampilan, Olahraga, dll. 


Pemahaman kaffah (universal) di ponpes ini sejalan dengan ajakan Walikota Pontianak, H Sutarmidji, SH, M.Hum, agar umat muslim di kota ini memahami Islam secara utuh. “Pemahaman Islam secara baik, membuat seorang muslim bijak dalam menjalani kehidupan,” katanya.
Dijelaskan H. Sutarmidji, Islam merupakan agama yang telah mengatur semua tatanan kehidupan di dunia dengan sempurna. Semua sudah diatur dalam Al Quran dan Al Hadits dan sumber-sumber hukum Islam lainnya. Jika umat muslim menjadikan kedua kitab ini sebagai pegangan hidup, H. Sutarmidji yakin akan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. 


“Pengaruh globalisasi harus diantisipasi dengan baik oleh para orang tua, guru-guru taman pendidikan Alquran, serta pengasuh pondok pesantren, dengan tidak hanya membentuk akidah tetapi juga membentuk akhlak generasi muda. Jadi guru-guru tidak hanya bisa mengajarkan siswa membaca Alquran, tetapi juga membentuk akhlak mereka (siswa). Mudah-mudahan anak-anak di Pontianak memiliki akhlak yang baik sehingga Indonesia ke depan bisa lebih maju,” harap H Sutarmidji.
***
BERDIRINYA pondok pesantren Al Mubarokah Pontianak bermula dari adanya kegiatan pengajian yang diadakan DPD LDII Kota Pontianak, baik di tingkat PC maupun PAC di seluruh Kota Pontianak. Selanjutnya para da’i dan mubaligh serta beberapa tokoh setempat sepakat mengembangkan bentuk pengajian tersebut dengan mendirikan Pondok Mini pada tahun 1995. Perkembangan ini cukup pesat, dan sampai saat ini telah meluluskan banyak santri dan telah bertugas di berbagai pelosok tanah air, bahkan ada yang berdakwah sampai ke luar negeri (Selandia Baru).
Realitas sosial masyarakat Pontianak yang heterogen semakin memotivasi semangat para mubaligh setempat untuk terus mengembangkan pendidikan pondok pesantren. Hal ini juga didasarkan pada perspektif dan pertimbangan sejarah bahwa pesantren pada zaman dulu telah memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam membela, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia .


Pada awal berdirinya jumlah santri hanya tiga siswa. Adapun para perintis dan pendirinya pada waktu itu adalah H. Yahya Mahmud (sekarang dipercaya menjadi Pembina Ponpes) dan H. Rahmat Royani, serta para pendukung yang lain seperti Ustadz Fahmi Rusdi (sampai sekarang sebagai Ketua Ponpes).


Beberapa guru yang dipercaya mengajar di pondok ini adalah Fahmi Rusdi, Subhan, Ismail (alumni Pondok Gading Mangu dan Pondok Purworejo), Suparmin (alumni Pondok Kediri), Fathur Rohman (alumni Pondok Kediri) (alumni Pondok Kediri), dan Ahmad Marjuan (alumni Pondok Gading Mangu). 
Mengingat perkembangan santri yang terus bertambah dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas pada waktu itu, maka beberapa tahun kemudian pengurus LDII bekerjasama dengan umat muslim setempat setempat berhasil menyediakn sarana dan prasarana yang cukup memadai. Kini, Ponpes Al Mubarokah Pontianak yang berdiri di atas lahan seluas tidak kurang satu hektar telah memiliki berbagai fasilitas seperti masjid semi permanen ukuran 9 x 12 m, ruang tamu, ruang computer, ruang belajar, kamar tamu, aula serbaguna, dan rumah guru.


You Might Also Like :


4 komentar:

AMTSILATI PONTIANAK mengatakan...

Metode AMTSILATI telah digunakan oleh hampir semua Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah maupun TPA/TPQ di pulau Jawa. Dari 4 Provinsi di Pulau Kalimantan, hanya di Kalimantan Barat Amtsilati belum diterapkan di lembaga manapun, hal ini menjadi sebuah kesempatan untuk memulai dan memberikan ilmu baru bagi para pelajar Islam di Kalimantan Barat.

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi : Kantor Sekretariat Lembaga Kursus Intensif Amtsilati (LAKIA) Jl. Komyos Sudarso Gg. Muria Dalam/39 Pontianak (Belakang Masjid Agung Al-Falah Pontianak). Telp. 085852279198 / 0561 - 7540053

Unknown mengatakan...

Ape syarat pendaftaran nye?

Seputar berita mengatakan...

Saya mau masuk persantren tapi bingun karna saya mualaf jdi gax ada yang biayakan gan yang bisa bantu sms ke no ini 085890080011

Seputar berita mengatakan...

Saya mau masuk persantren tapi bingun karna saya mualaf jdi gax ada yang biayakan gan yang bisa bantu sms ke no ini 085890080011

Posting Komentar